보고싶어요

53 10 5
                                    

"Saengil chukkae hamnidaa saengil chukkae hamnidaa saranghaaraa Park Raemiiii~~ Saengil chukkaeee hamnidaaaa"

Raemi Pov

Ya. Hari ini. 22 september 2014. Ulang tahunku yang ke tujuh belas. Mungkin orang orang bilang umur tujuh belas tahun paling menyenangkan atau ulang tahun ke tujuh belas paling dinanti nanti. Tapi, bagiku tidak seperti itu.

"Yaa, lihat! Uri Raemi sudah 17 tahun sekarang" Teriak sahabatku- Jeon Yooma- Marganya memang mengingatkan ku dengan Jungkook, tapi yasudahlah.

"Kau sudah tujuh belas tahun sekarang, apa tidak mau mencoba pacaran?" tanya sahabatku yang lain- Kim Hana.

"Tidak tidak, aku tidak tertarik." jawabku cepat.

"Bagaimana sih? Kalau kau tidak cari pacar, mau nikah sama siapa eoh?" tanya Sahabatku yang lainnya- Sihyun- aku memang memiliki cukup banyak sahabat di SMA. Tapi mereka lah yang paling dekat denganku.

"Siapa saja" jawabku malas.

Teman temanku memang selalu menuntutku pacaran. Aku memang tak pernah pacaran dari SMP. Bukan karena tak ada yang mau denganku, tapi jarena aku... Mengunci hatiku. Dan kuncinya hanya ada pada, Jeon Jungkook.

"Lihaaaatt yeodongsaengkuu sekarang sudah besaar" ucap Oppaku sambil memelukku.

"Oppa lepass, aku gak bisa nafas"

"Ah, mian" Jawabnya.

"Kau mau hadiah apa dariku?" tanya nya.

Aku tersenyum dan menjawab "Sebuah undangan pernikahan yang bertuliskan Park Jimin & Kim Hana" jawabku sambil terkekeh.

"Heish, yang lain" ucapnya.

"Yang lain? Baiklah.. Hm.." aku mendekatkan bibirku ketelinganya dan membisikkan sesuatu. "Aku ingin bertemu Jungkook"

Jimin oppa memicingkan(?) matanya, seolah olah berkata "Apa maksudmu eoh?"

"Aku serius oppa" jawabku.

"Lalu, memangnya kau tahu sekarang dia dimana, hm?" Tanya Jimin Oppa.

Aku menggeleng lemah. "Jungkook hanya bilang 'tempat yang jauh' padaku"

"Kalau begitu, bersabarlah, arra? Setidaknya nikmatilah pesta ulang tahun mu ini" Setelah itu, Jimin oppa pergi.

Arghh, aku gila karenamu Jeon!

-

"Raemi-ya, bangunnn" aku bisa mendengar suara Jimin oppa.

"Jangan ganggu aku oppaa, ini hari mingguu" jawabku kesal. Aku menaruh bantal diatas kepalaku, mencoba meredam(?) Suara Oppaku.

"Aku menemukan ini ditempat surat tadi pagi, untukmu" Ujarnya.

"Apa itu? Surat? Dari siapa eoh?" Tanyaku sambil merubah posisiku menjadi duduk.

Jimin oppa mengangkat bahunya, lalu berkata "Mana kutahu, kau baca saja sendiri" lalu ia melempar surat itu padaku.

Dari luar, tidak ada yang aneh, seperti surat biasa, namun surat ini tidak ada nama pengirimnya ataupun sesuatu tentang pengirimnya. Aku mulai membuka surat tersebut lalu membacanya.

Saengil chukkae hamnidaa Raemi-ya. Ini aku, sahabat kecilmu, Jeon Jungkook. Aku menulis surat ini seminggu sebelum tanggal ulang tahun mu, ahh, semoga sampai tepat waktu.
Maafkan aku, aku tak bisa menepati janjiku padamau 12 tahun yang lalu.
Aku... Tak bisa kembali untukmu. Maafkan aku.
Jika kau bertanya tanya, bagaimana perasaanku padamu.. Aku.. Tidak menyukaimu. Maafkan aku. Tapi kita lebih baik menjadi teman. Aku merindukanmu, aku harap kau baik baik saja disana.

Promises  - JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang