05 - No words

229 22 1
                                    

Calli pov

Setelah hari itu, Sam selalu menemaniku duduk di luar toko, kami berbincang-bincang tentang banyak hal, Sam selalu menceritakan lelucon-lelucon konyol yg membuatku tertawa. Terkadang ia juga membantuku di toko jika Ellie pergi. Ia orang yg sangat menyenangkan.

Tapi sudah satu minggu ini ia tidak pernah lagi mengunjungi toko, aku sering bertanya-tanya apa mungkin dia sudah bosan? Atau mungkin dia sudah mendapatkan seorang wanita sehingga menurutnya mengunjungi toko bunga sudah tidak menarik lagi? pertanyaan itu selalu menyakitkan buatku, diam-diam aku berharap Sam dapat menjadi teman baikku, kalian tahu? aku tidak punya teman baik disini, satu-satunya sahabatku adalah ellie, sahabat ibuku yg sudah cukup berumur itu dan juga mom ku yg selalu bersedih melihat keadaanku.

Perasaanku berusaha mengatakan bahwa aku merindukan Sam, tapi aku terus menerus mengeyahkan dan menolaknya sejauh mungkin. Aku tidak mau terbawa perasaan.

-

HARRY POV

"Let's go New yooorrkk!!!" kami menyapa para penggemar yg histeris di bawah panggung dengan intro live while we're young mengalun, aku menyukai momen ini, momen dimana aku bisa bernyanyi di depan banyak para directioner dan menyapa mereka sebanyak yg aku bisa.

"That's sign so naughty" aku menunjuk kesalah satu gadis yg membawa spanduk dan mereka menjadi

Zayn merangkul pundakku sambil terus bernyanyi

Yeah we will doing what we do

just pretending that we're cool so tonight!

Lets go crazy crazy till we see the sun

I know we only met but lets pretend its love

And never never never stop for anyone

Tonight lets get some,and live while we're young~

*****************************************************************************************

"Kau mau kemana Harry?" Tanya Lou saat melihatku mulai menggunakan hoodie ku

"Well, jalan-jalan sebentar, aku ingin beli beberapa barang-barang baru, kau ikut?" tawarku

"Bukannya security melarang kita keluar?" tanyanya ragu

"Kita menyelinap seperti biasa, ayolah Louu, temani akuu," bujukku sambil memelas

Louis berpikir sejenak,"Baiklah,a ku mulai bosan terkurung di hotel ini terus," putusnya

"Yeah!! I love you mate!!" seruku, "Let me kiss you first," Aku memajukan bibirku dan berusaha merangkul Lou untuk menciumnya

"Ugh stop it," ia mendorongku sambil meringis

"You don't want my kiss??" aku pura-pura sedih

Louis memutar matanya "Stop act like a girl," ia mengacak rambutku

"But i'm your girlfriend"balasku

"You wish" ia tertawa dan merangkulku "Let's go,ajaknya

Aku dan Louis mengendap-endap berjalan keluar dari hotel, ini sudah menjadi kebiasaan dan ke ahlian kami semua. Dari jauh aku melihat para directioner yg berkumpul di luar hotel. dalam hati aku kasihan pada mereka, Merka sudah capek-capek menunggu kami disana, tapi sayangnya kami tidak bisa menemui mereka.

"Taxi!" Louis menghentikan taxi dan kami berdua pun memasuki taxi itu.

"Coklat atau hitam?" tanyaku sambil memperlihatkan dua pasang sepatu boots pada Louis. kami sedang berada di dalam sebuah toko sepatu yg biasa kami kunjungi jika ke amerika

Sparkle In Those Eyes [ h.s and n.h ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang