Chapter 2

637 51 4
                                        

Chapter 2

Yoss minna~ Me cameback again. *-*)/ Bagaimana menurut kalian? Apa cerita ini menarik? Atau malah membosankan? Beri vote dan komment agar Zuru tahu.
Selamat membaca ^-^)/

Chapter sebelumnya •••

"Zura sudah pergi dari tadi, kalau Zura mungkin tidak akan keberatan dengan ide Uncle Ferrel. Selama mereka tidak menganggu ketenangan Zura." Jawab Andre.

" Kalau kau sendiri bagaimana son?" Tanya Kelvin.

"Sebenarnya aku sependapat dengan Naruto Dad, kami bisa menjaga diri sendiri." Kata Andre.

"Tuh dengar sendirikan kami bisa menjaga diri sendiri" kata Naruto.

○○○○○○○○○○○

Chapter 2

"Baiklah, kami menyerah. Kami tidak akan menambahkan bodyguard untuk kalian. Tapi, ingat kalian harus bisa menjaga diri kalian." Kata Ferrel menghela nafas.

"Mou *pout* Otou-san kira kami anak kecil apa! Tentu kami bisa menjaga diri kami sendiri." Kata Naruto cemberut.
Yang lain hanya tertawa, dan menggelengkan kepalanya melihat tingkah Naruto. Bagaimana tidak dianggap anak kecil, kalau sikapnya aja masih kekanak-kanakan.

"Sudah-sudah habiskan makanan kalian." Perintah Roran kepada Andre dan Naruto.

"Baik uncle." Jawab Naruto dan Andre melanjutkan makanannya.

Skip >>

2 hari berlalu

Mereka semua sudah bersiap untuk datang ke acara yang digelar oleh Zeros Famiglia, kecuali Azura yang berada diperpustakaan menatap keluarganya dari jendela. Andre mengenakan setelan jas putih dengan kemeja biru dan sebuah sepatu hitam, Kelvin mengenakan setelan jas hitam, kemeja putih, dasi merah dan sepatu hitam. Naruto mengenakan minidress berwarna biru, dengan rok yang sedikit mengembang, sedangkan Ferrel dan Roran mengenakan setelan jas navy dengan kemeja putih yang membedakan Ferrel mengenakan dasi berwarna hitam sedangkan Roran tidak mengenakan dasi.

Mereka berlima siap untuk berangkat ke acara yang digelar oleh Zeros Famiglia, tidak berapa lama mobil yang akan membawa mereka pun datang. Limosin hitam berhenti dihadapan mereka, segera saja mereka masuk ke dalam limosin tersebut dan berangkat menuju ke acara tersebut.

○○○○

□ Azura PoV

Aku melihat kepergian Andre atau Harry Potter, itu sudah menjadi Rahasia umum di dalam Mansion. Tapi aku tahu bahwa Andre adalah Harry Potter itu The Boy Who Live, sepertinya hanya aku yang tahu itu. Andre, Naruto, Daddy, Uncle Kelvin, dan Uncle Ferrel datang memenuhi undangan para serangga. Serangga yang aku maksud adalah para manusia tidak berguna yang kerjanya hanya menjilat demi jabatan, dan kekayaan.

Aku tidak ikut bersama mereka, aku terlalu malas berkumpul dengan para serangga tidak berguna itu. Lebih baik aku disini membaca buku berjam-jam lamanya daripada harus berkerumun bersama mereka. Setelah mereka berlima sudah keluar dari mansion, aku kembali duduk dan hendak melanjutkan kegiatan membaca ku yang sempat tertunda. Tapi sebelum niat itu terlaksana, seseorang telah menepuk pundakku yang ternyata adalah Uncle Francisco. Ia merupakan seorang bangsawan Vampire yang bekerja untuk keluarga Raizoan, saat pertama kali datang kesini ia datang dalam keadaan yang tidak begitu baik. Perawakannya menurutku ia terlalu manis untuk jadi seorang pria, sama seperti Andre ia juga terlalu manis untuk menjadi anak laki-laki. Bukannya aku iri tapi itu memang apa adanya.

"Kau tidak ikut mereka?" Tanya Uncle Francisco.

Aku cukup dekat dengan Uncle Francisco, tapi tidak cukup dekat dengan Ayahku. Entahlah, Ayahku seperti memberi sebuah dinding yang cukup tinggi diantara kami. Terkadang aku berpikir Ayah tidak begitu menginginkanku menjadi anaknya, tapi unlce Francisco pasti selalu mengusir pikiranku. Ia mengatakan bahwa ayahku terlalu sibuk mengurus pekerjaannya.

Secret of DraknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang