Dua

5.6K 166 16
                                    

Author's note:

Maaf karena membuat kalian lama menunggu update cerita ini. Author sedang dalam masa-masa yang kurang baik sehingga waktu untuk menulis jadi tersita.

Mudah-mudahan kalian menikmati cerita Captivated ini seperti halnya saya. Thanks.

-------------------------------------

"Kau berhutang cerita padaku," seru Rosie begitu dia melihat Kate masuk ke dalam kelas.

Kate menatap sahabatnya malas, memutar mata dan mengabaikannya. Dia mengempaskan diri di tempat duduknya dan mulai mengeluarkan buku pelajaran yang diperlukan pada jam itu.

"Hei, jangan mengabaikanku," desak Rosie seraya mengguncang-guncang pundak Kate. "Aku melihat apa yang tadi dilakukan Nate padamu!"

Kate terpancing dan melirik Rosie. Melihat itu, Rosie segera memutar tubuhnya agar menghadap Kate. Wajah Rosie yang bersemangat membuat Kate menghela napasnya. Dia sadar dirinya tidak memiliki pilihan lain selain menceritakan semuanya pada seorang sahabat yang selalu ingin tahu apa pun tentang dirinya.

"Ssst... jangan bicara keras-keras," sergah Kate berbisik.

"Okay. Sorry." Rosie tersenyum lebar--tidak terlihat merasa bersalah sedikit pun. "Jadi? Ada apa antara kau dan Nate? Ini sama sekali tidak terduga oleh siapa pun, kau tahu? Nate itu cowok paling populer di sekolah ini dan kau... yeah, bukannya aku bermaksud merendahkanmu atau apa, tapi kau tahu kita ini ada dalam golongan yang sama sekali tidak akan dilirik oleh cowok semacam Nate itu." Rosie diam sebentar untuk bernapas dan mendekatkan wajahnya pada Kate. "Kau harus tahu, dia menarik begitu saja cowok yang tadinya berdiri di belakangmu hanya supaya dia bisa menggodamu. Dia menggodamu, kan?"

"Dia sengaja pindah ke belakangku?" Itu mengejutkan. Well, sejujurnya sedikit menakutkan meski sialnya Kate juga merasakan gelenyar rasa senang mengaliri tubuhnya.

"Iya! Bukan hanya aku yang melihatnya, tapi hampir semua murid yang berdiri di sekitar kalian."

"Astaga... itu sama sekali bukan berita baik." Pantas saja dia merasa orang-orang menatapnya dengan pandangan aneh sambil berbisik-bisik sepanjang koridor dari aula menuju ke kelas. Kate teringat lagi pada apa yang dilakukan Nate kepadanya di aula. Cowok itu memegang....

"Yup, mereka juga melihat Nate mencium lehermu dan tangannya meremas bokongmu."

Kate terbelalak. Wajahnya dengan cepat berubah merah padam.

"De-dengar, ya. Aku sama sekali tidak tahu kenapa cowok itu melakukan semua itu padaku," kata Kate berusaha menjelaskan dengan terbata. Tangannya bergerak kikuk membenarkan posisi kacamatanya yang sedikit melorot.

Kate tidak biasa berbohong. Tentu saja dia tahu kenapa Nate menggodanya. Cowok itu pasti hanya bersenang-senang karena Kate tidak sengaja melihatnya sedang bercinta. Cowok itu pasti ingin menjadikan Kate sebagai bulan-bulanan.

"Aku tahu kau bohong." Rosie menyipitkan matanya. "Ayolah, tidak ada gunanya membohongi sahabatmu sendiri."

Kate mendesah. "Baiklah. Semalam, Jac mengajakku ke pesta di rumah Nate. Dan...."

"APA!? Kau pergi ke pes--"

Kate dengan cepat membekap mulut Rosie dengan tangannya. "Jangan berisik atau aku tidak akan cerita apa pun padamu!"

"Okay, okay. Mulutku terkunci," ujarnya sambil membuat gerakan mengunci bibirnya dengan tangan.

"Aku tidak ingat bagaimana tepatnya aku bisa mabuk dan tertidur di sana. Saat aku terbangun, mereka sedang melakukan hal itu tepat di depan mataku. Nate dan Jane."

CaptivatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang