November 19th, London
Terlihat seorang pria berjalan tergesa-gesa memasuki sebuah gang sempit sambil membawa sebuah buntalan kain yang bergerak-gerak, setelah merasa sudah cukup jauh dari jalan raya. Pria itu memperhatikan sekitar, merasa yakin tempat itu sepi pria itu menaruh buntalan kain tersebut di gang.
"Ck.. Kau benar-benar menyusahkan, kau pikir aku dan keluargaku mau merawatmu. Kalau bukan karena uang dari pria tua aneh itu kami tidak mau merawat makhluk aneh seperti mu." Ujar pria itu menatap tajam kepada sebuah buntalan yang menampilkan sosok balita berusia 2 tahun.
Pria tersebut berjalan menjauhi tempat tersebut menuju mobilnya terparkir diujung gang, ketika ia sudah sampai segera saja pria tersebut masuk ke dalam mobil dan menyalakan mesin mobilnya lalu meninggalkan empat tersebut.
Balita yang ditinggalkan tersebut hanya menatap kosong kearah perginya pria tersebut, air mata mulai mengalir dari kedua bola mata hijau balita tersebut. Entah mengapa balita itu tampak mengerti kalau dia telah di buang oleh keluarganya, jika pria tersebut boleh dikatakan keluarganya. Balita itu meringkuk sambil memeluk kain yang dipakai untuk menutupinya tadi.
••••
Seorang pria mengenakan stelan jas hitam dengan celana denim berwarna senada, tengah berjalan menyusuri sebuah gang. Pria tersebut tampak berhati-hati, penglihatannya yang tajam mengawasi seluruh gang. Hingga matanya mendapati pergerakan yang mencurigakan disudut gang ia segera mengeluarkan senjatanya, dengan langkah terlatih pria itu mendekati tempat tersebut.
Pria itu membelalakan matanya terkejut, ketika ia mendapati seorang balita yang berada disana. Balita itu meringkuk takut, ketika matanya bertubrukan dengan retina hijau sang balita membuat dadanya seakan diremukan. Mata itu mengingatkannya pada seorang gadis yang amat dia cintai, mungkin jika ia sudah menikahi gadis tersebut dan mempunyai anak. Warna matanya akan sama dengan balita yang ada di depannya.
Pria itu menyamakan tingginya dengan sang balita, kedua tangannya meraih sang balita dan merengkuhnya. Ia bisa merasakan tubuh sang balita menegang dalam pelukannya, pria itu mengelus rambut hitam berantakan milik sang balita.
"Sekarang kau aman bersamaku, semuanya akan baik-baik saja." Kata Pria tersebut mengelus rambut sang balita.
"Kau mau ikut bersamaku?" Tanya pria itu.
Seolah mengerti balita itu mengangguk, mendengar pertanyaan sang pria. Membuat pria itu mengembangkan setiap sudut bibirnya, menjadi sebuah senyuman yang belum pernah terlihat lagi semenjak sang kekasih pergi meninggalkannya.
"Astaga! Aku lupa memberitahukan namaku. Namaku Kelvin Raizoan, namamu siapa?" Kata Pria yang bernama Kelvin yang dibalas tatapan bingung sang balita.
"Ampun, betapa bodohnya aku. Kalau Roran tahu dia pasti akan menghajarku, sebaiknya aku memberi namamu siapa?" Monolog Kelvin.
Tiba-tiba matanya menangkap sesuatu pada kain yang membungkus balita tersebut, sebuah sulaman indah yang mengukir sebuah nama Harry Potter.
"Namamu Harry Potter, baiklah mari kita pulang." Kata Kelvin senang menggendong balita yang bernama Harry Potter dan membawanya keluar dari gang.
••••
Balita yang bernama Harry Potter hanya memeluk leher sang pria yang bernama Kelvin Raizoan. Pelukan Kelvin sangat hangat, mengingatkannya entah pada siapa. Harry merasa akan baik-baik saja berada di dalam rengkuhan Kelvin dan semua akan berjalan lancar.
°
°
°
°
°

KAMU SEDANG MEMBACA
Secret of Drakness
FanficTittle: - Harry Potter × Naruto × OC Pairing : TMR×HP DM×NU (Fem) BZ×(OC) Disclaimer: Harry potter dan Naruto bukan punya saya, tapi cerita ini murni milik saya. Terinspirasi dari beberapa fanfiction milik para senpai-t...