Satu

5.9K 173 9
                                    

Pengumuman kelulusan baru akan diumumkan seminggu setelah prom night yang kacau karena diboikot oleh seluruh anak kelas dua belas. Kate sebenarnya sama sekali tidak peduli dengan pesta dansa itu. Pasangan saja dia tidak punya, dan dia tidak mempersiapkan gaun pesta atau apa pun seperti cewek-cewek lain di kelasnya. Kate lebih suka berada di rumah, di ruang baca, menghabiskan waktunya untuk membaca habis buku terakhir Harry Potter.

Kalau saja ibu Kate tidak mengacaukan segalanya dengan mengatakan bahwa dia akan menikah lagi.

Kate mendengus kesal. Kepalanya masih terasa pusing akibat hangover. Dia tidak pernah minum alkohol sebelumnya dan dia sama sekali tidak tahu apa akibat alkohol baginya. Membayangkannya saja sudah ngeri. Kate berharap, saat dia mabuk semalam di dekat dua pasangan horny itu, dia hanya tertidur sangat lelap dan tidak bertingkah macam-macam, atau ngomong sembarangan.

"Apakah kalian tidak pernah belajar menghormati guru-guru di sekolah ini?! Apakah...."

Pidato kepala sekolah Greenwich High terasa begitu lama. Ucapannya hanya terdengar samar-samar di telinga Kate. Isinya tentu saja kekecewaan para guru karena tidak ada seorang pun yang datang ke prom nightOh, ralat. Hanya beberapa anak dengan reputasi penjilat saja yang muncul. Lalu dengar-dengar, prom night akhirnya berubah menjadi pesta para guru.

Kate menguap sambil menundukkan kepala. Beruntung dia berdiri di depan anak lain yang lebih tinggi darinya.

"Ngantuk?"

Tidak mengira akan ada yang menegurnya, Kate langsung menegakkan tubuhnya. Suara tawa tertahan terdengar di belakangnya, dan dia menoleh hanya untuk mendapati wajah seseorang yang paling tidak ingin dilihatnya tersenyum miring padanya.

Nate.

"Bukan urusanmu," ujar Kate ketus. Dia cepat-cepat kembali menghadap ke depan.

Dirasakannya kemudian hembusan napas menggelitik bagian belakang lehernya. Dan sesuatu (mungkin ujung hidung Nate) menyusuri belakang telinganya, dan dagu cowok itu bersandar di atas pundaknya. Kate menahan napas, seluruh tubuhnya terasa tegang. Cowok itu membuatnya ingin berteriak tapi sialnya dia tidak mungkin melakukan itu di aula, di tengah-tengah seluruh murid dan staf Greenwich High.

"Oh, bisa jadi itu urusanku," bisik Nate. 

Sial, kenapa suaranya bisa terdengar begitu seksi?!

"Apa maksudmu?" Kate menampik tangan Nate yang tiba-tiba saja berada di pinggangnya. "Jangan pegang-pegang."

"Hmm... apa yang kau lakukan semalam? Setelah kau melihat... kau-tahu."

Kate melirik kesal dari balik kacamatanya. Penasaran dengan kelakuan Nate. Apa yang diinginkan cowok itu darinya?

"Tentu saja aku langsung pulang," jawab Kate cepat.

"Lalu?"

Napas Kate tersentak ketika merasakan tangan Nate yang besar itu menangkup bokong kanannya, dan meremasnya pelan. Nate yang digilai cewek-cewek se-Greenwich itu. Nate yang semalam bersetubuh dengan Jane. Nate yang semalam membuat pikirannya melayang ke mana-mana. Nate yang akhirnya membuat Kate...

...menyentuh dirinya sendiri. Sambil membayangkan cowok itu.

Wajah Kate memerah dengan cepat. Dia baru ingat apa yang semalam dilakukannya begitu sampai di rumah. Dia pikir, dia langsung tertidur. Tapi ternyata... oh, tidak....

"Lepaskan tanganmu!" bentak Kate agak keras sehingga beberapa orang yang berdiri di sekitar mereka menoleh. Nate sudah kembali berdiri tegak, memasang wajah tidak tahu apa-apa, dan akhirnya Kate yang dianggap aneh.

Nate benar-benar menyebalkan!

CaptivatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang