The red riding hood (Kim Namjoon)

6.4K 285 40
                                    

Kangen imagine ini nggak?

Kalo gak kangen yaudah, updatenya setahun sekali aja:')

Mau ngomong dikit dong
1. Coba dong cek work, ada banyak cerita new. Cek lah kuy kuy..

2. Mood author lagi random banget, kadang pengen nulis nc kadang pengen nulis yang galau galau, pokoknya random deh.

3. Jangan siders dong, komen kek ada kurangnya apa enggak. Gitu loh

UDAH CYIN

nb: lama tydac terjamah, jd kalau amburadul gapapa ya.

Aku menghembuskan nafas kasar lalu kembali menatap halaman rumah yang sudah basah karena guyuran hujan. Kalau keadaan seperti ini paling nikmat kalau bergulat dengan selimut dan kasur, sleep for beauty. Tapi sialnya itu hanya angan angan ku. Ada tugas yang harus kulakukan sekarang.

Seul is calling...

"Halo seu-"

"Sudah berangkat?"

"Masih hujan, aku tak mau basah basahan"

"Gunakan jas hujan bodoh, cepatlah berangkat. Aku butuh usb itu secepatnya!"

"Hei kau itu sedang minta tolong, ingat?"

"Oh maafkan aku, tapi ini sangat mendesak. Kumohon bergegaslah"

"Oke aku berangkat"

"Terimakasih, taruh saja usb nya nanti disamping laptop ku oke. Aku masih ada rapat sebentar"

Bip

Telfon kumatikan. Aku bangkit dari sofa lalu berjalan menuju pintu. Aku berhenti sejenak lalu meraih jas hujan warna merah kesayangan ibuku. Kumasukkan usb milik Seul tadi kedalam saku celanaku, lalu bergegas memakai jas hujan itu.

Pintu kubuka dan hawa dingin langsung menusuk tubuhku. Angin berhembus dengan kencang, dan air yang turun semakin deras. Rumah Seul tidak jauh, hanya perlu berjalan kaki sekitar lima menit.

"Oh astaga! Aku benar benar basah! shit!"

Aku melepas jas hujanku saat sampai diteras rumah sahabatku. Rumahnya sepi, seperti biasa. Ya karena dia tinggal sendirian, gadis malang yang sebatang kara.

Saat pintu kubuka, aku melihat sepasang sepatu yang kuyakini milik pria ada dilantai dalam rumah. Aku abaikan saja, toh itu pasti Seul sendiri yang menaruhnya. Agar tidak ada orang jahat yang tau kalau ada perempuan tinggal sendiri dirumah ini.

"Dingin sekali"

Rambutku basah, dan bajuku juga basah. Lengkap sudah.

"Seul-ah aku menaruh usb mu disini, katakan terimakasihmu nanti oke"

Aku berbalik dan langsung menabrak tubuh tinggi besar didepanku. Aku kaget, tentu. Kuberanikam untuk mendongak dan menatap wajahnya. Oh shit, he is handsome like hell.

"Kau siapa?"

"K..kau yang si..siapa"

Dia lalu tertawa dan dengan lancangnya dimple dipipi itu seolah menarikku untuk segera mengecupnya.

"Kim Namjoon, sepupu Seul. Kau siapa?"

"Aku temannya, berikan usb itu pada seul. Aku mau pulang"

Aku mulai berjalan, tapi tanganku ia tahan. Tangannya hangat dan sangat nyaman.

"Kau kedingingan, mau kuhangatkan?"

Aku berbalik dan tanpa persetujuan dia langsung menciumku. Kedua tangannya memeluk tubuhku dengan erat, menarik tubuhku yang basah untuk semakin menempel padanya.

Kurasakan tangannya mulai menarik kaosku, aku panik dan mulai meronta. Tapi semua sia sia, dia terlalu kuat. Ciumannya turun menuju leher dan rahangku, membuatku semakin terbakar dengan gairah.

"Lepaskan ahh aku"

Kaosku terlepas, dan begitupula dengan dalamanku. Bisa bisanya aku ditelanjangi dalam waktu sekejap.

"Eungh namjoon lepaskan aku ahh"

Tubuhku dibanting ke ranjang dan depat cepat ia menindihku. Tubuhku panas dan terus memanas saat namjoon menenggelamkan wajahnya didadaku. Membasahi area itu dengan saliva nya dan membuatnya merah dengan gigitannya.

"Ahh ahh namjoon hentikan kumohonhh"

Aku tak berdaya, mau melawan lun sudah tak bertenaga. Yang ada diotakku sekarang hanyalah harapan agar seul segera pulang dan menyelamatkanku dari sepupu mesum nya ini.

"Kau basah karena hujan tadi, dan sekarang akan kubuat basah karenaku"

Seringaian itu seolah menghancurkan harapanku tadi. Bersamaan dengan benda asing yang mulai menerobos milikku. Sakit, perih, dan ngilu. Itu yang kurasakan saat pinggul pria ini mulai bergerak naik turun.

"Ahh ahh"

"Oh kau nikmat sekali"

Benda asing itu menusukku sangat dalam, tapi anehnya aku menyukai itu. Sangat nikmat dan hangat.

"Ahh lebih dalam ahh"

Namjoon tertawa kecil dan mulai melesakkan miliknya semakin dalam. Mulutku terbuka dan suara desahan itu tak henti hentinya keluar.

"Ahh sedikit lagihh"

Namjoon mulai mengerang dan mendesah diatasku. Wajah tampannya berkeringat dan memerah. Hingga saat pelepasan kurasakan, aku menatap mata pria ini dan dia juga menatapku. Sedetik kemudian dia kembali menciumku, dengan lembut dan tapi tetap bergairah.

"Aku belum tau namamu sayang"

Aku masih terengah engah dan mulutku perlahan terbuka untuk menjawab pertanyaannya tadi.

"Norae, Jung norae"

Namjoon menciumku lagi. Dan berbisik tepat ditelingaku.

"Baiklah norae karena kita sudah seperti ini-

Aku menunggu lanjutan kalimat itu.

Aku menunggu namjoon, ayo katakan.

-will you marry me?"

WHAT THE HELL!

Oke semuanya, tarik nafas pelan pelan. Lalu buang.

Pemanasan ya pemanasan. Gimana udah panas belum?

YEAH OKE TEKAN BINTANGNYA SEKARANG!

⭐⭐⭐⭐⭐

FANGIRL's IMAGINE BTS [NC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang