Min Yoongi baru saja bangun dari tidur nyenyaknya. Ia merasakan tubuhnya sudah segar dan kembali seperti semula. Bahkan ia sangat bersemangat sekali untuk melewati hari ini.
Jangan tanyakan kemana perginya wanita yang menjadi makanannya semalam. Semua wanita yang menjadi makanannya akan pergi sebelum Yoongi bangun. Itu yang sahabatnya atau asistennya, Jimin, katakan pada semua wanita itu.
Dan wanita-wanita itu tidak akan pernah tau apa yang sudah Yoongi ambil dari diri mereka. Ya, karena setiap Yoongi menggigit leher mereka, Yoongi akan membuat mereka tidak sadarkan diri dan melupakan kejadian sebelumnya.
Ketika Yoongi teringat pada asisten sekaligus sahabatnya yang sudah menyelamatkan nyawanya semalam. Ia langsung saja mengambil ponselnya yang terletak di atas nakas sebelah ranjangnya.
"Park Jimin, makasih ya..coba saja kau terlambat sedikit, mungkin aku sudah udah berubah jadi monster kali ini" ucapnya setelah mendengar bunyi 'bip' dari ponselnya. Ia yakin betul pasti asistennya itu masih bergumul mesra dengan selimutnya gara-gara Yoongi menganggu istirahatnya tadi malam.
Yoongi memutuskan untuk mandi dan membersihkan dirinya.
Yoongi terlihat diam di depan cermin, berpikir tentang sekilas bau manis yang ada saat ia sedang 'makan' tadi malam.
Hidung Yoongi memang sangat peka terhadap bau darah. Sama halnya dengan kita sebagai manusia biasa saat mencium bau makanan lezat.
Yoongi sangat yakin bahwa bau manis itu bukan berasal dari wanita yang merelakan darahnya untuk diminum Yoongi tadi malam. Bahkan rasa darah yang ia konsumsi tadi malam pun biasa saja. Hambar.
Yoongi terus berpikir dari mana asalnya bau manis darah tersebut?
"Nanti aku tanyakan pada Jimin saja, apa mungkin dia mengajak wanita lain tadi malam? Kalau benar iya, kurang ajar juga dia tidak memberikan wanita itu padaku." ucap Yoongi sambil membasuh wajahnya dengan air. Lalu menyisir rambutnya dengan sepuluh jarinya ke belakang.
💦
Sementara Son Seungwan jadi bangun kesiangan karena ia terlalu takut dengan kejadian semalam yang membuatnya tidak bisa tidur dan akhirnya baru bisa tertidur pukul lima pagi, sekarang sudah pukul sembilan lewat dan dia baru bangun.
"Astaga! Ini sudah jam berapa? Mati aku!" Seungwan cepat-cepat berlari ke kamar mandi untuk mencuci mukanya dan menggosok giginya tanpa mandi karena sudah sangat terlambat bagi dirinya untuk melakukan itu semua.
Masih dengan baju handuknya yang tadi malam, Seungwan merias dirinya dengan make up tipis di depan cermin riasnya. Menyisir rambutnya lalu menguncirnya menjadi pony tail, lalu baru mengganti pakaiannya.
Saat Seungwan ingin membuka baju handuknya, ia merasakan sedikit perih pada lengan kanannya.
"Aw! Ha? Sejak kapan tanganku terluka seperti ini?" Seungwan bergumam sambil melihat pantulan bayangan lengannya yang terluka di depan cermin.
"Ck..ada-ada aja sih, saking takutnya kali ya sampe aku nggak kerasa sakit."
Seungwan berjalan ke dapur untuk mencari plester di kotak P3Knya.
"Duuh jangan sampai aku ketemu laki-laki aneh itu lagi, amit-amit deh!" Seungwan masih bergumam sambil menempelkan plester di lengan kanannya.
💦
Akhirnya Seungwan sampai di kantornya, dengan perasaan takut, ia memasuki ruangan atasannya.
Tok..tok..
"Masuk.." setelah Seungwan mendengar suara yang memperbolehkannya masuk, ia langsung membuka pintu itu dan memberanikan diri untuk masuk.
"M-maaf pak, saya kesiangan" ucap Seungwan takut-takut bosnya akan memarahinya.
"Alasan kesiangan itu sudah terlalu biasa, apakah kamu tidak punya alasan lain selain kesiangan?"
Seungwan menundukkan kepalanya dalam, ia sangat menyesal. Karena dirinya telat, proyek besar yang seharusnya ditangani oleh perusahaannya harus lenyap begitu saja.
"S-saya tau ini semua kesalahan saya." ucap Seungwan lagi sambil masih menundukkan kepalanya.
"Yaudah berarti kamu ikhlas kan kalau harus kehilangan pekerjaanmu juga?"
Seungwan sontak mengangkat kepalanya saat mendengar perkataan bosnya yang terkenal sangat disiplin itu.
"Maksud bapak?"
"Yaaa kamu saya berhentikan jadi asisten saya, saya nggak butuh asisten yang nggak disiplin kayak kamu, maaf Seungwan " ucap lelaki yang bertubuh tinggi dan memiliki kuping yang caplang itu lalu berlalu meninggalkan Seungwan sendiri di ruangannya.
"T-tapi pak.." Seungwan mengurungkan niatnya untuk protes. Karena ia tau ini kesalahannya. Walaupun berat menerimanya tapi ia mencoba untuk menerimanya.
"Aissh..kalau saja aku bisa tidur tenang tadi malam, aku nggak bakal telat kayak gini." ucap Seungwan merutuki dirinya sendiri sambil membereskan barang-barangnya di kantor itu.
💦
"Yoongi-ya!" Jimin menghampiri lelaki berkulit pucat yang sedang sibuk menggambar di atas buku sketsanya itu.
Yoongi menolehkan kepalanya ke arah suara.
"Inget kan kamu hari ini ada pertemuan sama client penting jam satu siang?" Tanya Jimin, lelaki bersurai pirang itu sambil menumpukan tangan kanannya di pinggir meja kerja Yoongi.
"Inget kok, ini aku lagi finishing design yang diminta..by the way, thanks ya tadi malam" jawab Yoongi tanpa mengalihkan pandangannya dari sketsanya.
"Iyaa, ah kau masih saja tidak enakan begitu? Ngomong-ngomong, keren juga designnya hari ini!" Jimin menepuk pelan pundak Yoongi lalu beralih memperhatikan gambar sketsa yang Yoongi buat.
"Kalo nggak keren, saya nggak bakal jadi arsitek lah!" ucap Yoongi sambil memutar bola matanya malas.
"Hahahahaha, iya juga!"
"Eh, tadi malam kau datang dengan siapa lagi selain dengan wanita itu?" Yoongi mengalihkan pandangannya pada Jimin.
"Ha? Aku cuma datang berdua aja sama Haera" Jimin melipat kedua tangannya di depan dadanya.
"Oh, namanya Haera.."
"Kebiasaan deh, nggak pernah inget nama makananmu sendiri."
"Whatever, they are just my dishes, okay? Dishes.." Yoongi menekankan kata 'dishes'.
"Oke-oke aku ngerti kok, tapi masa sih dari sekian banyak makananmu. Kamu nggak jatuh cinta sama satupun dari mereka?"
Yoongi mengendikkan kedua bahunya, "Nggak tau, nggak nge-feel." ucapnya santai.
"Eh, tadi kan kamu nanya aku dateng sama siapa lagi selain sama Haera, emang ada apaan sih?" Tanya Jimin penasaran.
"Aku mencium aroma manis darah yang menggoda dan bukan berasal dari darah Haera." Yoongi mengetuk-ngetukkan pensilnya di atas meja sambil berpikir.
![](https://img.wattpad.com/cover/114174413-288-k143777.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Blood | WENGA ✔
FanficMin Yoongi adalah seorang manusia setengah vampir yang tinggal di kota. Berusaha bertahan hidup dengan aman. ••• Sedangkan, Son Seungwan adalah gadis yang berusaha hidup mandiri. Sampai pekerjaan yang tidak pernah ia kira sebelumnya terpaksa ia teri...