Four

106 9 0
                                    

Setelah itu mereka langsung menuju kemobil milik Jiyong. Jiyong dan Chaerin duduk didepan sementara Bom, Dara dan Minzy duduk dibelakang.

Chaerin dan Minzy hanya diam sedangkan Bom dan Dara terlihat asik mengobrol. Jiyong sedang serius menyetir.

Chaerin mengkerutkan dahinya saat menyadari bahwa ini bukan jalan menuju dorm miliknya,
"Oppa, kita mau kemana? Ini kan bukan jalan menuju dormku."

"Kau belum makan apa apa kan seharian ini. Jangan bohong padaku. Aku sudah menyuruh Sera noona (manajer Chaerin) untuk memberitahukan apa yang kau lakukan setiap hari. Aku juga sudah menelpon Youngbae hyung untuk makan bersama kita." Chaerin hanya diam mendengar perkataan Jiyong. Ia tidak bisa berkata apa apa lagi, tidak mungkin ia berbohong sementara Jiyong sudah mengetahui semua yang ia lakukan. Sebenarnya bukan dirinya tidak mau makan tapi ia tidak mempunyai waktu disela sela jadwal latihannya yang padat.

"Tidak apa apa kan jika kita mampir untuk makan dulu. Aku yang akan mentraktir kalian." kata Jiyong kepada tiga orang gadis yang hanya mendengarkan percakapan antara Jiyong dan Chaerin.

"Nde, sunbae. Tidak apa apa."
Jawab Minzy sementara Bom dan Dara hanya mengangguk.

Mereka tiba disalah satu restoran mewah. Mungkin orang orang bingung bagaimana bisa seorang anak laki laki remaja yang bahkan belum genap 20 tahun bisa mentraktir 4 orang disini. Jangan lupakan kemampuan Jiyong menulis lagu dan bahkan sekarang diumurnya yang baru 18 tahun, ia sudah memproduseri banyak lagu.

Chaerin Dan Jiyong turun begitu juga dengan Minzy dan Bom yang turun dengan muka terkejut bahwa mereka akan makan disitu. Berbeda dengan Chaerin. Selama mengenal Jiyong 2 bulan, Chaerin sudah sangat sering makan direstoran mewah seperti ini tentu saja karena mendapat paksaan dari Jiyong.

Mereka masuk lalu bertanya dimana ruangan mereka karena Jiyong sudah mereservasi atas namanya.

"Hyung, apa kau sudah lama menunggu?" tanya Jiyong pada Youngbae yang ternyata telah datang lebih dulu.

"Ani, aku baru datang 5 menit yang lalu."

"Baiklah, sekarang pesan saja apapun yang kalian inginkan."
Kata Jiyong pada mereka semua sambil tersenyum.

"Kau ingin makan apa, Hunchae-ah?" tanya Jiyong pada Chaerin.

"Ini," kata Chaerin pada Jiyong sambil menunjuk makanan yang berada dibuku menu dengan ragu ragu.

Raut wajah Jiyong berubah menjadi datar saat melihat apa yang ingin Chaerin makan,
"Pesanlah yang lain ya, es krim itu 100% berbahan dasar coklat. "

Chaerin memang tidak bisa makan apapun yang berbahan coklat, bukan tidak bisa lebih tepatnya alergi. Jika ia memakan coklat, seluruh badannya akan gatal gatal, ya walaupun hanya 1-2 hari dan akan hilang tetap saja itu bukanlah hal yang baik.

Chaerin hanya menunduk dan mengangguk. Jiyong yang melihat itu tentu saja tidak tega tapi ini demi kesehatan Chaerin.

"Hunchae-ah, bagaimana jika kita memesan ini untuk makannya dan ini untuk dessertnya. Ini rasa vanilla, pasti sangat enak." tunjuk Jiyong kepada Chaerin yang langsung membuat Chaerin berbinar dan mengangguk melihatnya. Jiyong tahu bahwa Chaerin sangat menyukai vanilla maka dari itu ia menunjukkannya.

"Baiklah, apa kalian sudah tahu apa yang ingin kalian pesan?" tanya Jiyong pada Bom, Minzy dan Youngbae yang dibalas dengan anggukan.

Dan saat ini mereka menunggu makanan tiba sambil saling bercerita. Chaerin sekarang sudah sangat dekat dengan Bom, Dara dan Minzy padahal belum sampai 3 jam mereka bertemu. Bom, Dara dan Minzy juga sudah berkenalan dengan Youngbae.
Sementara Jiyong hanya mendengar percakapan mereka tanpa berniat bergabung dengan percakapan mereka.

Setelah makan, mereka segera menuju ke mobil Jiyong kecuali Youngbae yang membawa mobil sendiri.

Mereka sudah tiba di dorm milik Chaerin. Dan segera turun. Jiyong juga bantu mengangkat koper milik ketiga gadis itu. Setelah itu ia berpamitan untuk pulang.

"Oppa, sudah mau pulang? Wae?" tanya Chaerin sambil cemberut.

"Ini hari pertamamu bersama mereka. Kau harus mulai saling mengetahui satu sama lain. Oppa besok akan kesini menjemputmu dan mereka berdua. Oke," jelas Jiyong sambil tersenyum. Dan Chaerin lagi dan lagi hanya mengangguk pasrah.

"Apa kau tidak ingin menciumku sebelum aku pergi?" tanya Jiyong.

Chaerin segera mencium pipi Jiyong dan mengantar Jiyong keluar. Itulah kebiasaan Jiyong dan Chaerin saat mereka akan berpisah.

Chaerin memutuskan untuk masuk kekamarnya dan membersihkan dirinya. Setelah mandi ia keluar dari kamar untuk menonton film yang akhir akhir ini disukainya. Saat menuju ruang nonton, ia melihat Minzy, Dara dan Bom yang juga sedang menonton film yang disukainya.

"Kalian disini rupanya." kata Chaerin dan membuat mereka menoleh.

"Iya, kami menyukai film ini karena itu kami menontonnya. Jika kau ingin menonton yang lain kau bisa menggantinya." kata Bom dengan canggung.

"Tidak usah canggung seperti itu, eonni. Aku juga menyukai film ini karena itu aku mau nonton. Karena kita akan mulai tinggal bersama. Bagaimana jika kita mulai menjadi saudara?" tanya Chaerin dan mendapatkan anggukan dari ketiganya.

Merekapun menonton bersama dan saling bercerita. Banyak kesamaan yang mereka miliki yang membuat mereka cocok.

"Aku ingin bertanya sesuatu, bolehkah?" tanya Bom pada Chaerin dan mendapat anggukan dari Chaerin.

"Apa kau dan Jiyong pacaran?"

Chaerin terkejut mendengar perkataan Bom,
"Tidak, kami tidak pacaran."

"Benarkah? Tapi melihat tatapannya padamu dan bagaimana sikap over protective nya, aneh jika kalian hanya bersahabat."

Chaerin hanya diam mendengar perkataan Bom.

Chaerin telah berada dikamarnya dan bersiap untuk tidur begitu juga dengan Dara, Bom dan Minzy. (Mereka punya kamar masing masing.)

Chaerin memeriksa handphonenya dan menemukan banyak sekali panggilan tidak terjawab dan pesan yang semuanya adalah dari Jiyong.

Chaerin menghela napas. Entah mengapa, perkataan Bom tadi terus berputar dipikirannya. Ia memutuskan untuk mengabaikannya dan membalas pesan dari Jiyong.

Jingyo oppa : Hunchae-ah, apa kau sudah tidur?
Jingyo oppa : Aku rasa kau sudah tidur.
Jingyo oppa : Have a nice dream dear ❤.
Hunchae : Ani, oppa. Aku belum tidur. Ini aku baru siap siap untuk tidur.

Ia tersenyum melihat pesan terakhir Jiyong yang berisi pesan dengan diakhiri dengan emot love. Jangan bertanya siapa yang mengubah usernamenya yang tentu saja Jiyong yang mengubahnya.

Saat sedang bersiap siap untuk tidur, handphonenya berdering menandakan ada panggilan masuk dan ternyata dari Jiyong.

"Jingyo oppa, kenapa kau menelponku tengah malam seperti ini?"

"Na bogoshipoo Hunchae-ah."
Perkataan Singkat Jiyong disertai dengan nada manja membuat Chaerin tersenyum.

"Kita bahkan baru berpisah 2 jam yang lalu."

"Apa aku tidak boleh kesana? Aku mohon."

"Bukan tidak boleh. Hanya saja ini sudah sangat malam dan udaranya sangat dingin. Lagipula besok kita akan segera bertemu."

"Baiklah, aku mengerti. Kau bisa tidur sekarang."

Lalu panggilan terputus. Chaerin merasa bersalah, ia tahu bahwa Jiyong sedang marah padanya sekarang.

Ia mengirim sebuah pesan kepada Jiyong,
"Jingyo oppa, bermimpilah indah dan mimpikanlah aku ❤😘"

Sedangkan Jiyong yang sedang kesal menjadi tersenyum melihat pesan dari Chaerin.

Mereka akhirnya tertidur.

SkydragonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang