58. Ulang tahun Putri

1.9K 72 0
                                    

Semua teman-teman Putri sudah ada dirumah gadis itu. Hari ini adalah ulang tahun Putri. Maka semua teman-teman kelas Putri di undang dalam acara taman dirumah Putri untuk memeriakan pestanya.

Elsa, Dion, dan Adit sudah duduk di satu meja sambil menunggu Rania dan yang lainnya.

"Lama banget sih, mereka!" Keluh Elsa sambil menanti Rania dan Kinar.

"Lagi dandan kali." Komentar Dion.

Adit menatap Elsa sambil tersenyum. Melihat hal itu, Dion langsung menjitak kepala Adit. "Ngapain lo lihat-lihat Elsa kayak gitu?"

Mendengar namanya baru saja diucapkan, Elsa segera melihat ke arah Dion dan Adit dengan bergantian. "Lo berdua apaan?"

Adit kembali tersenyum, "gue mau makasih karena udah bantu buat dana operasi papa gue. Mungkin tanpa bantuan lo, papa gue udah gak ada."

Hati Elsa tersentuh. Tapi Elsa segera tertawa ringan. "Makanya lo baik-baik sama gue, juga sama Rania. Dia juga bantu banyak kok, bahkan yang ngedorong gue buat bantu lo." Ucap Elsa di akhiri dengan senyum.

"Lo gak berterima kasih sama gue?" Tanya Dion pada Adit.
   Adit memasang raut wajah malas, "thanks!"

"Dihh, gak segenap hati lo!" Protes Dion membuat Adit tersenyum jijik, "makasih banyak, Dionnnnnn." Ucap Adit kesal lalu membuang muka. Elsa tertawa lepas. "Cucokkk banget lo berdua!"

Mereka beriga berbincang-bincang dengan seru, tanpa menyadari kalau Rania dan Reno sudah datang. Rania segera berjalan menuju meja mereka dengan dituntun Reno.

"Hallo guys!" Sapa Rania girang membuat Elsa, Dion, dan Adit menengok pada asal suara itu.

Elsa tersenyum menggoda, "cieee! Di antar asisten pribadi." Rania tersenyum penuh arti lalu menatap Reno kemudian tertawa, "gak di perlu digaji!" Ucapnya dan segera duduk disebelah Elsa.

Reno pun ikut duduk diantara Adit dan Dion. "Heheyy! Ada Adit!" Kata Reno membuat Rania melihat pada arah cowok itu. "Eh, Adit!"

"Gue izin masuk anggota kalian ya?" Ucap Adit dengan mata berbinar.

Rania mengangguk, "tent--"

"Gak tanpa izin gue." Potong seseorang membuat mereka kembali menatap pada asal suara itu. Mata Rania tak berkedip ketika melihat Patrick yang sedang bergandengan dengan Bunga.

Patrick segera duduk disebelah Reno yang didepannya tepat ada Rania yang juga duduk disitu. Meja bulat besar yang beriskan delapan orang kini hampir penuh. Hanya tinggal satu kursi yang kosong. Adit melirik kursi itu, "Kinar gak datang?"

Elsa lalu teringat, "dia sms gue tadi, katanya ada acara keluarga. Jadi gak bisa datang."

Rania yang tadinya tampak ceria, kini memilih untuk diam. Dia tidak bisa membuka suaranya jika ada Patrick, entah mengapa semuanya tiba-tiba semuanya menjadi begitu.

"Oke, jadi sekarang kita akan memulaikan acara ulang tahun dari teman kita terkasih, Putri Aulia." Suara pembawa acara mengintruksi mereka untuk menatap ke arah panggung acara. Dimana Putri sedang melambai kecil ke arah teman-temannya.

"Untuk sekarang kita akan ikuti dulu acara dansa--" ucapan sang pembawa acara terhenti ketika Putri membisikan sesuatu pada telinga sang pembawa acara tersebut. Pembawa acara itu tampak mengangguk pelan. Putri kembali duduk di tempatnya. "Oke, jadi ada peemintaan khusus dari yang berulang tahun. ceritanya pada hari ini kita kedatangan satu pasangan yang katanya, so sweet banget. Karena itu diminta Patrick Andara dan Rania Putri untuk maju ke depan dan membawakan lagu. Permintaan ini langsung dari yang berulang tahun, so you are so special!" Suara tepuk tangan dari semua tamu mulai memenuhi taman belakang Putri yang luas.

Rania ternganga ditempatnya. Bersama Patrick?, bernyanyi?. Apakah dia tidak salah dengar?. Rania sama sekali tidak mau bernyanyi dengan Patrick. Sementara Patrick juga kaget dengan apa yang didengarnya, tetapi dia menyembunyikan itu. Sebenarnya dia berterima kasih pada Putri karena mempertemukan dirinya dan Rania untuk bisa berkomunikasi lagi. Tetapi pertanyaannya, apakah Rania mau bernyanyi dengannya.

"Wkwkk, tuh Pat, nyanyi lo bareng Rania!" Timpal Dion ketika melihat Patrick yang terlihat gugup ditempatnya.

"Nyanyi yang bagus, Ran." Elsa menyenggol lengan Rania. Rania menggeleng, "gue gak mau." Ucap Rania panik.

Bunga melirik Patrick, "kata Rania, dia gak sudi nyanyi bareng lo."
"Eh?," Rania memekik ditempatnya lalu menggeleng dengan cepat. "bu-bukan gitu." Ucap Rania gagap.

Bunga mengedipkan mata kanannya pada Patrick. Patrick tersenyum. Lalu menatap Rania sambil menawan tawanya, "ya udah jadi gak?"

Putri mengambil alih mik, "Patrick, Rania, tolong maju kedepan."

Patrick menengok pada Putri, "gak jad--"

"Ada kok!" Ucap Rania cepat. Semua menatap Rania sambil tersenyum menggoda. Rania menghela nafasnya ikhlas.

***

Jumat, 30 06 17

Just Not Mine (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang