Chapter 1

1.1K 71 3
                                    

Yoo~ minna *-*)/

Zuru kembali lagi dengan cerita baru, semoga kalian suka.

Selamat membaca ^-^)

●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●

》7 tahun kemudian

London, 21st July

Raizoan Mansion

Seorang anak berusia 9 tahun tampak berada di depan cermin sedang merapikan rambut hitam berantakannya. Anak tersebut bernama Andreas Felguan Raizoan atau mungkin yang lebih dikenal dengan Harry Potter.

Harry mengenakan kaos hitam polos yang dilapisi dengan celana jins berwarna biru dan sepasang sepatu kets. Harry memperhatikan penampilannya sekaki lagi di depan cermin, setelah merasa sudah cukup dengan penampilannya.  Harry memutuskan keluar kamarnya dan berjalan menuju ruang makan yang berada di lantai satu.

■ Andre PoV
Aku menuruni tangga menuju ruang makan, di ruang makan terlihat tiga orang Pria yang sedang duduk dan mengobrol.

"Good morning Daddy, Uncle Roran, Uncle Ferrel." Sapa ku mengintrupsi percakapan daddy ku dan kedua uncle ku.

"Good morning son/boy." Balas daddy dan uncle ku.

"Kalian sedang membicarakan apa? Kalian terlihat serius sekali." Tanya ku pada mereka.

"Kami membahas tentang undangan pesta dari Zeros Famiglia." Jawab Uncle Roran.

"Bukankah itu Famiglia baru? Memangnya ada apa dengan Famiglia tersebut?" Tanya ku lagi.

"Ya, kau benar Andre mereka Famiglia baru. Dan tidak biasanya mereka mengundang kita, maksudku mereka sering membuat pesta tapi baru kali ini mereka mengundang kita." Kata Uncle Ferrel.

"Kalau begitu, kita tinggal hati-hati saja. Jangan-jangan ini hanya jebakan, saat kita menghadiri pesta itu. Mereka akan memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menyerang Mansion, walau aku kurang yakin mereka bisa menembus pertahanan mansion ini. Kecuali mereka menyisipkan salah satu anggotanya menjadi pelayan disini untuk memata-matai kita." Kata ku panjang lebar.

"Kadang spekulasi mu itu menakutkan son. Kita harus tetap menghadiri pesta tersebut untuk menghormati undangan tersebut. " Kata Daddy.

"Dan jika memang benar spekulasi Andre menjadi nyata, kita hanya perlu berhati-hati dan menyiapkan segala kemungkinan yang ada." Kata Uncle Roran.

"Benar, aku akan meminta kelompok Angel dan Night untuk memperketat penjagaan di sekitar Mansion dan markas-markas kecil kita." Kata Uncle Ferrel.

Kami terus menyusun rencana yang baik agar kemungkinan terburuk itu tidak terjadi. Hingga percakapan kami diintrupsi oleh suara yang sangat cempreng seorang gadis.

"Good morning, All." Sapa seorang Gadis bersurai pirang yang menggeret seorang gadis bersurai biru metalik dengan semangat.

"Good morning Naruto, Azura." Balas kami semua.

"Hn" gumam malas Gadis yang berambut biru metalik.

"Kenapa kau menyeret Azura seperti itu, Naruto?" Tanya Uncle Ferrel kepada gadis bersurai pirang.

"Tou-san, kalau aku tidak menyeretnya.  Dia akan mendekam di perpustakaan lagi, dan entah kapan akan keluar." Kata gadis yang di panggil Naruto mengembungkan pipinya dan mendelik sebal pada gadis disampingnya yang sudah duduk di kursi.

"Kau seperti tidak tahu kebiasaan Zura saja, Naruto." Kata Ku menghela nafas.

Yang dibalas hanya dengan wajah cemberut Naruto, yang membuat Daddy dan para Uncle ku hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah ke kanak-kanakan nya. Aku masih ingat bagaimana kami maksudku Daddy dan Uncle Ferrel menemukan Naruto yang berada dihalaman mansion ini. Kejadian itu terjadi tepat usia ku 4 tahun di bulan November, kami menemukannya bersama seorang Wanita tua yang sekarat.

Secret of DraknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang