CHAPTER V

31 6 0
                                    

"aku sudah muak melihat wajahmu dasar Makhluk SIALAN!" kata Aron sambil memegang pedang sihirnya.

Aronpun menyerang Makhluk itu dengan sangat marah, mulai dari menyerangnya dari depan, lalu samping, dan juga belakang, dia tidak membiarkan makhluk itu melakukan serangan sedikitpun.

"kau sudah menyakiti teman temanku, kau sudah membuat Mary dan Emily tak sadarkan diri, jangan harap kau akan selamat dariku!" kata Aron dengan sangat marah

"baiklah pedang bantu aku, ini akan jadi serangan terakhirku, ayo kita habisi makhluk itu bersama sama!" pedang Aron bercahaya dan menebas makhluk itu hingga makhluk itu lenyap dan menjadi abu.

"hufhh, akhirnya kau mati juga sialan" kata Aron. Tiba tiba...

"Aron menghindar!" kata pedang Aron yang melihat ada sihir kegelapan yang besar datang dari belakang Aron.

DUARR.... suara ledakan dari sihir itu yang menghancurkan tanah tempat Aron berdiri sebelum menghindar.

"hampir saja, apa Makhluk itu masih belum mati?" tanya Aron kepedangnya.

"tidak, makhluk yang tadi itu sudah lenyap, sihir kali ini berbeda, ini berasal dari energi manusia, aku bisa merasakannya" kata pedang

"jadi dimana orang itu, apa dia masih ada disini?" tanya Aron kembali.

"dia sudah pergi setelah dia melakukan serangan, aku rasa serangan ini cuma pertanda bahwa dia akan kembali lagi, mungkin dia juga yang mengendalikan Makhluk tadi"

"huft, aku pikir kita masih akan bertarung, baiklah aku akan memanggil bantuan dari markas untuk membawa mereka bertiga, jadi kau sebaiknya kembali pedang" kata Aron sambil menatap pedangnya.

"baiklah" kata pedang

Sementara itu Aron pergi menghampiri Roman yang masih setengah sadar.

"woy Roman apa kau baik baik saja?" kata Aron

"baik NDASMU, apa kau tidak lihat aku terluka, aku ini hampir pingsan tau!!cepat panggil bantuan"kata Roman

"baiklah" kata Aron. Setelah Aron memanggil bantuan Aron tiba tiba terjatuh

"woyy, Aron ada apa?" tanya Roman yang terkejut melihat Aron terjatuh

"ak-aku tidak tahu, aku seperti akan pings-," Aronpun pingsan.

"hmm, sepertinya dia kehabisan mana." Kata Roman

"heii itu mereka cepat bawa mereka ke markas!" para bala bantuan dari markas datang dan membawa mereka berempat ke markas.

***

"ohh, jadi kau yang terpilih, aku akan menghabisimu disini sekarang juga" kata pria yang menyerang Aron dengan tongkat sihir

"aaaahhhhhhhh!" teriak Aron dengan keras sambil terbangun dari tempat tidur.

"akhirnya kau sadar juga..." kata Mary

"eh, Mary, apa yang kau lakukan disini?" kata Aron

"aku sedang merawatmu BODOH! Kau tak sadarkan diri selama tiga hari, karena mana-mu hampir habis" kata Mary

"jadi kau disini terus merawatku, terima kasih yah Mary" kata Aron

Mary pun menangis sambil berkata " kau tahu Aron, selama ini aku sangat mengkhawatirkanmu, aku pikir kau tidak akan sadar..." tiba tiba Aron mengusap air mati Mary

"sudah jangan menangis lagi, lihat aku sudah sadarkan, " kata Aron" hei apa kau mau pergi jalan jalan di kota?" tanya Aron.

"kau kan baru saja sadar? Sebaiknya kita pergi besok pagi saja, aku juga ingin pergi membeli beberapa barang di kota" kata Mary

Perjalanan yang terpilih melawan sang penyihir kegelapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang