Malika #Part1

383 17 3
                                    

.
.
.
......
Author Pov
.
.
.

"WHAAAA EMAK KENAPA RATIH JADI ITEM GINI" teriak Ratih seusai memamerkan tubuhnya didepan cermin.

"Napa sih Tih? Emak lagi masak didapur" sahut emak Ratih dari dapur.

Dengan keras Ratih menggeleng tanda tak percaya. Mana mungkin kulit putih susunya jadi hitam legam kaya kesemprot tinta cumi sepuluh literan.
Apa dia terserang mata panda vase akut? Hingga bercak hitamnya memenuhi seluruh pikmen kulit putihnya.

Ratih butuh pengakuan dari orang lain bahwa ini hanya mimpi. Sedetik kemudian Ratih sudah beranjak dari depan cermin dan menghampiri emaknya yang tercinta itu.

"Emak kenapa Ratih jadi item gini sih?" tanya Ratih pada emaknya sembari menggosokan telapak tangan kanannya pada permukaan kulit tangan kirinya.

"Ellah lo kan udah item sejak jadi zygot Tih kenapa masih nanya" ucap emak Ratih enteng sembari menyomot sedikit nasi goreng buatannya dan mengecapnya beberapa kali.

Emak Ratih tidak terlalu mempermasalahkan hal itu,pasalnya hal ini adalah kali keduanya Ratih ling lung dipagi hari akibat kulit hitamnya,dan memang Ratih sudah terlahir memiliki kulit hitam. Aneh memang kedua orang tuanya berkulit putih namun Ratih tidak mewarisinya hanya sang kakak Raka yang memiliki pikmen sama dengan orang tuanya.

"Padahal Ratih tadi udah berasa kaya Taylor Swift, cantik,putih,mempesonah patah hati Ratih mak" ucap Ratih sembari menekan kuat dadanya yang terasa sesak. Ratih memilih kembali kesarangnya meneruskan mimpi indahnya.

Saat melewati ruang keluarga Ratih melihat Raka yang sedang asyik menonton tv yang lagi iklan.

"Ini anak kami. Ada juga yang di kebun. Namanya Malika. Malika itu kedelai hitam dari Bango yang saya besarkan sepenuh hati, seperti anak sendiri."

Raka dengan sengaja mengeraskan volume tv yang sedang menayangkan iklan kecap bango itu.

"Whahahahahahaha... sodara lo tih masuk tipi " tawa Raka benar-benar pecah kali ini hingga mampu terdengar hingga radius 50km.

heh gak deng :D

"Rese ya lu bang kaya kutil semut" balas Ratih dengan sengit.

"Tihh beliin emak kecap bango di warung empok Titin!" Perintah emak terdengar dari balik tembok dapur.

"Whahahahaha malika disuruh beli malika, entar gak bisa bedain mana malika kecap mana malika anaknya... whahahahahahaha" tawa Raka kembali menggema dan sontak membuat perutnya kram.

"Kamprett lo bang" umpat Ratih dan lekas menghadap emaknya guna menjalankan perintah negara.

Angkattt senjata grakkk...
Dorr... dorrr... dorrr..
Gaje ah..

.
.
.
......

BERSAMBUNG...
.
.
.

Maaf pendek ya :", kalian pasti tau bagaimana menghargai penulis :)

MALIKA MENCARI CINTA (Dalam Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang