Sebuah Pondok

24 3 0
                                    

                  Mereka mulai menelusuri padang lalu lewat sebuah hutan, di hutan itu tidak begitu rimbun sehingga banyak cahaya matahari yang masuk melalui sela-sela pohon. Hari begitu cerah banyak burung-burung berkicauan di atas ranting pohon, di sana sini banyak pohon yang sudah ditebangi oleh para penebang pohon tapi mereka menggantinya dengan menanam pohon yang baru. Saat melintasi hutan terdapat sebuah pondok yang kelihatan nya sudah tua sekali pondok itu lumayan besar dengan 3 tingkat. Keempat anak itu berhenti di depan pondok tersebut, lalu mereka mengamat ngamati pondok tersebut. Paman kevin pun memberitahu mereka bahwa pondok ini sudah kosong sejak beberapa tahun lalu, pondok ini terbengkalai begitu saja, tidak ada yang mau menempati pondok tersebut di karenakan warga sekitar bilang bahwa pondok ini angker. Apalagi setiap malam muncul suara dan bunyi aneh dari dalam pondok tersebut, keempat anak tersebut sangat bersemangat mendengarkan penjelasan dari paman Kevin. "Paman kenapa aku baru diberitahu tentang pondok ini, padahal aku sering melewati pondok ini ku kira ada yang menempati pondok ini." Seru Daylan. "Yah kamu kan tidak bertanya jika kita melewati pondok ini, lagi pula kan tidak penting untuk mu juga" jawab paman Kevin. "Wah pondok yang penuh misteri," kata Daylan berbisik pada Trevor. Mereka pun mulai melanjutkan perjalanan, lalu keluar dari hutan dan mampir ke sebuah toko barang antik.
                   Mereka mampir ketempat toko barang antik, pemilik toko menyapa dengan riang ketika melihat paman Kevin dan keempat anak itu. Pemilik toko itu sudah berusia lanjut, di wajahnya tampak sana sini keriput dan rambutnya yang separu memutih. "Hei Kevin jarang sekali kau berkunjung ke sini?"seru pemilik toko sambil tersenyum. "Yah jangan begitu pak Jack, aku jarang ke sini karena sangat sibuk mengurus pertanian, nah aku membawa empat anak ini barangkali mereka ingin membeli barang antik di toko ini." Jawab paman Kevin. "Ya memang kau sangat sibuk sekali, terakhir kau kesini dua bulan yang lalu, anak yang laki laki itu bukan kah keponakan mu?" Kata pemilik toko. "Iya itu keponakan ku dia sudah beberapa kali ke sini, pasti kau sudah tidak ingat namanya,". "Ya aku lupa siapa namanya, maklumlah aku suadah tua."sahut pemilik toko. Anak anak pun memasuki toko, di dalam toko terdapat banyak patung ukir dan juga barang-barang antik lainnya, Trevor, Sea, dan Jeslyn pun membeli barang antik dari toko tersebut.
                  Mereka pun meninggalkan toko dan segera kembali ke pertanian karena hari sudah mulai sore. Di perjalanan pulang mereka banyak bertemu orang-orang mereka ternyata sangat ramah dan menyapa paman Kevin dan juga Daylan karena Daylan sering berlibur ke Mittel Green. Mereka pun akhirnya sampai di pertanian, bibi Desy ternyata sudah menyiapka makanan untuk mereka. Anak anak pun di suruh mandi oleh bibi Desy terlebih dahulu sebelum ke meja makan. Lalu anak anak setelah mereka mandi mereka segera ke meja makan, "wah cepat sekali kalian mandi" Seru bibi Desy, "yah kami sudah sangat lapar Bi maklum saja dari tadi kami berkuda terus." Seru Trevor. "Hmm kalau begitu makan lah yang banyak jangan malu-malu" kata Bibi Desy, "tenang saja bi, kita tidak akan malu-malu di sini hehe" seru Jeslyn. Anak- ank pun mulai menyantap makanan mereka, mereka bercerita kepada Bibi desy kemana mereka tadi jalan-jalan. "Wah jadi kalian tadi lewat pondok yang sudah reyot itu, di sana memang banyak hal aneh, dengar dengar dari warga yang tinggal di sekitar hutan banyak hal aneh yang terjadi seperti terdengar orang sedang bekerja pada malam hari, memotong kayu bahkan lampu di pondok tersebut suka menyala pada malam hari, entah siapa yang ada disitu, beberapa warga memeriksa ke pondok itu tapi mereka tidak menemukan apa apa, tidak ada orang di pondok itu, jadi mereka memutuskan untuk tidak menyelidikinya lagi."seru Bibi Desy. "Wah benar-benar aneh pondok itu, jadi ingin tau apa yang terjadi sebenarnya di sana." Seru Sea. "Iya benar mungkin kita bisa kesana lagi, tapi hanya kita berempat saja, karena aku kan sudah tau jalan di daerah sini" seru Daylan bersemangat. "Hmmm itu si terserah kalian, asal kalian tidak tersesat saja yang penting" sahut Paman Kevin. Setelah selesai makan para anak perempuan membantu membereskan meja makan, sedang kedua anak laki-laki membantu paman Kevin untuk memasukkan kuda kuda ke kandangnya.
                       Setelah berberes beres anak-anak pun mulai main kartu sedangkan paman dan bibi menonton televisi. Jeslyn dan Trevor sangat pandai bermain kartu sehingga mereka menang terus sedangkan Sea baru 2kali menang dan Daylan belum menang sama sekali. Anak pun terus bermain kartu hari pun semakin larut, Sea dan Trevor tidak henti hentinya menguap padahal masih jam 8 malam. Bibi dan Paman pun mereka bilang ingin tidur duluan. "Daylan jika nanti sudah selesai bermain jangan lupa kunci pintu ya" seru bibi Desy. "Oke bi jangan khawatir"
Bibi dan paman pun pergi tidur duluan. Sedangkan anak masih lanjut bermain tetapi Trevor dan Sea tidak henti-hentinya menguap terus. "Haduh aku ngantuk sekali aku tidur duluan ya " tukas Sea sambil menguap. "Aku juga, teruskan saja jika kalian masih mau bermain, mataku sidah tidak kuat lagi"tukas Ttevor. "Yah ini kan baru jam 8 lewat kalian sudah mau tidur aja " kata Jeslyn. "Jika kalian belum ngantuk teruskan saja bermain aku naik duluan ya"tukas Sea sambil menaiki tangga. Jeslyn dan Daylan pun masih bermain karrna mereka belum mengantuk. "Wah kalau begini bisa kalah terus aku." Tukas Daylan sambil melihat kartunya. "Hmm benar juga pasti nanti kau kala terus"kata Jeslyn sambil tertawa. "Yasudah kalu begitu sudahan saja, tapi jangan kunci pintu dulu, aku ingin keluar sebentar, mungkin rasanya enak jika berjalan jalan sebentar diluar" kata Jeslyn " yah baiklah" kata Daylan. Jeslyn pun keluar rumah di susul oleh Daylan. "Hei tumggu," kata Daylan "jangan keluar sendiri gitu nanti kalau kau hilang aku yang repot". "Huh iya iya" seru Jealyn. Mereka berdua pun bejalan jalan disekitar rumah, saat itu bulan bersinar sangat terang juga bintang bertaburan sangat indah, mereka berdua mengobrol sambil berjalan jalan juga bercanda-canda. Lalu mereka berdua duduk di bawah sebuah pohon besar. "Wah enak rasanya jika melihat bulan dan bintang-bintang dari sini" tukas Jeslyn , "iya kau benar pemandangan di sini itu sangat indah" seru Daylan. "Jes aku ingin bilang sesuatu padamu" kata Daylan sambil memandang Jeslyn. "Kau ini seperti ingin bilang sesuatu yang penting saja" tukas Jeslyn. "Tapi aku memang ingin berbicara penting,", "bicara apa, ayo katakan". "Sebenarnya aku dari dulu-" .  "Dari dulu apa kau ini pati ingin bilang bahwa kai sangat sebal padaku dari dulu yakan?, Tenang saja aku tidak akan marah "seru Jeslyn sambil tertawa. "Jes bisakah tidak memotong perkataanku". Lalu ditarik nya Jeslyn dan Daylan pun memeluk Jeslyn. Jeslyn sontak kaget dengan apa yang Daylan lakukan. Jeslyn mencoba melepaskan pelukan Daylan, tapi Daylan tetap memeluk erat Jeslyn."Hei Daylan ada apa, kenapa kau memelukku, bisa tolong lepaskan" kata Jeslyn bingung. "Tidak kali ini aku tidak akan melepaskan mu, izin kan aku bicara tentang isi hatiku"kata daylan. "Baiklah tapi apa maksudmu?" . "Aku menyukaimu Jes, sudah dari sejak kita berteman, aku memyukaimu, aku selalu menyukaimu, kau tahu aku ingin lebih dari kita bertaman". "Kau pasti bohong kan, aku tahu pasti kau selalu sebal padaku, jangan bercanda seperti ini" . " Tidak Jes kali ini aku tidak bercanda sama sekali, aku berbicara jujur, aku kali ini serius." Daylan terus memeluk Jeslyn dengan erat, Jeslyn bingung dengan sikapnya. "Baiklah day tapi aku tidak bisa jawab sekarang bisakah aku memikirkannya dulu, tolong lepaskan aku" . " A..aa maaf Jes, aku malu mengungkapkan perasaan ku, maafkan aku Jes maafkan aku memelukmu tadi, maaf sekali, aku benar benar minta maaf" seru Daylan. Daylan pun merasa kikuk sementara itu Jeslyn mengajak Daylan kembali.

Note : hay guys sangat dibutuhkan komen dan saran dari kalian, please jangan hanya baca tapi bisa beri bintang juga, tunggu bab selanjutnya Thnkyou

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 27, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Adventure of four herd: Misteri Pondok ReyotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang