III. Awal yang baru.

5 1 0
                                    

   Lanetta mengernyit bingung  melihat lapangan basket.

'Tumben dia gak main basket'

   Yang ia maksud adalah Javier , di jam istirahat pertama ini biasanya Lanetta melakukan rutinitasnya di perpustakaan untuk membaca buku novel sambil melihat javier yang sedang bermain basket di lapangan , tetapi kali ini ia merasa kurang tanpa kehadiran  lelaki yang selalu ia pandang dari jauh.

   Lanetta menelungkupkan kepalanya ke meja perpustakaan di lipatan kedua tangannya sambil memikirkan seseorang yang selalu mengisi kepalanya dan hatinya sejak kelas satu SMA.

Hari senin adalah hari di mana sebagian besar para siswa jengah untuk melakukan rutinitas di sekolahnya yaitu upacara. Lanetta mulai bosan dengan pembicaraan amanat yang di sampaikan pembina upacara di depan , pasalnya upacara hari senin kemaren juga membahas mengenai hal yang sama juga.

"Selamat untuk pemenang Juara 1 lomba berenang se-provinsi yang di raih oleh JAVIER LENNARDO" ucap guru olahraga yang membawa pengumuman di depan. Dengan semangat Javier menerima Piala berukuran besar. Javier menunjukan senyuman menawannya kepada semua murid , tanpa sadar detak jantung Lanetta menjadi sangat cepat melihat senyuman Javier ia merasa senyuman itu sangat familiar.

Prok prok prok!!

"Selanjutnya selamat untuk pemenang Juara 1 Olimpiade Matematika , Fisika , kimia se-jawa barat di raih oleh LENATTA LATISHA" ucapnya lagi. Latisha tidak kaget mendengarnya karena ia sudah tau berita ia memenangkan lomba tersebut di dalam koran.

Prok prok prok!!

Lanetta berjalan ke depan penuh percaya diri di hadapan para murid SMA garuda ia menerima pialanya , tak sengaja pandangan Javier dan Netta bertemu , Javier tersenyum kepada Netta , Netta yang tadinya percaya diri menjadi malu malu karena senyuman Javier.

Seusai upacara Netta memutuskan langsung ke kelas banyak murid yang pergi ke kantin ia tidak suka keramaian , lebih baik di kelas pikirnya.

"Hei lo Netta kan?" Ucap lelaki yang menghalangi jalan Netta ke kelasnya , Netta hanya mengangguk , ia tidak mau sampai salah tingkah di depan Javier karena itu akan membuatnya sangat memalukan di depan lelaki yang ia suka.

"Lo tau nama gue kan?"ucap Javier terus bertanya pada Lanetta , Lanetta dengan bodohnya malah menggeleng , jelas jelas sewaktu upacara nama Lelaki itu sudah di beritahu oleh guru olahraganya.

"Nama gue javier" ucapnya sambil memamerkan senyuman menawanya membuat jantung Netta berdetak dua kali lipat kencangnya. Lanetta malah pergi ke kelasnya , ia ingin menenangkan jantungnya.

"Cantik tapi cuek banget" ucap Javier sambil tersenyum.

   Lanetta terus saja memikirkan kata - kata Javier waktu itu ia mendengar ucapan Javier , apa dia sangat cuek pada laki laki? , tapi Netta melakukan itu karena Netta tidak ingin di ganggu oleh lelaki , dia hanya menanggapi sapaan lelaki padanya dengan senyumannya dan jika di tanya yang penting penting saja.

Kriing kring

   Bel masuk berbunyi , Netta tidak sadar kalau Netta sudah terlalu lama di perpustakaan , akhirnya Netta memilih berlari ke kelasnya karena jarak perpustakaan dan kelasnya jauh , sehabis istirahat juga ada pelajaran Mam Lena yang terkenal killer.

Lanetta.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang