Page 19

9.6K 750 85
                                    

- page 17nya privated ya teman2 hehe -

last chapter
hope you enjoy it :)

.

.

.


Pagi hari, tepat pukul tujuh. Jaehyun coba membuka matanya yang masih berat. Sinar matahari yang menelusup dari ventilasi membuatnya mengerjap-ngerjap. Tepat setelah matanya sepenuhnya terbuka, secara jelas ia mendapati paras yang amat cantik saat tengah memejamkan mata. Dia adalah Chaeyeon, gadis yang menemaninya tidur semalaman.


Tangan kanannya yang tersampir di pinggang Chaeyeon pun ia arahkan menuju pipi. Ia ingin mengelus semburat kemerahan yang terlihat seperti buah cherry itu. Seulas senyum perlahan mengembang dari kedua sudut bibirnya, ia ingat bahwa hal semacam ini bukan pertama kali ia lihat. Dulu, saat berhadapan, ia hanya mampu menahan degupan jantungnya yang membuncah tidak karuan. Namun sekarang gadis itu benar-benar ada di hadapannya dan dapat sepenuhnya ia miliki. Jaehyun merasakan kebahagiaan yang tidak terkira, ia benar-benar tidak ingin membiarkan Chaeyeon jauh dari sisinya lagi.


Karena mulai merasakan geli di area wajahnya, Chaeyeon pun perlahan membuka matanya yang masih terasa berat. Samar-samar ia melihat wajah Jaehyun yang sudah menyambutnya dengan senyuman merekah bagai bunga di musim semi.


"Nyenyak sekali, ya, tidurnya?" tanya Jaehyun sambil memiringkan wajah. Chaeyeon pun langsung menunduk karena malu. Ia merutuki dirinya yang memang susah bangun pagi.

"Aku senang, kok, melihatmu tidur dengan pulas. Malah bagus, 'kan?" Jaehyun perlahan menarik dagu Chaeyeon agar gadis itu tak menelungkupkan wajahnya lagi. Tiba-tiba pemuda itu melongokkan wajahnya, mendaratkan sebuah ciuman ringan di bibir gadis yang ia cintai.

Manik pekat mereka saling bersirobok, sesekali saling melempar senyum, dan jadi salah tingkah. Chaeyeon mengangkat tangannya untuk menyentuh dahi pria di dapannya itu. Ia lantas menyisir surai sang kekasih yang masih diwarnai pirang menggunakan jemari, berusaha menata poni Jaehyun agar menutupi bagian kening—model rambut yang selama ini Jaehyun gunakan saat menyamar menjadi perempuan.


"Kau memang sangat cantik," ujar Chaeyeon lirih. "Tapi aku tetap menyukaimu meski kau adalah pria tampan." imbuhnya yang disusul dengan kecupan singkat di dagu Jaehyun. Pipi gadis itu seketika memerah atas tingkah lakunya sendiri.

"Jadi, kan, beli bahan untuk sarapannya?" tanya Jaehyun.

"Harus jadi, dong!" sahut Chaeyeon antusias.

"Kau mandi dulu sana... biar aku siapkan baju gantimu." Jaehyun mulai bangkit dari posisi berbaringnya dan hendak beringsut dari kasur.

"Maksudmu... kau menyuruhku pakai bajumu, begitu?" tukas Chaeyeon.

"Kau lupa, ya, kalau aku punya banyak persediaan baju wanita?" ucap Jaehyun dengan vokal yang ia naikkan satu setengah oktaf—agar serupa dengan suara Jihyun saat sedang bicara pada Chaeyeon.


Tawa pun pecah dari kerongkongan Chaeyeon. "Maaf, aku lupa."

.

.

.

Setelah sampai di supermarket yang ada di dekat apartemen, mereka pun mengambil troli dan mendorongnya bersama. Jaehyun terus saja mengambil bahan makanan yang menarik hatinya tanpa punya ide akan diolah menjadi apa nantinya.


"Kau, kan, tinggal sendirian... belanja sebanyak ini untuk apa? Nanti kalau lama-lama disimpan jadi busuk. Kan, sayang." heran Chaeyeon terhadap tingkah Jaehyun.

"Itu berarti kau harus pintar-pintar mengolahnya." ujaran Jaehyun sontak membuat Chaeyeon berjengit.

"Maksudmu?"

"Aku suka kalau kau memasakkan makanan untukku. Selama kau tidak ada, aku rindu telur dadar dan ramyun buatanmu." Chaeyeon lagi-lagi dibuat tersipu akibat ucapan manis Jaehyun.


Pria itu lantas menghentikan lanju trolinya tiba-tiba. "Mau, kan, memasak untukku?" tanya Jaehyun. Chaeyeon mengarahkan otot matanya untuk menatap sepasang manik kelam milik Pemuda Jung itu.


Ia lantas mengangguk sambil tersenyum dengan tulus, "Tentu saja aku mau."


Mereka pun mendorong troli lagi untuk mencari saus gochujang. Saat sampai di tempatnya, Chaeyeon dan Jaehyun pun tak sengaja berpapasan dengan seorang perempuan berpenampilan boyish yang juga sedang berbelanja. Netra milik Chaeyeon langsung meletakkan fokus padanya hingga gadis itu beralih menuju kasir.

"Dia tipemu, ya?" Jaehyun menggoda.

"Enggak juga." balas Chaeyeon singkat.

"Tapi dia maskulin banget."

"Jaehyunie..." tanpa sadar Chaeyeon itu merajuk dengan menyebut nama asli lelaki itu. Ini pertama kalinya bagi Jaehyun mendengar gadis itu menyebut namanya. Dan kalau dipikir-pikir, kedengarannya imut juga.

"Memang susah, sih..." ucap Chaeyeon sambil mengerucutkan bibir. "Maka dari itu jangan pernah tinggalkan aku." imbuhnya. Jaehyun balas memiringkan kepala, karena ia tahu Chaeyeon belum merampungkan ujarannya.

"Karena kau adalah satu-satunya lelaki yang akan kucintai. Kalau laki-lakinya bukan kau, aku tidak mau."

"Kok, kedengarannya itu seperti ancaman?" Jaehyun lagi-lagi berkelakar. Karena kesal, gadis itu pun langsung menghadiahinya dengan cubitan keras di pinggangnya.


"Aduh, aduh, sakit!" Jaehyun berjengit namun tak dipedulikan oleh Chaeyeon.

Tanpa diduga, Jaehyun pun langsung merangkul Chaeyeon. Ia tarik tubuh gadis itu agar lebih mendekat. "Pun, bagiku... hanya kau satu-satunya gadis yang akan aku cintai."


Jaehyun tersenyum sambil memamerkan lesung pipinya, begitu pula dengan Chaeyeon yang lantas mengulum kurva indah dari kedua sudut bibirnya. Sorot matanya berbinar, menatap lelaki di hadapannya dengan penuh penghargaan.

"Sampai kapan pun, tidak akan kubiarkan kau jatuh hati pada wanita tampan, Chae."


- END -

huft akhirnya selesai juga. makasih banyak untuk kalian semua yang udah ngikutin dari awal. bahkan ada beberapa yang nge-inbox kapan next chapter dipublish. sumpah aku seneng banget pas dapet support dari kalian.

aku sadar ff ini banyak kekurangan. entah dari segi perwatakan atau alurnya kecepetan. tapi makasih kalian udah betah2in baca, ngasih vote, dan komen. hmm, apa lagi ya? mungkin akan ada beberapa bonchap. tapi masih belum aku pikirin. jadi please jangan di-unlibrary dulu ya :)

sekali lagi aku ngucapin makasih untuk semua pembaca "My Lesbian Roommate". makasih juga sudah mencintai Jaehyun x Chaeyeon ^^

yuk yuk, tulis pesan dan kesan kamu selama membaca ff ini, kasih kiritik dan saran kalian buat bahan evaluasiku. sampai jumpa di bonchap ~~

My Lesbian Roommate [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang