V. Kejutan

6 1 0
                                    

   Aroma obat - obatan memasuki rongga hidung Netta. Netta mengernyit tidak suka , karena ia membenci tempat seperti ini.

   "Ta lo gapapa?" Tanya Zero khawatir yang di balas dengan anggukan dari Netta.

   "Kok kita bisa di sini?" Tanya Netta heran , karena seingatnya ia sedang berada di kamarnya.

   "Iya Ta , tadi pagi lo kejang - kejang" Ucap Zero sambil menyodorkan segelas air putih pada Netta.

   "Hah? Beneran?" Tanya Netta sambil meminum air putih yang diberikan Zero. Zero hanya mengangguk.

   "Zero gak sekolah?" tanya Netta.

   "Gimana mau sekolah kalau ngeliat keadaan lo kayak gini Ta" Ucap Zero yang di balas senyuman dari Netta.

   "Oiya gue udah kasih tau Maura kalau lo lagi sakit , katanya dia sama yang lain pengen jenguk elo kesini" Ucap Zero.

Cklek!

   Pintu ruangan Netta terbuka menampilkan ke tiga sahabatnya dengan raut khawatir sekaligus lega.

   "Ta! , lo kenapa bisa di tempat kayak gini sih? Lo gapapa? Mana yang sakit?" Tanya maura  beruntut membuat Netta bingung.

   "Satu satu aja kali nanya nya , Netta jadi bingung tuh mau jawab yang mana" Ucap Sheila menoyor kepala Maura yang di balas cengiran dari Maura.

   "Jadi , lo udah baikan belum Ta?" Tanya Maura kilat yang di balas anggukan oleh Netta.

   "Oiya , aku bawa buah buahan nih , ada mangga kesukaan kamu juga , aku kupasin ya" Ucap Sheila sambil mengupas buah mangga kesukaan Netta.

   "Wuiiihh makasih ya" Ucap Netta girang sambil bertepuk tangan seperti anak kecil yang akan diberikan lolipop.

   "Eh , Raka , Rasya sama Javier mau ke sini juga katanya" Ucap Zero sambil menunjukan chat room di ponselnya pada Netta

   "Widihh di jengukin sama gebetan euy" Ucap Maura sambil menoel pipi Netta.

   "Apasih" Ucap Netta memukul lengan Maura membuat mereka tertawa karena wajah Netta merona.

Tok tok tok!

   "Eh udah pada dateng , cepet amat" Ucap Zero berjalan kearah pintu.

    "Sebenernya tadi kita lagi di jalan , gue udah tau kabarnya dari Lulah" Ucap Raka yang di balas anggukan oleh Zero.

   "Hai Ta , gue kira hari ini lo bakal masuk" Ucap Javier menarik kursi yang berada di samping ranjang Netta.

   "Heheh , aku juga gak nyangka bakalan masuk rumah sakit" Ucap Netta.

   "Ta , lo sakit apa?" Ucap Raka penasaran yang di balas gelengan , Netta juga tidak tau , karena jika hanya demam dan sakit kepala tidak mungkin ia sampai harus di larikan ke rumah sakit seperti ini.

...

   "Ta , aku sama Lulah duluan ya , cepet sembuh Netta" Ucap Sheila sambil mengelus rambut Netta , karena langit sudah mulai gelap.

   "Cepet sembuh Ta" Ucap Lulah sambil mencubit pelan pipi tembam Netta.

   "Iya , hati hati ya" Ucap Netta sambil melambaikan tangannya.

   "gue juga duluan ya , cepet sembuh Netta sayang!!" Ucap Maura memeluk tubuh Netta.

   "Ett , ra lo mau pulang? , gue nter ya" Ucap Rasya mengedipkan sebelah matanya kearah Maura yang di balas rolling eyes dari Maura.

   "gue sama Raka balik dulu ya , udah malem takut di cariin ortu , cepet sembuh Netta" Ucap Javier pada Zero dan Netta.

   "Hati - hati di jalan ya" Ucap Netta melambaikan tangannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 01, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lanetta.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang