Chapter 2 Kecelakaan.

1.9K 77 3
                                    

   "uuummm,abi duluan aja ke warungnya nanti Arda nyusul soalnya Arda mau ambil tas dulu dikelas."ucap Arda seraya meninggalkan abinya.

    "oh,yaudah kalo gitu abi ke warungnya duluan nanti kamu cepetan nyusul ya.assalamualaikum."ucap abiku seraya meninggalkanku dan menyebrang jalanan .

   "waalaikumsalam."jawabku seraya sedikit berlari meninggalkan abi.

saat abi sedang menyebrang jalanan,dan saat ditengah jalan abi....

bbbrrruuukkkk.......

abi tergeletak dijalanan dengan pakaiannya yg sudah berlumuran darah,dan saat itu juga Arda tengah berjalan menuju warung dan tengah melihat abinya yg sudah terkapar dijalanan.

  "abbbbbbbbbiiiiiiii.........,hiks...hiks...hiks....abiii...toolonggg...tolongg...hiks...hiks...hik..."Arda memeluk abinya yg sudah berlumuran darah dan si penabraknya pun juga telah meninggalkan abi Arda dan tak bertanggung jawab atas perbuatannya.

  tepat saat Arda tengah memeluk abinya yg berada ditengah jalan,dan saat itu juga kak Reno melihat kejadian itu .sedangkan Arda tak memperdulikan orang-orang yg tengah melihatnya menangis memeluk abinya.

   "astaghfirullah,apa yg terjadi."tanya kak Reno yg tengah berhadapan dengan Arda tetapi tak menatap mata Arda agar tak melakukan zina mata.

   "k-kak tolong abiku.tadi i-ia ke-kecelakaan ."ucap arda dengan suaranya yg terengah-engah.

  "baiklah."jawab kak Reno dan langsung mengangkat abi Arda untuk memasukkannya ke mobil Abinya Arda dan langsung menuju ke rumah sakit.

***

   Di rumah sakit.

  abinya Arda langsung memasuki ruang UGD dan dokter pun langsung memeriksa abi didalam ruangan UGD.dan setelah menunggu kira-kira 15 menit dokter pun langsung keluar dari ruangan UGD.

"uummm,apa adek ini keluarga dari bapak B**** ...???"tanya dokter tersebut.

  "iya benar dok,bagaimana dengan keadaan abi saya dok...???"tanya Arda dengan nada suaranya yg khawatir.

  "bisa bicara diruangan saya.dan nanti pak B**** akan langsung dipindahkan ke ruang ICU."tanya seorang dokter yersebut.

   "uuummm,bisa dok."jawabnya dengan nada yg sedikit lemas.

"oh ya kak Reno,Arda bisa minta tolong gk...???"tanya Arda dengan suara yg agak gugup.

  "bisa,emangnya mau minta tolong apa...???"

"bisa jagain abi di ruang ICU gk...???"tanya Arda dengan nada yg sama.

  "oh,bisa kok.yaudah kakak tinggal dulu ya.assalamualaikum."dan sekarang tinggal Arda dan si dokter.

***

Di  ruangan si Dokter.

  "jadi gini abimu tadi mengalami benturan yg cukup keras pada bagian kepalanya dan bisa dikatakan kalau abimu tidak akan bisa untuk hidup lebih lama lagi."ucap dokter tersebut dan seketika itu butiran jernih dari mata Arda jatuh dan langsung terjun mengalir di pipi  Arda.

  "..."tetapi Arda tak menjawab dan tak memberikan respon apapun tentang ucapan dokter itu.

  "kalau saran saya kamu dan keluargamu harus terus memberikan kasih sayang terhadap abimu dan harus terus menuruti keinginan abimu yg sampai sekarang belum tercapai."ucap dokter tersebut.

  "terimakasih atas sarannya dok,insyaallah saya akan melakukan saran dari dokter.baiklah kalau begitu saya pamit dulu assalamualaikum."ucap Arda seraya meninggalkan dokter tersebut dengan perasaan sedih.

***

Di ruang ICU.

"ehh,kamu siapa...???"tanya abi Arda yg sedang terbaring lemah dengan suara yg sangat lirih dan lemah.

"loh,abi ternyata udah bangun,allhamdulillah."ucap kak Reno yg sekarang masih duduk seraya menatap abinya Arda.

  "saya kakak kelasnya Arda nama saya Muhammad Reno Al~a'raf,dan saya melihat abi sudah terkapar dijalan akhirnya saya dan Arda membawa abi ke rumah sakit."ucap Kak Reno dengan panjang lebar.

  "oh,begitu.apa kamu memiliki perasaan dengan Arda...???"tanya Abinya Arda dengan suara yg sama yaitu 'lemas'.

  "uuummm...,tapi kenapa abi bertanya seperti itu kepada saya...???"tanya Kak Reno dengan nada yg gugup.

   "abi tau kalau umur abi sudah tidak akan lama lagi jadi abi ingin melihat anak abi satu-satunya yaitu Arda menikah dengan seorang lelaki yg baik,dan bisa menjadi imam bagi keluarganya.tapi abi tak tau harus menikahkan Arda dengan siapa...???"tanya abinya Arda.

  "apa kamu mencintai Arda atau kamu penah mencintai Arda...???"sambung abinya Arda dengan nafas yg sedikit tak karuan.

  "uuummm....sebenarnya saya juga penah sepintas menyukai Arda tapi itu hanya sepintas saja."ucap kak Reno dengan kepalanya yg tertunduk karena gugup.

  "kalau begitu,apakah kamu mau menerima permintaan terakhir abi...???"tanya abinya Arda.

  "insyaallah,kalau saya sanggup saya akan memenuhi permintaan terakhir abi."

"kalau begitu apa kamu mau menikahi Arda sore ini juga...???"

   jleb

seketika itu juga hati kak Reno meloncat-loncat kegirangan tetapi ada rasa sedikit kecewa dihati kak reno karena belum tentu juga orang tuanya akan merestuinya.

  "tapi kan orang tua saya belum tentu juga akan merestui saya.dan apa umminya Arda bisa menerima saya sebagai menantunya dengan cara yg mendadak seperti ini."

  "keluarga saya dan keluargamu pasti akan mensetujuinya karena mereka pasti akan kasihan dengan kondisi saya yg seperti ini.dan sekarang juga telfon abi~ummimu dan saya juga minta tolong telfonkan ummi Arda bahwa mereka suruh datang ke rumah sakit ini,sekarang juga."pinta abinya Arda.

***

Tbc.

Udah ya segini dulu,pinginnya sih chap ini panjang banget gitu,tapi karena jari~jari authornya udah pegel semua,jadi authornya cuma bisa ngetik segini doank.

   maaf ya feelnya masih belum ngena banget,dan semoga kalian makin penasaran ama part berikutnya.

jangan lupa dukung authornya terus ya,biar tambah semangat ngetiknya..

   jangan lupa juga buat tinggalin jejak yg bermanfaat untk authornya.

bye.

   see u on the next chapter....

assalamualaikum.

AKHWAT Penghafal AL-QUR'AN.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang