Part 2 : Lyana or Han So Hyun?

133 11 27
                                    

Lyana berjalan dengan cepat, sambil memperbaiki letak kacamata hitamnya. Sesekali ia menoleh ke sekitar, berharap semoga tidak ada yang mengenali dirinya.

Ia menyunggingkan senyum tipis, mengingat perjanjiannya dengan ayahnya tadi. Ugh, untung saja otaknya cerdas. Sehingga dia berhasil membuat perjanjian yang membuatnya tidak akan menikah dengan lelaki pilihan ayahnya.

Tapi, permasalahannya sekarang... bagaimana caranya dia bisa mendapatkan kekasih hanya dalam waktu satu minggu? Sedangkan dirinya saja belum pernah merasakan yang namanya jatuh cinta.

Lyana mendengus. Ah, sudahlah... itu dipikirkan nanti saja. Sekarang, ia harus segera tiba di lokasi pemotretan.

Wanita itu semakin mempercepat langkahnya, sambil sesekali melihat jam tangannya. Namun, tanpa disadarinya, tiba-tiba ia menubruk seseorang.

"Oh, ya ampun. Maaf... maaf," ucap Lyana setelah melihat seorang lelaki yang bertubrukan dengannya. Lalu, ia segera melangkah pergi menyusul menajernya yang sudah sedari tadi menunggu di mobil.

Seperginya Lyana, lelaki itu terus memperhatikannya. Ia segera meraih ponselnya yang tadi terjatuh bebas ke lantai. Aish, ponselnya mati.

Lelaki itu masih berjongkok di tempat itu, sambil menyalakan ponselnya ketika tiba-tiba seorang petugas keamanan datang.

"Tuan Lee, Anda baik-baik saja?" tanya petugas keamanan bernama Park Woo Shin.

Lelaki yang dipanggilnya Tuan Lee itu masih menoleh ke arah Lyana, Park Woo Shin pun mengikuti arah pandang Lelaki tersebut.

"Oh, dia adalah putri Tuan Han," ujar Park Woo Shin.

Lelaki itu menoleh, "Han... So Hyun?"

Park Woo Shin mengernyit, "Maksud Tuan Lee?" tanyanya balik.

"Maksud Bapak, wanita tadi itu Nona Han So Hyun, kan?" tanya Lelaki itu lagi, memastikan.

"Ah, i-iya. Nona Han So Hyun..." ucap Park Woo Shin ragu-ragu.

Setelah ponselnya menyala, lelaki yang dipanggil Tuan Lee tadi kemudian pergi setelah sebelumnya permisi terlebih dulu dengan Park Woo Shin. Lelaki itu keluar dari gedung kantornya. Ia masih berdiri di dekat pintu keluar, dirinya termenung.

"Han-So-Hyun... Ternyata dia adalah Han So Hyun. Kenapa dia terlihat tertutup sekali?" gumamnya.

Tak lama setelah itu, ponselnya berbunyi. Ada panggilan masuk.

"Hallo?"

"..."

"Ah, kau sudah sampai. Baiklah, aku akan menyusulmu."

Setelah menutup ponselnya, Lelaki itu mulai melangkah, menuju sebuah kafe yang berada di seberang gedung kantornya. Ia sudah memiliki janji untuk bertemu dengan rekan kerjanya, yang juga adalah temannya semasa SMA dulu.

Ia memasuki kafe tersebut, lalu memandang sekeliling, mencari temannya itu.

"Lee Ha Myung," ia menoleh begitu namanya disebut dengan lantang. Nah, itu dia. Temannya sedang duduk di sudut kanan, sambil melambaikan tangannya. Lelaki itu pun tersenyum, lalu melangkah cepat ke arah meja tersebut.

"Oh My God, Lee Ha Myung. Sudah lama sekali kita tidak bertemu," ucap temannya, yang sudah berdiri dan memeluk dirinya sekilas.

"Wah, Park Jung Shin. Kau berubah total," balas Lee Ha Myung.

"Kau juga... Sudah tidak ada lagi kacamata besarmu itu."

Lee Ha Myung tertawa kecil, "Hei, jangan bahas itu."

Destiny Next DoorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang