Author POV
"Baiklah Tuan Choi saya akan kesana sekarang juga" ucap lelaki berkulit albino tersebut meraih jas putih kebesaran nya."Tunggu sebentar lagi"
Ceklek
Ia membuka pintu dan langsung menutup hp nya.
BLUM
Terdengar sedikit hentakan saat penutupan pintu.
Lelaki berkulit albino tersebut berjalan dengan sedikit berlari menuju ruang VVIP.
Ehm.. Sepertinya ia sedang terburu-buru ~memang terburu-buru thor -_- ~ ~hehe, oke-oke~
Ia terus melangkah tanpa memperhatikan sekeliling nya, hingga...BRUKK
Terdengar suara benturan/Eh.. Sepertinya nya bukan dengan tembok,melainkan..
"Dokter Xi? " ucap dokter berkulit albino tersebut terbelalak melihat siapa yang di tabrak nya.
"Aduhhh.. Dokter Park? " balas gadis yang di tabrak nya tadi sambil mengusap-usap bokongnya(?)
Dokter berkulit albino yang tak lain dan tak bukan adalah dokter park tersebut hanya terbungkam dengan momen langka yang ia alami, menabrak dokter cantik yang ia idam-idamkan, ia pikir mungkin bukan hanya tubuhnya yang menabrak melainkan hatinya juga ikut menabrak gadis didepan nya itu ~Apaan sih gaje:/~
"Dokter Park? " ucap dokter bermata rusa itu lagi merasa ucapan nya yang pertama tak di hiraukan lawannya.
"Eoo? Aaa.. Mian" Dokter Park tergagap dan langsung bangkit dari posisi awal, dan menolong bidadari/Eh, Dokter Xi bangun.
"Gwaenchanayo" ucap dokter xi membersihkan rok nya yang sedikit kotor akibat terjatuh tadi.
"Mian.. Tadi aku terburu-buru ingin pergi.. Astaga tuan Choi.. Mian Dokter Xi aku duluan, aku ada urusan penting. Aku duluan" ucap dokter park berlari lagi setelah mengingat apa tujuan nya tadi meninggalkan dokter xi yang terpaku menatap punggung lebarnya berlari menjauh.
***
-- di perkemahan --
"anak-anak berkumpul di lapangan sekarang juga" Teriakan guru Kim menggelegar.
Semua siswa siswi yang mendengar langsung menuju sumber suara, berkumpul di depan lapangan.
"Anak-anak sekarang kita sudah di perkemahan dibawah kaki gunung Gwangbong, saya harap kalian bisa tertib berada disini, jangan jauh dari rombongan, dan jangan lupa memakai baju hangat kalian karena udara disini dingin" instruksi panjang lebar dari guru Kim
"Apakah ada yang ingin di tambah lagi guru Lee" guru Kim melirik ke arah guru Lee.
"Saya rasa tidak, sekarang kalian berbaris dulu bersama tim yang saya bagi di sekolah tadi" guru Lee memberi instruksi selanjutnya yang diikuti oleh semua siswa yang berbaris di tim nya masing masing.
"Sekarang kalian buat tenda bersama tim kalian masing-masing, mengerti? " Lanjut guru Lee
"Mengerti pak" teriakan kompak dari seluruh siswa
"Baiklah sekarang kalian boleh bubar" perintah terakhir guru Lee.
***
Mina POV
"Saya rasa tidak, sekarang kalian berbaris dulu bersama tim yang sudah saya bagi di sekolah tadi" perintah guru Lee"Hhhhh.. Lagi" ucapku lirih
"Sudah ikuti saja" baekhyun oppa menarik tanganku menuju tim kami.
Aku hanya mengikuti nya lemah.
Berjalan menuju barisan tim kami dan berbaur dengan neraka yang dibuat guru Lee.Kulihat dua gadis bermarga Kim itu menggandeng lengan kekar milik lelaki tinggi di samping mereka, namun selalu di tepis dengan dingin oleh lelaki yang lebih mirip tiang listrik karena tingginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Saranghae
Fanfiction"tak kenal maka tak sayang" pepatah itu lah yang cocok menggambarkan suasana hati mina saat ini. Gadis periang ini tak mengerti kenapa ia bisa mencintai pria dingin yang berangsur angsur hangat ini.