Revin POV
Namaku Revina Adya Putri. Awalnya, aku tinggal di Indonesia sampai kelas 5 sd. Namun, Orangtuaku memiliki saham di Malaysia, akhirnya aku pindah ke negeri Jiran itu mengikuti kedua Orangtuaku.
Dan sekarang umurku sudah 16 tahun, aku mengunyam pendidikan di kelas XI. Aku tertegun saat papa dan mama menyuruhku kembali ke Indonesia. Tapi mengapa? Alasannya karena di Indonesia memang gampang mencari kerja apalagi lulusan SMA, makanya aku mengiyakan keinginan mereka. Lagipula, aku juga rindu kepada Pak sum dan Bi imah di Indonesia.
Ya, aku pindahan dari Malaysia. Papa mamaku sibuk dengan bisnis nya dinegeri itu. Setelah balik lagi ke Indonesia, aku tinggal kembali dengan Pak sum dan Bi imah. Mereka berdua adalah orang yang sangat baik dan berjasa dalam kehidupanku, dari mulai papa masih kecil katanya. Wow, sudah lama sekali ya?
06.30
Aku telat, aku telat bangun, aku protes kepada bi Imah kenapa tidak membangunkanku? Padahal ia tau kalau ini hari pertamaku sekolah di Indonesia, ya, di Human International School. Entah mengapa papa mama menyekolahkanku disana. Katanys sih ada sesuatu yang suatu saat nanti aku tau, tapi apa? Yasudahlah.Aku bergegas mandi dan memakai pakaian sekolah yang sudah di bereskan dan disiapkan oleh bi Imah. Sebelum sekolah, aku sarapan dengan menu favoritku, nasi goreng sosis. Hmm betapa sukanya aku dengan makanan ini.
Setelah sarapan, aku hendak pergi sekolah
"Ayo non, bapak antar." ajak pak Sum.
Karena ini hari pertamaku, aku tidak mengiyakan ajakan pak Sum melainkan aku akan berangkat sekolah sendiri.
"Gak usah pak, saya mau berangkat sekolah sendiri, lagipula kemarin pak Sum udah ngajak aku ke jalan arah sekolahnya. Aku mau sendiri ya pak plissss." jawabku dengan sedikit merengek seperti anak kecil.
Setelah diizinkan, akhirnya aku keluar gerbang. Bi Imah masih mengawasiku dari samping gerbang dan akhirnya menutup gerbang itu rapat-rapat. Diperjalanan, rasanya aku menyesal sekali. Kenapa? Ternyata begitu jauh komplek rumahku dengan sekolah, belum lagi harus ketemu jalan raya dulu.
Jalan raya sudah ku lewati, dan sekarang aku hendak menyebrang, beberapa meter lagi aku sampai disekolah.
Saat aku hendak menyebrang, mobil Sport berwarna putih datang menghampiriku dan aku rasa ingin menabrakku. Dan......."AKKKHHH" aku berteriak dan segera menundukkan kepalaku karena merasa takut kalau sampai aku tertabrak mobil itu. Bisa jadi hancur badan ku ini.
Tiba-tiba satu orang cewek dan cowok berseragam HIS pun turun. Dan sepertinya aku mengenal mereka. Benar, mereka yang diceritakan teman komplekku. Mereka adalah siswa dan siswi populer di HIS."Lo punya mata gak? Lo ga liat segitu gede mobil gue dan lo sembarangan main nyebrang gitu aja?" Sahut cowok yang keluar dari mobil itu. Aku masih menunduk dan takut melihat ke arah mereka, dan saat ku lihat rambu, aku tidak salah kok.
"Kakak udah ih kasian dia, jangan dibentak." sambung Cewek yang ku rasa bertolak belakang sekali sifatnya dengan si cowok. Dan apa? Dia memanggilnya kakak? Wow berarti mereka berdua adik-kakak. Hmmm
"Lo gapapa kan? Gak ada yang kena kan? Sini gue bantu. Yuk, masuk mobil gue aja." tanya cewek itu.
Ia membantuku berdiri dan menopangku ia sampai masuk ke dalam mobil. Cowok yang melihatku kesal dan sinis itu mencegah agar adiknya tidak membiarkanku masuk ke mobil mewahnya.
"Stop, lo ngapain sih Cen ngajak dia ke mobil? Lo aja gak tau asal-usul cewek ini. Mungkin dia sengaja pura-pura ketabrak dan minta uang sama kita."
Terasa nyeri sekali kaki ku ini, saat aku menunduk dan sedang memeriksa kakiku tiba-tiba dia bilang aku sengaja. Sontak aku langsung kesal dibuatnya, dan aku termasuk orang yang tidak takut jika aku tidak bersalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO ARE U?
Romance"Gue udah terlanjur sayang sama lo! Mana mungkin gue bisa pacaran sama orang yang gak gue sayang? Lo sayang kan sama gue, Revin?" tanya Revan dengan wajah yang dibasahi oleh air mata. "Gue gabisa van, gue gabisa. Gue bakalan ada buat lo tapi gue gab...