3. Surat

60 28 48
                                    

Untuk Tissya Boltaris Lynn

Hai Sya!

Hari pertama Tissya berjalan dengan lancar, ia bahkan sudah memiliki 30 teman dan sudah mengetahui nama mereka antaranya Arlan, Foni, Wellan, Degi, Putri, Cesa dan masih banyak lagi

Jam istirahat pun berlangsung, "Sya kantin yuk!" Ucap Wellan yang sedang berada di depan Tissya

"Oke, bentar ya"

"Iya"

Tissya mengambil handphone nya dan mengirimkan pesan pada Jufindo
Bang Tissya senang disini

Send

"Ayo," ucap Tissya

Saat perjalanan menuju kantin, Tissya selalu bertanya pada Wellan tentang sekolah Nation School, tentu saja Wellan dengan senang hati menjawab semua pertanyaan dari Tissya

Kantin berada di dekat taman, ini juga memudahkan mereka untuk bisa langsung bersantai di taman. Terdapat banyak pepohonan cukup untuk mengisi oksigen seluruh warga Nation School

Sampainya mereka di kantin sudah banyak yang datang tetapi tempatnya masih banyak tempat kosong dikarenakan luasnya sangatlah besar. Inilah kantin satu-satunya pada Nation School

Beraneka ragam macam makanan yang terhidang, aroma sup sudah tercium, gumpalan asap sate sudah menyelimuti seluruh kantin, suara bising dari blender membentuk irama, dan juga gelak tawa seluruh siswa terdengar bahagia karena mereka merasa puas dengan layanan kantin

Tissya dan Wellan duduk pada posisi meja menghadap taman, mereka memesan hidangan sup dan jus pokat

Percakapan juga mengisi makan siang mereka. Tissya sekarang sudah bisa tertawa bahkan ia juga sudah bisa tegur sapa dengan para siswa di Nation School

Berbeda dengan sekolahan nya dulu yang memiliki sejarah kelam bagi diri Tissya. Sesuatu yang ada perbedaan dari sekolah Nation School dengan sekolah lamanya

"Hai" sapa Gean

Lambat laun kedekatan Gean dengan Tissya sudah mulai nampak, sepertinya Gean bersikeras ingin tau lebih dalam tentang diri Tissya

Tetapi Tissya tidak masalah dengan itu semua, dia juga senang bertemu orang-orang baik di Nation School layaknya seperi Gean, Wellan, Arlan dan yang lainnya

"Sya," panggil Gean

Tissya mencoba melihat pada Gean dan tersenyum, "Iya"

Bola mata mereka bertemu, Tissya menunggu jawaban dari Gean dan Gean hanya sebaliknya mati kutu. Waktu tetap berjalan, mereka masih memandang satu sama lain

Dengan segera Tissya melepaskan kekakuannya, "Hm" ucap Tissya

"Ha, Iya" akhirnya Gean terbangun dari lamunan nya sendiri

"Lo mau ngomong apa?" Sekarang Tissya yang balik bertanya

"Nanti deh, soalnya ada yang ganggu" ucap Gean sambil melirik Wellan yang dari tadi hanya mendengarkan pembicaraan mereka

Ha(t)sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang