T.A Chapter III - Not a Romance Story (I)

4.7K 681 59
                                    

T.A Chapter III - Not a Romance Story (I)

Pict: Minerva

◆◆◆

Flashback...

“Jadi dia yang bernama Mr. Relax Schartwond?” nada bertanya sangat ketara keluar dari suaranya. “Dosen muda yang sering dibicarakan itu, kan?”

“Kau terkurung di gua mana, Minerva?” Queen menyahuti. “Walaupun aku tidak tertarik padanya, tapi dia sangat terkenal di kalangan Universitas. Astaga! Kau sudah semester empat, Minerva.”

“Oh, ya benarkah? Bukankah orientasimu hanya pada Trevian.” ejek Rose.

“Aku tidak berorientasi pada Trevian si lemari es itu.” elak Queen cepat.

Minerva sendiri hanya menggeleng pelan. Berjalan menjauh dari obrolan penuh ejek dari Rose dan Queen. Terlebih Joanna tiba-tiba saja bergabung. Minerva sedang tidak berminat mengejek.

Miss Tsujiyama, benar?”

Minerva menghentikan langkah kakinya yang terbalut flat shoes. Matanya bertemu tatap dengan mata biru di depannya yang menatapnya penuh tanya.

“Benar, Sir.”

“Oke. Benar kata Mrs. Steve. Tidak sulit menemukanmu. Ada yang ingin saya bicarakan. Mari ke ruangan saya.” Laki-laki di depan Minerva berbalik dan berjalan menjauhinya. Minerva dengan patuh mengikutinya.

“Duduklah. Saya ingin menawarkan padamu untuk menjadi asisten dosen semester depan. Bersedia?”

“Kenapa saya, Mr. Schartwond?”

“Kenapa kau? Banyak sekali pertimbangannya. Nilaimu tinggi. Kau mahasiswa terbaik semester lalu. Bahkan aku mendengar semester ini juga akan jatuh padamu.”

Minerva menatap mata biru dosennya dengan tenang. “Queen dan Joanna juga merupakan mahasiswa terbaik, kan?”

Relax menatap Minerva dengan tidak kalah tenangnya. Senyum kecil mengambang dari bibir tipis miliknya. “Miss Lee sudah mendaftar sebagai asisten dosen Biologi Kedokteran dan Miss Aegis juga sudah mendaftar sebagai asisten dosen Fisiologi.”

“Rose? Davika?”

“Mereka juga sudah mendaftar. Kau belum tahu?”

Minerva terdiam. “Sebenarnya saya tidak terlalu tertarik menjadi seorang asisten dosen. Jadi, setiap pembahasan hal itu saya selalu pergi atau mengabaikan mereka.”

“Kau pintar, Miss Tsujiyama. Kau harus berbagi, salah satunya dengan menjadi asisten dosen.” Relax kembali memberikan senyum kecilnya. Kesabarannya dipertarukan di sini. Berbicara dengan Minerva, dia sudah mempersiapkannya. Mrs. Steve sudah memperingatinya. “Bagaimana? Kau mau kan membantuku dalam mata kuliah Biokimia?”

“Biokimia? Kenapa saya tidak melihat Mr. Schartwond pada mata kuliah itu semester lalu?”

“Saya baru dimasukkan dalam mata kuliah itu pada awal semester depan.”

“Baiklah. Saya akan coba membantu Mr. Schartwond.”

Good. Thank you, Miss Tsujiyama.”

◆◆◆

“Oh, kau pasti Miss Tsujiyama, benar? Masuklah, Relax sedang mandi. Maaf ya, kau sudah banyak direpotkan oleh anakku. Padahal anakku adalah dosenmu.”

Minerva diam menatap keramahan perempuan bermata biru di depannya. Sadar jika diam bisa saja menunjukkan ketidaksopanan, Minerva tersenyum kecil. “Tidak, Madame Schartwond. Sudah tugas saya sebagai asisten dosen membantu Mr. Schartwond.”

The AntagonistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang