Act 1: Tragedy

63 2 0
                                    

02:30 AM

Cling cling!

Bel pintu berbunyi, menandakan ada yang membukanya. Dan benar saja, ada seorang gadis yang memasuki host club bar itu. Gadis itu cantik, namun sayangnya tampak berantakan. Rambut pinknya yang terurai sepinggang pun tampak acak-acakan. Tali lengan dress hitamnya itu tersampir disamping pundak dengan berantakan. Maskara dan seluruh make upnya luntur, membuatnya tampak tak secantik biasanya.

"Youkoso, ojou-sama—ah? Doushite?" Leon, salah satu host – sang ketua, dan yang terbaik—disana pun langsung menyambut gadis itu, membuat gadis pengunjung bar yang lainnya menjadi iri luar biasa.

Siapakah gadis ini sampai dilayani langsung oleh sang ketua?

"Kumohon tenangkan dirimu dan duduk dahulu, milady" kata Leon dengan ramah dan menuntun gadis itu ke sebuah ruangan VIP yang berada di bar itu dan sang gadis hanya mengikutinya dengan pasrah

Sampai disana, tadinya mereka hanya berdua dengan Leon merengkuh gadis itu. Namun akhirnya ada dua orang host lagi yang masuk, membawakan sampanye dan berbagai macam makanan manis.

Salah satu dari mereka yang membawa sampanye berambut kecokelatan. Ia memakai kemeja tanpa lengan berwarna merah, yang sengaja tidak dikancingkan sampai atas, mungkin sekitar tiga atau empat kancing yang membuat dada bidangnya itu terekspos. Kedua tangannya menggunakan sarung tangan hitam fingerless dan ia menggunakan celana panjang berwarna senada dengan kemejanya.

Berbeda dengan yang lainnya yang membawa kue. Ia berambut teal, menggunakan kemeja putih berlengan panjang, rapi dengan dasi yang memiliki warna sama dengan rambutnya, serta dengan sebuah rompi hitam tak berlengan dan celana panjang berwarna hitam. Ia tampak seperti butler. Tangan kirinya membawa sebuah serbet panjang berwarna putih.

Leon yang masih merangkul gadis berambut pink itu mengambil sebotol sampanye dan menuangkannya ke dalam beberapa gelas untuk mereka. Ia mengambil salah satu untuk gadis itu, yang lain untuk dirinya sendiri, dan ia juga meminta dua host yang lain untuk mengambil gelas itu untuk mereka

"Nee nee jangan bersedih begitu onee-chan~" host berambut teal itu berkata dengan ceria sambil mendekati sang gadis kemudian duduk di sebelahnya

"Kan kan sudah punya kami disini" host lain yang tampak menggoda itu duduk disamping Leon namun wajahnya ia arahkan pula mendekat pada sang gadis

Leon merangkul gadis itu makin erat dan menyenggol gelas yang dipegang sang gadis dengan gelasnya, "Lebih baik bersulang" katanya dengan lembut

Gadis berambut pink yang terlihat begitu sedih itu hanya mengangguk mengiyakan Leon. Mereka berempat akhirnya bersulang.

Cukup lama bagi mereka berempat untuk bersenang-senang. Beberapa gelas sampanye pun sudah terteguk habis, gadis pink itu juga sudah disuguhi berbagai macam kue dan makanan lain. Ia sudah menjadi lebih baik.

Inilah saat baginya untuk bercerita.

"Etto..." katanya "Tadi... sebelum aku kemari, aku dan orangtuaku berencana menghadiri sebuah pesta..."

Ketika gadis itu memulai ceritanya, Leon memberi kode untuk dua host lainnya untuk duduk mendekat pada gadis berambut pink itu sementara dirinya sendiri berpindah tempat ke hadapan gadis itu (seolah) mendengarkannya dengan serius

"Namun dalam perjalanan, tiba-tiba papa ditelepon dan diberitau bahwa perusahaannya dirampok habis-habisan..." suaranya mulai lirih "...aku belum terlalu paham dengan situasi dan tiba-tiba terdengar suara tembakan... peluru menembus kaca mobil dan papa—"

I'm Sorry I'm In LoveWhere stories live. Discover now