Mittel Green

14 3 0
                                    

Mereka pun mulai berangkat munuju rumah paman Daylan yang berada di Mittel Green, selama di perjalanan mereka bercakap-cakap tentang apa saja yang ada di desa, Daylan begitu banyak cerita tentang Mittel green karena ketiga temanny belum pernah ada yang kesana, lalu mereka bermain kartu untuk menghilangkan kebosanan mereka. Selepas sudah setengah perjalanan, ayah Daylan berhenti sebentar, untuk makan bekal dan juga begitu dengan anak-anak. Deru suara rem pun berdesit, "Nah, kita istirahat di sini dulu saja sebentar sambil kita makan," kata ayah Daylan. "Wah benar paman perutku sudah sangat lapar nih" seru Trevor. Mereka pun keluar dari mobil lalu mereka ketepi jalan karena disitu tumbuh rerumputan pendek yang cocok sekali untuk tempat duduk. "Kita makan di sini saja, ada mata air juga di sebelah situ" kata Daylan sambil menunjuk pancuran air yang keluar dari salah satu dinding batu. "Wah benar kita bisa beristirahat di sini sebentar sambil menikmati makanan"kata ayah Daylan sembari membuka kotak bekal. Ayah Daylan dan anak anak makan dengan lahap karena saat itu sudah jam makan siang,sehingga perut mereka benar benar kelaparan. "Wah kenyang rasanya, ingin menambah lagi tapi perutku sudah tidak muat" kata Trevor sambil duduk kekenyangan. Mereka berbincang bincang sambil meminum limun. "Ayo sebaiknya kita melanjutkan perjalan, agar cepat sampai "kata Ayah Daylan sambil berdiri. Mereka pub akhirnya melanjutkan perjalanan.
Beberapa saat kemudian anak anak mulai mengantuk kembali karena perut mereka yang kekenyangan. Setelah beberapa jam akhirnya mereka sampai di Mittel Green, "Nah kita sudah sampai"seru Ayah Daylan. Anak anak mulai turun dari mobil dan mengambil barang barang keluar. Seorang laki laki keluar dari pagar menghampiri mereka, "Wah selamat datang Daylan, dan ini pasti kawan kawan mu?"seru laki laki itu. "Iya betul paman, ini kawan kawan ku yang kuceritakan akan menginap di sini" jawab Daylan. "Nah ayo masuklah kedalam, anggap saja seperti rumah sendiri."
"Hai Robb apa kabar mu? Dan kenapa celin tidak ikut" kata laki laki itu sambil menyapa ayah Daylan. Ternyata dia adalah Pamannya Daylan dia adalah adik dari ayahnya Daylan wajah nya agak mirip dengan Ayahnya Daylan dan dia juga sangat ramah. Mereka mulai memasuki rumah, rumah itu sangat besar dengan 2 tingkat. Di lantai bawah terdapat ruang tamu yang amat besar, ruang makan 2 kamar mandi dan 3kamar dan dapur sedang di lantai atas terdapat 5 kamar dan setiap kamar ada kamar mandinya dan di balkon terdapat tempat untuk bersantai. Di belakang rumah terdapat perkebunan luas dan peternakan ayam sapi dan beberapa kuda. Anak anak merasa sangat senang, ketika mereka masuk kedalam rumah mereka di sambut dengan seorang wanita yang sangat ramah dia adalah bibi nya Daylan. Anak anak pun diantar ke kamar mereka, Jeslyn dan Sea tidur bersama dan juga Trevor dan Daylan jua bersama, walaupun kamar banyak tapi mereka lebih memilih tidur berdua dua.
Bibinya Daylan pun memanggil anak anak kebawah karena sudah menyiapkan makanan. Anak anak pun segera kebawah mereka semua sudah mandi dan berganti pakaian. Di ruang makan yang cukup besar sudah di sediakan banyak hidangan di atas meja. Anak anak pun duduk. "Kalian pasti sangat lapar kan, nah ayo makan yang banyak, "seru bibinya Daylan "bibi tau saja kalau kita sangat lapar " seru Daylan sambil nyengir.
"Oiya aku belum tau nama kalian bertiga, kalau aku desy kalian boleh menyebutku bibi Desy, nah itu suamiku kevin" kata Bibi Desy memperkenalkan. "Oiya namaku ku, Kevin, aku dan Ayahnya Daylan kami bersaudara, dia ini kakakku" seru paman Kevin sambil mengambil piring. "Nama saya Trevor saya teman sekelas Daylan" kata Trevor sambil tersenyum. Jeslyn dan Sea juga memperkenalkan diri kepada paman dan Bibi nya Daylan. Lalu mereka pun makan "Wah sup ini benar benar enak, bibi pandai sekali memasak " seru Sea. " Ah masa sih, aku jadi malu" kata Bibi Desy sambil tersenyum. "Iya benar sayur dan roti isi ini juga sangat enak sekali"kata jeslyn. Anak anak makan dengan sangat lahap. Setelah mereka selesai makan Jeslyn dan Sea membantu Bibi Desy membersihkan meja makan dan mencuci piring, " Bi apakah rumah sebesat ini hanya bibi dan paman Kevin saja yang tinggal di sini?"tanya Jeslyn sambil menaruh piring di rak. "Iya benar hanya kami berdua, karena anak kami tidak akan pulang musim panas kali ini di bersekolah di London, jadi liburan musim panas ini dia hanya tinggal di asrama nya, dia bilang sangat sibuk karena sebentar lagi dia akan mengahadapi ujian, jadi dia tidak bisa pulang" jawab Bibi Desy. "Wah apa bibi tidak kesepian hanya berdua saja di sini? " Tanya Sea. "Ya tentu aku sangat kesepian, makanya aku sangat senang sekali ketika Daylan ingin berlibur di sini dan mengajak teman-temanya." Jawab bibi desy. "Wah maaf ya bi, jika dua minggu kedepan kita ini sangat merepotkan"Kata Jeslyn. "Ah tentu saja tidak, justru aku sangat senang, karena rumah ini tidak sepi lagi, anggap saja seperti rumah sendiri" kata Bibi Desy. Akhirnya mereka selesai bersih bersih. Haripun sudah semakin gelap, bulan bersinar terang. Bibi Desy menyuruh anak anak untuk segera tidur.
Keesokan nya mereka terbangun Jeslyn dan Sea pun segera mandi lalu membantu bibi Desy membuat makanan. Sarapan pun tiba mereka sarapan pagi. Lalu mereka pun mengobrol ngobrol sambil makan, Paman kevin pun berniat mengajak anak anak mengelilingi desa nanti siang, sedangkan Ayah Daylan akan segera pulang ke kota dikarenakan harus bekerja. Setelah selesai makan Ayah Daylan pun bersial siap berangkat."Kev tolong jaga mereka ya, aku titip mereka" seru Ayah Daylan kepada Paman Kevin, "tentu saja mereka akan baik-baik saja di sini, jangan khawatir" kata Paman Kevin. Ayah Daylan pun memasuki mobil. "Hati-hati yah di jalan "seu Daylan. Ayah daylan pun melambai lambaikan tangan sambil tersenyum, mobil pun jalan ke luar pagar lalu semakin jauh ke jalan raya. Setelah itu Paman kevin mengambil beberapa kuda untuk mereka jalan- jalan. Untungnya anak-anak bisa menunggangi kuda. Mereka pun mulai berjalan jalan Bibi Desy menyuruh mereka agar mereka pulang selepas makan siang. Di dahului oleh Paman Kevin yang menunggang kuda sedangkan anak anak mereka berjalan di belakang, sedangkan Daylan dia sudah mengenal tempat ini karena setiap kali liburan ia sering kesini. Mereka pun mulai menelusuri padang lalu........

Note : tunggu kelanjutannya jangan lupa beri bintang

The Adventure of four herd: Misteri Pondok ReyotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang