Part 24 (Holiday And Date 1)

1.7K 175 23
                                    

Yoa is back...

Ada yg nungguin ini?! Hehe..
Iya deh, gak akan bacot, cuma mau bilang makasih buat semua dukungan di part sebelumnya..

And, happy reading...

❤❤❤

Cameo : Jennie Kim, Jung Yerin, Lee Hayi

❤❤❤

Kim Taesung's House.

Sudah 3 hari berlalu sejak Hanbin tahu bahwa dirinya akan ditendang kembali ke Inggris. Sudah 3 hari berlalu sejak Hanbin tahu semua rahasia Hana yang juga menjadi alasan dirinya ditendang kembali ke negeri ratu Elizabeth. Sudah 3 hari berlalu sejak Hanbin mendiamkan semua anggota keluarganya karena hal yang sama. Dan sudah 3 hari berlalu sejak dia pergi berdua dengan Sohyun dan belum menghubungi gadis itu lagi.
Jika ada yang bertanya apa Hanbin masih marah, maka jawabannya adalah tidak. Hanbin memang sempat marah dan bahkan sangat marah serta kecewa dengan apa yang terjadi, terlebih pada Hana. Tapi, setelah masa diamnya ini, ia sadar bahwa semua yang terjadi bukan sepenuhnya salah Hana. Jika ia terus marah pada Hana, apa yang bisa berubah dari hal itu. Lagipula, bukan hanya dia yang akan ditendang. Hana juga akan ditendang dengan alasan yang lebih menyakitkan. Hanbin mungkin akan pergi dengan tetap memiliki hubungan baik dengan Sohyun, tapi tidak dengan Hana. Gadis itu pergi setelah merusak semuanya dan siapapun tahu bahwa itu bukan hal yang baik.

Tok tok tok...

Suara ketukan pintu membuat Hanbin perlahan menghilangkan semua yang mengganggu pikirannya selama 3 hari terakhir dan menatap pintu kamarnya. Untuk beberapa saat, ia hanya diam dan melihat pintu itu hingga suara ketukan itu kembali terdengar. Bukan, Hanbin bukan tak mau membuka pintu itu untuk bertemu dengan keluarganya. Ia sudah merasa lebih baik dan sudah mengakhiri masa diamnya, hanya saja sekarang ia masih malas untuk bangun dari ranjangnya. Oh ayolah! Ini bahkan masih pukul 6 pagi dan siapa orang kurang kerjaan yang sudah mengetuk pintunya.
Sial! Semakin lama ketukan itu berubah menjadi gedoran yang membuat Hanbin mengumpat kesal. Dan semakin lama pula, gedoran itu semakin menjadi dan membuat si empunya kamar mau tak mau bangun dari ranjangnya.

Gedoran itu semakin menjadi dan memaksa Hanbin untuk mempercepat geraknya untuk membuka pintu. Dan yang terjadi selanjutnya adalah mulutnya yang terus bergerak mengucapkan umpatan dan makian karena tak menemukan seorangpun di depan pintu kamarnya.

"Kyaa, mulutmu kotor sekali, oppa!" baru pada detik ke lima, lelaki itu tahu siapa yang sudah mengganggunya sepagi ini.

Dengan mulut yang setengah terbuka, Hanbin lalu menunduk dan melihat Hanbyul yang kini sedang menatapnya dengan tatapan malas dan tangan yang terlipat di dada.

"Kenapa kau menggedor pintu kamarku sepagi ini, Kim Hanbyul!?" ingin sekali rasanya Hanbin marah-marah pada gadis kecil itu.

"Mau sampai kapan kau mengurung dirimu, oppa? Ini sudah hari keempat, jadi berhentilah!" bukannya menjawab pertanyaan Hanbin, Hanbyul justru mengucapkan kalimat lain yang membuat sang kakak melongo tak percaya.

"Ck, aku memang akan keluar hari ini, tapi kenapa kau menggedor sepagi ini?"

"Ayo lari pagi!" jawab Hanbyul sambil menarik ujung baju Hanbin.

"Apa katamu? Lari pagi?"

"Ayolah, oppa! Ini liburan, kau tidak akan sehat jika hanya diam di kamar seperti itu!" rengek Hanbyul dengan masih menarik ujung baju kakaknya.

Hanbin berdecak kecil.
"Ya, baiklah! Kau tunggu saja dibawah, aku akan bersiap!"

"Cepatlah, oppa! Semua orang sudah menunggumu!"

The Crown PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang