Patrick menatap Rania yang kini sudah bersama dengannya di atas panggung. Patrick tahu Rania sedang gugup saat ini. Maka Patrick mengambil tangan Rania dengan lembut, membuat Rania menyergit ditempatnya. Patrick tahu Rania mungkin akan kaget, tetapi ini supaya Rania tidak gugup.
Patrick mulai menyanyikan lagu.
"Huu, huuu.."
"Ku ingin kau tahu, ku ingin kau selalu dekat denganmu setiap hariku."
Rania mengangkat mik nya,
"Sudahkah kau yakin untuk mencintaiku, ku ingin hanya satu tuk selamanya"
Patrick kembali menaikkan mik nya.
"Ku tak melihat dari sisi sempurnamu, tak peduli kelemahanmu, yang ada aku jatuh cinta karena hatimu"
Mereka sama-sama bernyanyi.
"Cintaku tak pernah memandang siapa kamu, tak pernah menginginkan kamu lebih dari apa adanya dirimu, selalu. Cintaku terasa sempurna karena hatimu selalu menerima kekuranganku, sungguh indah cintaku.."
"Sudahkah kau yakin untuk mencintaiku ku ingin hanya satu tuk selamanya,"
"Ku tak melihat dari sisi sempurnamu, tak peduli kelemahanmu, yang ada aku jatuh cinta karena hatimu"
Patrick tiba-tiba menarik pinggang Rania mendekat. Rania sempat kaget tapi dia berusaha terlihat biasa dan mulai bernyanyi dengan Patrick.
"Cintaku tak pernah memandang siapa kamu tak pernah menginginkan kamu lebih dari apa adanya dirimu, selalu. Cintaku terasa sempurna karena hatimu, selalu menerima kekuranganku, sungguh indah cintaku.."
"sungguh indah cintaku,.."
"Indah cintaku,."
CINTAKU
Vanessa Angel dan Nicky TirtaRania bernafas lega ketika kini mereka sudah selesai bernyanyi. Patrick tersenyum simpul tetapi penuh arti. Jujur saja, senyuman Patrick masih menjadi senyum favorit Rania.
Orang-orang bertepuk tangan bahkan ada dari anggota teman mereka yang meneriaki kata-kata menggoda.
Setelah itu, mereka segera turun dari panggung.***
Pesta Putri hampir berjalan dengan lancar. Sekarang ini sudah waktunya mencicipi makanan yang semuanya terlihat lezat.
"Keren banget lo tadi!" Ucap Elsa kagum sambil mengambil makanan di atas meja.
Rania yang sedang mengambil pancake, hanya bisa tersenyum simpul sambil berkata, "dihh, biasa aja sih!"
Seusai mengambil makanan, Rania dan Elsa langsung duduk dimeja. Ternyata Patrick dan Dion juga sudah disana.
"Gimana makanannya guys?" Tanya Putri sambil memandangi teman-temannya yang sedang makan. "gue suka pancakenya," ucap Rania sambil tersenyum.
"Cantik bener lo. Itu bulu mata anti badai ya?," celetuk Adit yang baru muncul. Putri memutar kedua bola matanya dengan malas, "lo pikir gue Syahrini?"
Semuanya langsung tertawa, Rania terkekeh pelan. Setelah itu Putri pamit karena ingin menjamu tamu lain.
Bunga datang sambil membawa Brownies cokelat kesukaanya. "Mau gak?" Tanya Bunga pada Patrick sembari duduk disebelah cowok itu. Patrick mengangguk cepat sehingga Bunga menyuapi Patrick. Tanpa mereka berdua sadar, semua teman-teman sedang menatap mereka berdua. Bunga menghela nafasnya, "kenapa lihat-lihat?, mau gue suapin satu persatu juga?" Tawar Bunga.
Patrick menguyah brownies tersebut sambil menatap teman-temannya, tak sengaja mata Patrick dan Rania bertemu. "Uhukkk, uhukkk," Patrick langsung tersedak membuat Rania menundukan kepalanya.
"Ah buset lo, makan brownies aja ke sedek." cibir Dion.
Patrick segera meneguk air sehingga kini tenggorokannya kembali normal. "Gue juga manusia, ke sedek itu normal." Kata Patrick sambil memakan lagi brownies milik Bunga.
"jangan dimakan semua!" Protes Bunga ketika melihat brownies nya hampir habis. "Nanti kamu ambil lagi." Kata Patrick enteng.
Bunga memukul tangan Patrick yang bergerak ingin mengambil lagi browniesnya, "enakan kamu!"
"Duh, sakit, Nga!" Keluh Patrick.
"Bodo. Sapa suruh."
"Jangan mesra-mesraan disini dong!" Protes Dion sedikit menohok hati Rania. Bunga segera menatap Rania yang kini sedang memakan pancakenya, "suka pancake, Ran?" Tanya Bunga membuat Rania sedikit terkejut. Baru kali ini Bunga berbicara dengannya didepan teman-teman.
Rania mengangguk pelan sebagai jawaban.
Bunga melirik Patrick, "kalian berdua keren ternyata kalau duet. Padahal setau gue Patrick anti banget kalau nyanyi. Waktu kelas enam SD Patrick pernah nyanyin gue lagu tapi suaranya cempreng banget. Beda ama yang sekarang." Ucap Bunga sok tidak percaya.Patrick mendesis. "Kan gue bertumbuh dan berkemba--"
"Aku pikir kamu gak ngalamin masa pubertas." Potong Bunga.
Rania terkekeh pelan ketika melihat Bunga dan Patrick yang berdebat.
Tiba-tiba Rania teringat sesuatu, dia belum obat malam ini. Maka Rania segera berdiri dari duduknya dan pamit ke toilet sebentar. Untung saja toilet dirumah Putri berada dibagian belakang rumah, jadi Rania tak perlu berjalan lama.
Rania mengeluarkan obatnya dari plastik. Ada tiga macam obat yang harus dikonsumsi oleh Rania. Baru saja Rania ingin memasukan obatnya kedalam mulut, tiba-tiba Rania teringat kalau tidak membawa air minum. Rania kembali mengisi obatnya, dan ketika berbalik hendak mengambil minum, langkah Rania terhenti ketika melihat siapa yang sedang mengamatinya sedari tadi.
***
gak lama lagi the end guys! Siapkan diri kalian untung ending yang tak terduga. Sad or happy ending, gue berharap kalian bakal suka. See u later!💕💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Not Mine (Selesai)
Teen FictionAku yakin setiap pertemuan akan selalu ada perpisahan. Dan itu adalah yang paling ku takutkan. Aku tidak pernah menyesal untuk mengenalmu, karena itu adalah saat-saat terindah dalam hidupku. Aku hanya menyesal karena tidak dapat berbagi lebih banyak...