Coretan Pertama: Sekolah

1.7K 71 36
                                    

Salah satu tradisi di dunia ketika lulus dari sekolah adalah membuat buku tahunan atau yang biasa disebut buku album, album kenangan atau sebangsa nya. Tujuan dibuatnya buku tahunan ini adalah untuk mengenang kembali kisah, teman, guru, lingkungan sekolah sampai maling pulpen di kelas. Selain itu, buku tahunan ini digunakan untuk mengontak atau menghubungi satu sama lain selepas lulus dari sekolah. Buku ini pun berisi berbagai macam foto dan informasi privasi dari seseorang. Maka tak sedikit orang yang menyalahgunakan buku ini.

Iya benar, penyalahgunaan.

Terkadang (atau sering) oknum-oknum tertentu memanfaatkan buku ini untuk mengakhiri status jomblo nya di sekolah yang ia tempati dengan mencari gebetan atau pacar dari sekolah lain meskipun ia tahu pada akhirnya ia akan tetap jomblo hingga akhir hayat.

Beda oknum beda juga kelakuannya. Teror yang disebar pun bervariatif tapi tidak bervariabel. Mulai dari mamah minta pulsa, abang nikahin aku sampai yang sangat ekstrem yaitu ngaku-ngaku adik nya keserempet motor yang menyebabkan kram pada otak stadium 5 dan dilarikan ke UGD terjauh padahal sudah jelas dia anak tunggal. Gitu juga sang korban percaya dan teriak terbahak-bahak, "Mamah!! Aku punya adek!!" Seketika itu sang ibu korban kaget dan langsung menghubungi suami nya dengan marah-marah seperti seorang Squidward yang memarahi kekasihnya, Spongebob. "KAMU NGGAK USAH PULANG KESINI! PULANG AJA KE SELINGKUHAN MU SANA!!" Padahal hp nya sedang disita karena suami nya sedang diINTROgasi oleh bos nya gara-gara tercyduk bermain Pokemon Go selama bekerja.

Ekhem.

Selain foto dan profil siswa, buku tahunan juga dilengkapi foto dan profil dari guru, perangkat sekolah, karyawan hingga penunggu sekolah (dalam kasus ini sebut saja satpam), venue sekolah, foto kelas, foto kegiatan, tukang ojek yang mangkal di depan sekolah hingga foto penampakan (satpam maksudnya).

Namun, hal yang tidak kalah menarik dari foto satpam adalah quote atau pesan dan kesan yang dituliskan setiap siswa ketika bersekolah disana. Isi nya pun beragam, mulai dari yang bijak "Setiap perpisahan pasti ada pertemuan" "Penyesalan selalu ada di akhir, jika diawal nama nya pendafataran", yang puitis "Tanpa bimbingan mu wahai guru, kami layaknya sebuah kertas putih tanpa noda", yang romantis "Aku tanpa mu layaknya buah tanpa pohon" dan yang kampret pun juga ada "Terima kasih atas keikhlasan sodara-sodara tercinta atas pulpen nya yang sering saya pinjam dan tak kembali"

Tapi dari semua quotes yang ada, hanya satu yang mampu memikat hati ku (asek), quote yang kulihat orang nya biasa-biasa saja bahkan terlihat madesu (masa depan suram).

Sekolah itu ibarat mengendarai sepeda.....

"Wah mirip peribahasa 'Belajar bahasa Inggris ibarat belajar sepeda, ketika jatuh kita bangun lagi" pastinya sama' pikirku.

......yang terbakar....

Loh kok terbakar? Oh mungkin penggemarnya Ghost Rider.

..... di jalan yang terbakar.....

Jalan nya kok kebakar juga? Oh mungkin suka lagu nya AC/DC Highway to hell.

.... dengan dirimu yang terbakar....

Wah keren nih orang nya bersemangat kayak Goku yang mencari harta karun di dunia ninja.

.... di dalam neraka.

Luar biasa! Emejing! Eureka! Akhirnya setelah sekian lamanya dunia diciptakan, ada seseorang yang pernah merasakan neraka! Orang ini perlu diberi penghargaan! Approved!

Karena saking semangat nya, kubaca lagi secara keseluruhan.

Sekolah itu ibarat mengendarai sepeda yang terbakar, di jalan yang terbakar, dengan dirimu yang terbakar di dalam neraka.

Sekali lagi kalimat itu sangat menginspirasi.

Seminggu kemudian ada berita bahwa ada seorang pemuda yang mengendarai motor yang terbakar hebat lalu tubuhnya pun ikut terbakar dan ia tewas dengan sangat mengenaskan. Seketika itu aku buang jauh-jauh buku tahunan laknat itu.

Sekolah yaa? Hmmm......

Memang benar sekolah itu berat, pe-er yang menggunung, tugas yang mengalir deras, UH yang tiada henti dan remed yang selalu menghantui. Dan itu pun masih banyak bocah SMA yang ingin segera kuliah padahal mereka tidak mengetahui apa itu yang namanya medan perang di kuliah. 

Suatu ketika, saat Otong masih kecil, Otong diberi petuah oleh bapak nya.

"Tong, sekolah yang bener yah? Jadi orang pinter, jadi orang jujur, jadi orang sukses. Nanti bisa beli rumah yang besar, makan nya enak, kemana-mana naik mobil nggak naik odong-odong. Kalo kamu kaya, hidup bisa gampang nak." ujar bapak nya

"Sekolah tuh buat apa atuh bapak" tanya Otong dengan polos.

"Sekolah tuh nak, supaya Otong pinter, terus jadi orang sukses." jawab bapak nya

Otong pun tumbuh dewasa dan ia sudah sekolah sampai pintar, namun apa yang terjadi, Otong pun dimasukkan kedalam penjara karena mengonsumsi narkoba akibat kurang nya moral dan pengaruh teman-teman nya.

Yaaaaa begitulah, sekolah itu penting, namun moral lebih utama. Tidak hanya mencetak manusia yang berintelegensi namun juga harus bermoral. Terkadang aku pernah berfikir untuk tidak sekolah saja dan belajar sendiri seperti seorang Bill Gates, Mark Zuckenberg bahkan Steve jobs. Namun yang paling kutakutkan adalah setelah 10 tahun aku akan bernasib seperti Squidward yang mengemis akibat kehilangan pekerjaan.

 Namun yang paling kutakutkan adalah setelah 10 tahun aku akan bernasib seperti Squidward yang mengemis akibat kehilangan pekerjaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tetapi setelah kupikir-pikir dan kuajalani, sekolah tidak seburuk yang terlihat. Selalu ada yang dirindukan dari sekolah. Entah itu kantin, Wi-fi, olahraga bareng, ekstrakurikuler, perpus, ruang Bk, guru, kakak kelas cakep, adik kelas cakep, ketua osis cakep, gebetan, sepikan, pacar,  sahabat sampai satpam.

Kau tidak akan mendapatkan seperti itu ketika engkau lulus sekolah. 

Yaaa aku tahu itu, jadi apa yang akan kulalui, apa yang akan terjadi, akan selalu terkenang hingga jiwa ini lepas dari tubuh. 

Gerbang ini akan menjadi saksi bisu betapa cupu nya diriku memasuki sekolah ini.

Gerbang ini akan menjadi saksi bisu betapa aku sangat berusaha keras.

Gerbang ini akan menjadi saksi bisu tentang kisah persahabatan, cinta dan perjuangan ku.

Gerbang ini akan menjadi saksi bisu kebahagiaan dan kesuksesan ku.

Halo SMA

Aku sudah siap.




..............................................................

Hola Amigo!

Ini adalah karya pertama saya yang saya tulis secara random dan berdasar pada kelakuan dan kehidupan murid di SMA. Banyak lhoooo

Penasaran?? Tunggu yaaa!! ><

Jangan lupa kritik, saran dan dukungan nya yaa!!


Coretan SekolahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang