CHAPTER 1

2K 50 2
                                    

Brak.
Kelas yang tadinya agak ribut mendadak menjadi sunyi sesaat setelah bunyi gebrakan pintu yang di buka secara kasar. Disana tampak seorang pemuda bersurai pirang jabrik berdiri dengan memasang muka temboknya, meskipun dengan jelas dapat di lihat ia sedikit ngos-ngosan.

"Uzumaki-san, anda telat lagi memasuki kelas saya. Kuharap kau punya alasan yang bagus untuk menjelaskankan ini semua".

Tidak ada jawaban. Melihat pertanyaannya tidak di gubris, sang guru menjadi geram sendiri.

"Uzumaki naruto, saya tanya sekali lagi. Kenapa kau tel..." " Bukan urusanmu. Aku sudah datang dan aku mau duduk".

Sontak semua yang ada di kelas itu menjadi terkejut. Pemuda yang di ketahui bernama Uzumaki naruto itu berani membentak guru yang di kenal dengan kekejamannya. Memang hal seperti ini sering mereka lihat. Namun tetap saja membuat mereka terkejut.

"Hei. Aku belum selesai bicara dan kau dengan beraninya memotong ucapanku. Jujur, aku mewakili semua guru-guru di sekolah ini merasa heran kenapa kepala sekolah tidak mengeluarkan mu. Dasar berandalan. Sekarang keluar dari kelas saya".

Sekali lagi, seisi kelas kembali terkejut atas kata-kata yang di keluarkan guru mereka. Tampaknya sang guru sudah kehabisan kesabaran menghadapi murid yang satu ini.
Dengan kompaknya, pandangan langsung di alihkan ke sang tersangka.
Dan swedrop massal pun terjadi. Hei, lihat saja naruto yang habis di caci maki malas asik mengorek telinganya sendiri. Woi naruto, kau baru saja di marahi guru killer itu. Apa kau tidak takut. Ya, mungkin itulah yang mereka semua pikirkan.

"Ah.. Pak guru yang terhormat. Terima kasih atas kebaikan hatinya sudah Mengizinkan saya keluar. Jadi aku pergi dulu ya". Dan dengan santainya naruto berbalik keluar kelas. Tidak lupa dengan memasang senyum kemenangan.
..................................................................................
Naruto pov
Halo, perkenalkan namaku Uzumaki Naruto. Yap, orang yang baru saja di marahi dan di keluarkan dari kelas itu adalah aku sendiri. Sebenarnya aku juga mau seperti mereka, duduk di kelas sambil memperhatikan pelajaran yang di bawakan oleh sensei. Tapi, sejak gelar berandalan yang di berikan padaku membuatku agak gengsi masuk kelas. Jujur, aku juga sakit mendengarkan kata-kata kasar yang hampir setiap hari keluar dari mulut kotor guru-guru di sekolah ini.
Dan lihatlah, sekarang ini aku dengan asiknya tidur di atap sekolah. Tempat Favoritku setelah dikeluarkan dari kelas.
Tempat yang damai dan tenang
"Ehem."
Tentu saja jika tidak ada deheman menyebalkan itu.

Naruto pov end

"Uzumaki-san, sekarang masih jam pelajaran dan kau malah asik tidur-tiduran disini. Bisa ikut aku sekarang?"

"Hei ino. Apa kau tidak bosan mengatakan itu setiap hari. Aku saja sudah bosan mendengarnya"

Yamanaka ino. Ketua osis konoha high school. Dikenal dengan kecantikannya. Sudah banyak laki-laki yang menembaknya, namun di tolak dengan halus. Alasannya sederhana, sibuk dengan urusan osis. Ya, itu alasan yang cukup bagus.

"Maaf uzumaki-san. Aku juga sudah bosan namun mau bagai mana lagi, ini sudah menjadi tanggung jawabku" jawabnya di sertai senyum manis nan menawan.
Sejenak naruto terdiam melihat senyum manis ino. Namun dengan cepat ia mengendalikan dirinya.

"Ino, ku rasa kau juga sudah mengetahui kejadian selanjutnya kan?"
"Tentu saja, setelah ini kau pasti akan lari. Maka dari itu, aku sudah memerintahkan seluruh anggota osis untuk mengepungmu. Jadi, kau tidak bisa lari lagi". Kata ino di sertai senyum manis.

'Hei hei. Senyummu itu tidak cocok dengan perkataanmu' inner naruto.
Brak.
Dari pintu, keluar lah seluruh anggota osis.
'Hei, apa-apaan ini. Dia serius mau menangkapku'. Naruto menatap horror ino. Sedangkan yang di tatap malah menunjukkan senyum manis yang entah mengapa terlihat aneh di mata naruto.

"Hahh.. Kaicho, mau kau mengerahkan seluruh murid sekolah pun belum tentu bisa menangkapku. Apa lagi kalau cuma anggota Osis"
Glek
Kata-kata yang bagus naruto. Lihat, mereka semua tampak ketakutan.
"Jadi kaicho, sampai jumpa" setelah mengatakan itu, naruto langsung melesat dengan cepat menuju satu-satunya pintu di atap itu.

"Hei, apa yang kalian tunggu. Cepat kejar dia." teriak ino.
Mendengar teriakan dari sang kaicho, seluruh anggota osis langsung bergegas berlari mengejar naruto.
Dan acara kejar-kejaran pun di mulai.

TBC
Ini cerita pertamaku, jadi buat mastah, kasih saran ya.

LOVE A BADBOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang