Usahaku lumayan lancar, aku sudah bisa bayar cicilan apartemen di Jakarta, tapi belum bisa ditempati.
"Mama ke Jakarta saja.." aku menyuruh mama tinggal denganku. Sudah lama saya tidak bertemu dengannya.
Akhirnya mama mau tinggal denganku. Setelah sekian lama aku tidak merasakan masakan mama yang enak. Kebahagiaan ku sedikit demi sedikit mulai kembali.
Mama juga akrab dengan Pak Iksan. Mereka sering ngobrol bersama. Pak Iksan juga sering mengantar mama belanja kebutuhan sehari hari.
"Kring..kring.." pagi pagi sudah ada telepon berbunyi. "Halo.. ini tempatnya Pak Iksan?"
"Iya.. benar.." jawabku.
Maaf.. saya dari sekolah tempat Pak Iksan bekerja. Barusan tadi saya dapat telepon dari kepolisian, katanya dia kecelakaan di daerah Cengkareng. Saya coba sampaikan kesini. Tapi tolong bapak cek dulu di rumah sakit Cengkareng. Apakah ini penipuan atau bukan..."
"Ya.. terima kasih pak.." saya sedikit kaget dan panik. Tadi pagi pak Iksan baru saja pamitan dengan mama. Karena mama mau keluar kota.
Saya coba cek kerumah sakit dan ternyata memang ada pasien yang bernama Pak Iksan di UGD dan saya segera menuju ke sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNEXPECTED
Non-FictionKisah nyata Herman Angkasa www.youtube.com/HermanAngkasaQilax