part 7

12.5K 588 17
                                    

Seira Pov.

Jujur aku takut dan bingung sekarang surat apa yang dia berikan padaku itu .

"Itu surat apa , kenapa aku harus menandatanganinya."

"Itu surat perjanjian bahwa pernikahan ini akan berakhir setelah anak itu lahir dan setelah menikah kau juga tidak boleh mencampuri kehidupan pribadi ku . Dan tidak ada yang boleh tau tentang pernikahan ini , cepat tanda tangani surat itu biar masalah ini cepat selesai ."

Aku hanya diam dan membaca surat itu , saat aku rasa isi surat itu tidak ada yang aneh aku langsung menandatanganinya.

"Ayo kita lakukan sekarang biar masalah ini cepat selesai . Oh yah aku lupa memperkenalkan mereka padamu , ini wali hakim dan mereka adalah saksi nya . Kau tenang saja pernikahan ini sah di mata hukum dan agama jadi saat anak itu lahir kau tak perlu mencariku lagi untuk mengurus surat kelahiran nya atau apa lah itu . Kau mengerti."

"Aku mengerti ."

Aku pasrah sekarang setidaknya anakku lahir dalam ikatan pernikahan dan status anakku juga jelas nanti .

Devan Pov.

"Saya terima nikah dan kawin nya seira anastasya binti wijaya dengan maskawin tersebut tunai." Ujarku pada lantang , sekarang wanita itu sudah sah menjadi istriku tapi hanya dalam kertas .

Setelah acara pernikahan itu selesai orang yang ada di kamar ini pergi menyisakan ku bersama wanita itu .
Wanita yang sekarang sudah berstatus istriku itu hanya duduk disofa yang ada di hadapanku sambil menundukkan kepalanya entah apa yang sedang ia pikirkan.

"Turun lah kebawah sopirku sudah menunggumu untuk mengantarmu  pulang ."

"Iya ."

"Ingat jangan ada satu orangpun yang tau masalah ini . "

"Iya aku tau tak usah kau ulangi terus."

Setelah mengatakan itu dia langsung pergi keluar dari kamar hotel yang ku pesan . Ahh wanita itu awas saja kalau orang sampai tau tentang pernikahan ini akan kubuat hidup nya tidak pernah tenang .

***

Seira Pov.

Aku keluar dari kamar itu aku tak tahan lagi satu ruangan dengan pria itu , dia sungguh pria yg menyebalkan . Dia terus menerus mengingatkan ku untuk tidak mengatakan tentang pernikahan ini dengan semua orang . Dia pikir aku senang menikah dengannya dengan cara begini . Aku tak sesenang itu menikah dengan dia , aku melakukannya hanya demi anakku saja.

"Silakan masuk nona ." Aku masuk kemobil yang pria itu siapkan , karna aku tak sebodoh itu untuk pulang sendiri di larut malam seperti ini . Itu sama saja membahayakan diriku sendiri.

Sepanjang perjalanan aku hanya menatap keluar jendela . Dan tak terasa aku telah sampai , aku langsung turun dan masuk kedalam rumah uuuhh hari sungguh melelahkan aku ingin cepat cepat istirahat rasa nya .

***

Pagi ini aku bersiap untuk ke klinik untuk memeriksa kandunganku . Aku sedang menunggu giliranku diperiksa .

"Ibu Seira Anastasya." Panggil suster itu , akhirnya namaku dipanggil juga . Aku masuk keruangan dokter .

"Silakan berbaring bu kita liat baby nya dulu ya . "

"Iya dok , bagaimana dok ?"

"Semua baik , ini jauh lebih baik dibanding pemeriksaan yang kita lakukan terakhir kali . Sekarang tidak ada yang perlu ibu khawatir kan . Baby nya sangat kuat bu ."

" iya dok ."

"saya hanya resepkan vitamin untuk ibu . Dan jangan lupa minum susu untuk ibu hamil untuk menambah nutrisi untuk baby nya.

"Iya dok , terima kasih."

Aku keluar dan menuju apotik untuk menebus vitamin yang diresepkan dokter tadi padaku . Saat aku sedang menunggu vitaminku di siapkan,  ada seorang anak perempuan menabrak kakiku .

"Tente...."

"Key , kamu gak papa kan , ada yang sakit sayang ."

"Key gak papa kok tante ."

"Kok kamu bisa disini , ibu diva mana ?"

"Mama disana tante lagi bicara sama doktel tante . "

"Ayo tante anter kamu kesana pasti ibu diva pusing karna putri nya hilang . "

Key hanya mengangguk , aku berjalan sambil mengandeng tangan key .

"Key.... ya ampun kamu dari mana saja sayang mama pusing cari kamu dari tadi ."

"Key cuma jalan jalan ma."

"Lain kali kalau mau pergi itu bilang sayang jangan langsung pergi mama kan khawatir key .

"Iya ma ."

"Terima kasih ya seira kamu udah anterin key ke saya lagi . "

"Iya bu sama sama ."

"Kamu kok bisa disini ?."

"Saya sedang ..."

"Nyonya seira ." Panggil petugas apotik pada ku .

"Heemm iya saya . Maaf bu saya harus mengambil obat saya dulu ."

"Oh ambilah dulu setelah itu ikut lah denganku kita makan siang bersama ."

Aku hanya mengangguk setelah itu aku berjalan menuju apotik di klinik tempat aku memeriksa kandunganku .
Setelah mengambil vitamin yang diresepkan dokter padaku , aku langsung menghampiri bu diva lagi sebenarnya aku ingin menolak ajakan makan siang dari bu diva padaku tapi aku tidak enak padanya.

"Sudah selesai seira ."

"Hemm sudah bu ."

"Ayo . Tidak usah panggil seformal aku itu . Panggil aku kak diva saja aku merasa aku tua sekali bila kamu panggil ibu ."

"Iya bu ee kak maksud saya ."

"Haha ayo , separti nya jemputanku sudah menunggu biasa nya dia akan marah bila lama menunggu , apalagi kalau dia lagi sibuk dan aku memaksa nya tuk menjemputku. Pasti dia akan marah tapi biarlah dia lucu kalau sedang marah . " ujar bu diva sambil tertawa.

"Siapa dia yang kak diva maksud . Aku tidak mengerti mengapa dia berani marah ke kak diva karna di suruh menunggu . Kalau seorang supir pasti tak kan berani marah karna disuruh menunggu majikan nya kan ."

"Hahaha ... kamu tak mengerti ya rupa nya dia itu supir pribadi ku yang aku sayangi dia Dev adikku , seira."

Aku terkejut saat kak diva bilang dev adik nya. Ya ampun aku akan bertemu lagi padanya aku harus bagaimana ini .

Bersambung.....
Sorry banget lama up ny ..
Semoga suka ya maaf kalau banyak typo 😊😊

Our BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang