4. Jemputan

31 9 8
                                    

Happy Reading 😘

Proses belajar mengajar telah selesai dan telah waktunya masyarakat sekolah melangkahkan kakinya untuk dapat keluar dari lingkungan sekolah. Tak banyak para siswa yang berlalu lalang dikarenakan waktu telah menunjukkan kalau matahari sudah ingin terbenam

Di ruang kelas yang cukup besar hanya tinggal dua murid berjenis kelamin perempuan. Keduanya saling pandang mengatakan bahwa perut merekalah yang memberontak ingin cepat pergi dari sekolah ini agar bisa sampai ke rumah masing-masing

"Sya, pulang yuk," Ajak Wellan  sedari tadi menunggu Tissya yang belum kelar dengan tugas mencatatnya

Tissya yang mendengar ocehan temannya itu tidak tega hati untuk menunggu, akhirnya ia menutup bukunya dan diletakkan rapi ke dalam ransel berwarna abu-abu "Oke. Tapi tunggu dulu ya gue sms abang gue dulu" Tissya membuka aplikasi pesan dan mengirim pesan pada Jufindo. Tak lama kemudian Jufindo membalas chat dari Tissya

Dek nanti ada orang yang bakal jemput kamu, jadi kamu tunggu aja yah

"Lo duluan aja deh. Soalnya gue di jemput"

"Oke deh. Gue duluan Sya," Wellan meninggalkan Tissya yang sendirian berada di kelas

Selagi menunggu jemputan yang dibilang oleh abangnya, Tissya sibuk memainkan ponselnya sampai seorang laki-laki telah masuk ke dalam kelas tanpa sepengetahuan Tissya, lelaki itu telah lama menunggu dirinya yang tidak pekka sama sekali

Lelaki yang rambutnya sudah barantakan ketika pulang sekolah seketika melihat wajah Tissya yang gemesin, ekspresinya terlalu serius ketika memainkan sebuah ponsel

"Yah kalah," dengan ekspresi wajah yang lesu. Tissya menutup aplikasi yang ia mainkan, lalu berjalan keluar kelas tanpa melihat jalan karena ada pesan masuk dari temanya

Udh di jemput lo, Sya?

Belum

Terus gmn sm siapa lo plg?

Ketika ia ingin membalas pesan dari Wellan, kepala Tissya terantuk pada sebuah bidang yang kekar. Tissya lalu melongo ke atas dan mendapati Gean sedang tersenyum padanya, lantas membuat Tissya terkejut

"Lo!" Ucap Tissya selagi mengatur nafasnya yang tak karuan

Tanpa menjawab sepatah kata pun, Gean menarik lengan kanan Tissya menyeretnya memasuki mobil ferrari berwarna silver

Gean memasuki mobil setelah Tissya mendahului nya memasuki mobil mahal itu

"Kok lo bisa belum pulang sih," gerutu Gean

"Gue lagi menunggu jemputan" ucapnya dengan malas, dilihatnya handphone yang ternyata tepat dugaan udah tidak bernyawa lagi "Ck,"

"Nunggu jemputan apa nunggu gue?" Tanya Gean dengan nada  cukup jahil seperti perkataan yang selalu membuat Tissya embrassed oleh Jufindo

"Apaan sih!" Kata itulah yang selalu keluar ketika cewek sedang salah tingkah dan seperti itulah Tissya sekarang dibuat salah tingkah oleh Gean

"Lo lapar, nggak?"

"Nggak. Gue kagak laper" ucap Tissya dengan judes. Sebenarnya ia sangat lapar apalagi tadi ia tidak sempat untuk ke kantin karena tugasnya sebagai sekretaris sangat melelahkan, ia sudah mencatat di depan kelas dan kembali menyalin catatan ke buku. Tetapi itu tidak membuatnya lelah malahan itu memang sudah tugas Tissya sebagai sekretaris

Ha(t)sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang