Chapter Five

30 5 0
                                    


'Jika kau mencintai seseorang, kau akan selalu menjaga orang itu. Karna menurut mu dia lebih berharga dari pada apapun yang ada didunia ini, bahkan kau lebih menyayangi nya dari pada diri mu sendiri.'


AWAS TYPO BERTEBARAN!!!!!


"Ngapain lo bawa gue kesini? Lo kalo mau bolos jangan ajak-ajak dong!." Ucap Adella kesal saat laki-laki yang belum diketahui nama nya itu, menarik Adella ke belakang Sekolah yang biasa di gunakan siswa/siswi Sekolah Cinta Bangsa untuk bolos, ngerokok atau tidur.

"Maksud lo apa?." Tanya laki-laki itu masih memegang tangan Adella. Adella yang Merasa tangan nya masih dipegang pun membuat Adella menoleh kesal.

"Maksud gue apa? Lo kalo ngomong yang jelas dong! Mending sekarang lo lepasin tangan gue! Emang lo pikir kita mau nyebrang pake pegangan tangan segala?." Ucap Adella sambil menatap heran laki-laki di hadapan nya yang sekarang sedang terkekeh geli.

"Cih, malah ngelawak nih orang. Gue tanya lagi, maksud lo apa." Ucap siswa itu membuat Adella tidak mengerti.

"Maksud gue? Apaan sih, gue ngga ngerti?." Ucap Adella binggung membuat siswa di depan nya gemas.

'untung cantik, klo jelek gue lempar lo ke atas pohon mangga biar temenin guntilanak diatas pohon.' Batin siswa laki-laki itu sabar.

"Tadi lo bilang gue pahlawan kesiangan kan? Maksud lo apa ngomong kayak gitu?." Ucap siswa laki-laki itu sambil menatap Adella tajam, Adella yang ditatap seperti itu membuat nya sedikit ketakutan. Tapi, Adella langsung menepis ketakutan itu dan balas menatap siswa itu dengan pandangan menantang.

"Iya, gue bilang lo pahlawan kesiangan. Lagian emang nama apa lagi yang cocok buat orang yang sok nolongin orang biar dibilang keren sama orang lain? Apa itu bukan nama nya pahlawan kesiangan? Atau cari muka?." Ucap Adella pedas membuat siswa itu agak tidak percaya ternyata siswa cantik di hadapan nya ini memiliki mulut setajam gergaji eh salah maksud nya belati.

"Seharus nya lo berterima kasih sama gue! Bukan malah ngehina gue." Ucap siswa itu tajam sambil melihat mata Adella intens. Dilihat begitu oleh siswa itu membuat Adella agak salah tingkah dan langsung membuang pandangan nya kesamping dengan gugup.

'Ada apa sih dengan gue yang cantik ini? Kenapa gue salting waktu di tatap sama tuh cowok?' Batin Adella masih memalingkan wajah nya dari siswa laki-laki itu.

"Lagian kenapa gue harus berterima kasih sama lo?." Ucap Adella setelah berhasil mengurang rasa gugup nya. tetapi, ia masih saja melihat kearah lain.

"Kalo gue ngga hentiin lo, lo pasti sekarang udah masuk penjara. Jadi-. kalo gue ngomong liat muka gue Adella!." Ucap siswa itu kesal karna Adella masih saja belum juga melihat wajah nya.

"Liat muka gue!." Ucap Siswa itu pelan dan lembut sambil memegang dagu Adella dan menarik nya untuk melihat wajah nya. Mereka berdua hanya diam menikmati mata masing-masing.

"Siapa disitu?." Tanya seseorang yang masih jauh dari mereka tetapi dapat mereka dengar suara kaki nya dengan jelas. Mendengar suara itu membuat Adella langsung melotot antara takut dan shok semua itu tampak jelas diwajah Adella yang membuat siswa laki-laki itu tersenyum.

"Mati, itu Pak Nani?. Gimana dong? Kita harus ngumpet!." Ucap Adella yang mulai panik sedangkan laki-laki didepan Adella tetap saja menyunggingkan senyuman kecil.

"Emang Pak Nani siapa?." Tanya siswa laki-laki itu penasaran yang membuat Adella memutar mata nya malas dan menatap horor kepada laki-laki itu.

"Dia adalah guru killer dan konyol di waktu yang sama. Kalo dia nemuin kita dia pasti bakal nyuruh kita buat bersihin lapangan Sekolah." Ucap Adella menjelaskan kepada Laki-laki itu yang sekarang sedang mengangguk mengerti.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 08, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PilihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang