06 - Feeling that i can't hold on

229 19 1
                                    

Harry pov

Aku terbangun karena mendengar suara bel apartement ku di pencet terus menerus

"ugh,siapa yg datang sepagi ini?" gerutuku,aku menyambar baju kausku dan dengan lunglai aku berjalan menuju pintu

"styles!!" seseorang berseru diluar pintu

"I'm coming" jawabku lesu

Aku membukakan pintu dan disana berdiri ke empat orang idiot itu,yah siapa lagi kalau bukan zayn,liam,niall dan Louis

"kenapa kalian datang sepagi ini sih?ini masih jam tidurku" aku menggerutu dan berjalan menuju sofa

"lou bilang,sudah hampIr seminggu ini kau selalu lesu dan agak kusut ,kami khawatir padamu" jawab liam

"aku membawakan coffee starbucks kesukaanmu dan snack!'seru niall

"ayo kita main game"ajak Louis

"harry,kau punya soda?" zayn berjalan menuju dapur.aku menghenyakkan tubuhku ke sofa dan diam memperhatikan mereka berceloteh dan berseliweran seenak mereka .memangnya aku terlihat sefrustasi itu ya?sampai mereka semua mendatangiku.

Aku memang tidak keluar-keluar dari apartementku selama kurang lebih 5 hari,memangnya untuk apa aku keluar? Aku tidak tahu harus pergi kemana,aku sudah memutuskan untuk tidak mengunjungi calli lagi. Ya tuhan,aku sudah membuat gadis manis itu buta.aku jahat sekali!!! Aku kembali teringat

"c'mon haz! Ayo semangat!!" Louis mengguncang bahuku

"ck"aku mendecak dan mengawaskan tangannya,aku sedang tidak mood ngapa-ngapain sekarang

"kau harus memanfaatkan waktu off kita sebaik mungkin harry,ayo bersenang-senang" liam menyemangatiku.ya kami memang di beri waktu 2 minggu untuk beristirahat oleh pihak manejemen,tapi apa gunanya waktu itu?semakin menyiksaku saja.

Aku hanya ingin bertemu calli bisik hatiku

Aku duduk sendirian diteras atas apartemenku,semua orang sudah pulang kecuali Louis

Louis berjalan menyusulku keatas sambil membawa sekaleng soda,ia menyodorkannya padaku dan aku menenggak soda itu sedikit kemudian mengembalikannya pada Louis

"what happened man?" tanyanya pelan

Aku terdiam,menimbang-nimbang haruskah aku menceritakannya? Tapi lou adalah sahabtku,ia pasti bisa member solusi

"lou,bagaimana jika kau jatuh cinta pada orang yg jelas-jelas sudah kau sakiti?" tanyaku

Lou mengerutkan keningnya bingung "well mungkin aku akan menunjukkan padanya bahwa aku benar-benar mencintainya dan berusaha menghilangkan rasa sakit yg sudah ku perbuat ,menggantikan rasa sakit itu dengan kebahagiaan"jawabnya sambil berpikir

"meskipun kau tahu bahwa dia bisa saja membencimu?" tanyaku lagi

"yeah,meskipun dia membenciku,aku akan berusaha sekuat tenaga membuat rasa bencinya itu hilang,kau tahu harry?jika kita benar-benar bertekad dan tulus,apapun bisa saja terjadi" jawabnya lagi

"kau masih ingat kejadian 7 bulan yg lalu?" tanyaku

Ia mengangguk dan menungguku melanjutkan ceritaku "sekarang gadis itu buta" suara ku pecah

Aku mendengar lou tekesiap "lalu?" ia tahu ceritaku belum selesai

"aku sudah sering menemuinya,tapi bukan sebagai diriku,aku menyamar sebagai orang lain ,aku sering berbincang-bincang dengannya,dia gadis yg sangat menyenangkan,ia lembut dan lucu,ia adalah gadis yg paling tabah yg pernah aku temui,kau tahu?meskipun dia tidak bisa melihat dia selalu berusaha untuk hidup mandiri" aku tersenyum saat mengingatnya

"lou,aku rasa aku mulai mencintainya" bisikku lirih "tapi aku takut,bagaimana jika dia tahu kalau aku yg menyebabkan dia buta seperti sekarang?bagaimana jika penglihatannya pulih dan mengenaliku? Bagaimana jika ia membenciku? Aku tidak siap di benci olehnya" suaraku bergetar

"jadi ini yg selama ini mengganggu pikiranmu?" Tanya Louis prihatin,aku menunduk

"saat aku tahu bahwa dia buta karena kecelakaan itu,aku bertekad untuk berhenti menemuinya dan melupakan dia,tapi ternyata itu sangat sulit" aku menutupi wajahku dengan telapak tangan

Aku merasakan Louis menyentuh pundakku "temui dia" bisikknya,aku menengadahkan kepalaku

"tidak ada gunanya kau menderita seperti ini,jika bersama dengannya membuatmu bahagia,maka kejarlah kebahagianmu,kau tidak usah takut memikirkan apa yg akan terjadi nanti,pikirkan apa yg ada didepanmu,jalani saja dulu.apa yg akan terjadi selanjutnya,nanti kita pikirkan lagi" ujar Louis meyakinkanku

"menurutmu begitu?" tanyaku ragu

Ia mengangguk dan meremas bahuku "kejar dia,jika benar pada akhirnya dia membencimu,maka buatlah agar dia tidak membencimu,buatlah dia bahagia dan buktikan kalau kau layak diberi kesempatan" ujar Louis "ingat? Batu karang pun akan terkikis jika terus-terusan dihantam ombak" sambungnya lagi

Aku tersenyum sekilas mendengar perkataannya,begitulah Louis,dia selau punya cara untuk menenangkan orang lain.

"apa dia cantik?" Tanya lou sambil tersenyum jahil

"well,dia sangat manis,rambutnya pirang keemasan dan caranya tersenyum sangat..dan juga cara dia bicara,suaranya yg lembut itu begitu..ahh lou" aku menggelengkan kepalaku bingung bagaimana cara mendeskripsikan calli dengan tepat,aku memikirkan wajahnya dan merasakan sesuatu menggelitik perutku.

"god! You're so in love with her!" seru lou "akhirnya kau dewasa juga haz" lou mengacak-acak rambutku.

"aku penasaran seperti apa wajahnya,sampai membuatmu seperti ini" lou menatapku dan aku hanya tersenyum malu sambil menggigit-gigit bibir bawahku

Lou menghela nafas dan tertawa kecil "baiklah aku pulang dulu" ia bangkit dari kursinya "temui dia.oke?" bisiknya lagi

Aku kembali tersenyum "thanks brother"

Sparkle In Those Eyes [ h.s and n.h ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang