Bab 8

107 7 0
                                    

Clara dan Joshua dengan tergesa-gesa pergi ke rumah sakit yang di tuju.

"Mbak pasien bernama Grace ada di kamar mana ya mbak?" Tanya Clara panik.

"Bentar ya saya chek dulu, pasien bernama Grace ada di kamar Anggrek 2. Baru saja dipindahkan ke ruangan itu sehabis di tindak lanjuti oleh dokter."

"Terimakasih banyak mbak." Kata Clara lalu berlari dengan sangat kencang sambil memegang tangan Joshua.

Mereka pergi ke kamar yang di maksud dengab tergesa-gesa. Karena tak sabar, Clara dan Joshua akhirnya memilih menaiki tangga dari pada menunggu lift yang tak kunjung datang.

*****
Clara dan Joshua akhirnya sampai dengan nafas ter engah-engah dan wajah panik yang tak bisa di sembunyikan. Mereka masuk ke kamar Anggrek 2 dan langsung disuguhkan pemandangan dramatik.

Mama Grace yang kini menangis tersedu-sedu dengan muka yang sangat kacau. Dengan cepat Clara memeluk tante Rita dan tanggis tante Rita makin pecah.

"Cla, Grace Cla. Tante gak kuat kalo si Grace gini terus, hiks." Kata Tante Rita (mama Grace) sambil menangis tersedu-sedu.

"Udah tante, Grace pasti gak kenapa-napa. Kan ada dokter yang nanganin jadi tante gak boleh mikir yang aneh-aneh." Kata Clara menenangkan tante Rita.

"Sekarang tante liat Grace, pasti Grace gak suka kalo tante nangis terus. Tante harus kuat, dan aku percaya Grace bakalan bangun." Tambahnya lalu melepaskan pelukannya dan menghapus air mata di pipi tante Rita.

Tangis tante Rita perlahan reda karena ucapan Clara.

"Yaudah tan, aku mau keluar sebentar. Pasti tante laper, aku mau beliin tante makanan, nanti yang ada tantr ikutan sakit kalo tante gak makan." Kata Clara.

"Terima kasih banyak Clara." Kata Tante Rita dibalas senyuman tulus milis Clara yang memikat.

"Yaudah ya tan, Clara pergi sebentar. Dah tan." Ucap Clara lalu pergi bersama Joshua dan hanya tersisa keheningan diruang rawat Grace.

*******
Clara dan Joshua membelikan tante Rita bubur dan mereka pergi ke mini market untuk membelikan beberapa cemilan untuk tante Rita.

Saat mereka sedang melihat-lihat makanan tiba-tiba Clara bersuara.

"Han."

"Hmm." Balas Joshua singkat karena ia sedang fokus memilih makanan.

"Honey." Intrupsi Grace sekali lagi.

"Apa sayang?" Jawab Joshua gemasn

"Kemarin sebelum kejadian ini aku ketemu sama Grace di lift kantor kamu dan dia bilang..."

"Bilang apa?" Potong Joshua yang membuat Clara gemas.

"Ihhh, dengerin dulu. Grace bilang kalo kamu sama dia masih ada rasa suka dan aku pikir dia percobaan bunuh diri karena aku nolak buat nyerahin kamu." Kata Clara lemas.

"Aku udah buat keputusan buat nyerahin kamu ke dia, dengan begitu kalian bahagia." Kata Clara.

"Kamu gak boleh egois dong Cla, aku sayang nya cuma sama kamu, bukan sama Grace. Gak ada kata nyerah-nyerahin emang dipikir aku barang." Kata Joshua.

"Gak gitu joo, kamu dan dia itu udah hidup barengan dengan lama, dan aku cuma orang baru di hidul kamu. Please jangan buat ini rumit." Kata Clara sambil menundukan kepalanya dan Joshua tau kalau Clara menangis dan dengan sigap iya merengkuh tubuh rapuh Clara.

"Kamu gak boleh gitu juga dong, Aku sayang cuma sama kamu. Kamu fikir dengan kamu ngasih aku ke Grace aku bakalan bahagia? Gak Cla. Bahagia aku itu kamu, kamu yang bikin aku bahagia bukan orang lain." Kata Joshua sambil memeluk tubuh rapuh Clara yang sedang menangis tersedu-sedu.

Untunglah ini sudah malam dan mini market yang mereka sedang singgahi sedang sepi.

"Aku pengen kamu tau kalo aku gak ada maksud membuat kamu hancur atau ngebuat hati mu terluka, aku hanya ingin kita bertahan meski dengan sebuah pengorbanan yang mungkin rasanya mustahil buat dilakukan. Aku mohon sama kamu, kamu mau ya kembali sama Grace." Kata Clara sambil menatap Joshua dengan pandangan memohon.

"Terserah." Kata Joshua.

"Terserah padamu." Lalu meninggalkan Clara untuk membayar belanjaan mereka, membuat clara menangis tanpa suara. Dan kemudian menghapus air matanya dan memutuskan untuk menemui Joshua di kasir.

*******

Clara dan Joshua kembali ke rumah sakit sehabis dari mini market.

"Tan, makan dulu ya, nih aku udah bawain bubur kesukaan tante." Kata Clara dengan wajah ceria yang digunakan untuk menutupi kesedihannya.

"Makasih ya Cla." Kata tante Rita tulus.

"Kalian udah makan?" Tanya tante Rita pada Clara dan Joshua.

"Udah ko, ya gak Jo?" Tanya Clara pada Joshua.

"Udah tan makasih." Jawab Joshua.

Tante Rita pun melanjutkan makannya dan beberapa saat kemudian handphone tante Rita berbunyi.

"Bentar ya tante angkat telfon dulu." Kata tante Rita lalu keluar untuk mengangkat telfon.

"Grace, bangun dong jangan tidur terus." Kata Clara sambil menggenggam tangan Grace.

"Gue mau ngomong, Gue umdan Joshua udah sepakat kalo gue bakalan relain lu berdua buat balik lagi kaya dulu. Gue rela, asalkan lu bangun Grace, kasian nyokap lu khawatir sama lu." Kata Clara tulus.

"Gue janji gue bakalan relain kalian, dan tolong bangun Grace." Kata Clara sambil menangis dan makin mempererat genggaman tanggannya.

Saat Clara menangis ia merasakan ada pergerakan halus di jari Grace dan kemudian Clara menatap Grace dan melihat perlahan-lahan mata Grace terbuka dan tersadar.

"Aku dimana?"

Bersambung.

Hay udah lama banget ya aku gak upload, hampir satu tahun ya? Maafin aku. Soalnya aku lupa passwordnya T^T tapu sekarang balik lagi *YEAYYY* Oiya aku buat akun yang satu lagi namanya veronica595 follow and baca cerita aku yang judulnya This is Luka ya. Makasih semuanya ^^ Sorry for Typo."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 29, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Wedding DressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang