4

287 58 44
                                    

Sebelum baca,  vote dulu hayoo,  siap siap comment ya...
.
.
Jangan jadi Silent Readers yaaa..
.
.
.
Happy reading :)
.
.
.
"Kini kusadari,  waktu bergulir bersama dengan bertambahnya umur manusia.  Baru kusadari kau yang saat ini,  tetap kau yang dulu hanya pendewasaan sedikit mengubah caramu memperlakukanku. "
-Kang Seulgi

"Untuk saat ini ku sanggah jika itu adalah cinta, tapi entah untuk esok,  hari setelahnya dan dikemudian. "
-Kang Seungyoon
.
.

Jutaan bintang menghiasi langit Seoul, hal ini jarang terjadi. Polusi cahaya di kota besar kadang menutupi indahnya bintang. Tapi malam ini berbeda.

Jalanan di Seoul sepi rasanya, padahal masih jam 11 malam. Kendaraan yang berlalu-lalang dapat dihitung dengan jari. Tak seperti malam biasanya.

Keadaan jalanan yang begitu sepi berbanding lurus dengan keadaan yang ada di mobil Seungyoon. Tak ada yang mengawali pembicaraan. Fokus pada pikirannya masing- masing.

Seulgi mencoba mengikat rambutnya. Dirasa berantakan rambut itu karena tertiup angin, ia tak ingin menunjukkan sisi berantakannya ke Seungyoon.

"Jangan ikat rambutmu." Ucap Seungyoon dengan pandangan fokus ke arah jalan raya.

Tak ada jawaban dari Seulgi.

Seungyoon pun menghembuskan nafas berat. Ia menarik ikat rambut Seulgi, membuat rambut itu jatuh terurai.

"Apa mau mu?!" bentak Seulgi merasa kesal.

"Jaket yang ku punya hanya satu. Tutupi bagian bawahmu dengan itu, biarkan rambutmu menutupi dada mu. "

"Wanita itu masih bodoh seperti dulu." Seungyoon berucap dengan pikirannya.

Lima tahun sudah berlalu, bukanlah sejenak jika diingat. Dirasa rentang waktu yang tepat untuk proses melupakan, tapi kenyataan tak begitu adanya. Bukan melupakan, tetapi memendam sejenak, jika ada satu momen yang memancing ingatan itu, maka semua kenangan pun kembali dalam pikiran. Begitu-lah yang dirasakan Seungyoon saat ini. Kebodohan dan keangkuhan Seulgi sedari kecil hingga mereka beranjak dewasa teringat kembali dalam pikiran Seungyoon.

"Masih disini, kan? " Tanya Seungyoon memastikan pemberhentian tepat di lokasi.

"Iya. " Ucap Seulgi lalu menundukan kepalanya tanda terimakasih, ia tak ingin banyak bicara.

Tak lama setelah itu Seulgi beranjak dari mobil Seungyoon. Di depan pintu rumah mereka sudah ada Wendy yang melihat kedatangan mobil Seungyoon.

"Oh, Sengyooni??? " Teriak Wendy terkejut melihat seseorang di dalam mobil itu.

Segera Wendy berlari menghampiri sahabat dengan julukan Candy Twin itu.

"Diamlah, Wen! " Hadang Seulgi dengan merentangkan kedua tangannya. Ia tak ingin Seungyoon merasa terganggu untuk ke-beberapa kalinya.

"Duluan ya! " Sapa Seungyoon, senyumnya terlihat jelas dibalik jendela mobil yang terbuka.

Wendy menanyakan apa yang terjadi hingga Seungyoon bisa bersama Seulgi saat ini.  Hanya hening yang menjawab jawabnya.  Seulgi tak ingin membicarakan hal itu.

Pandangannya memandang mobil yang perlahan menghilang ke ujung jalan.  Entah kenapa sesak kini memenuhi dadanya. Pandangan sedih mendominasi matanya. Ia tertunduk sebentar,  lalu masuk ke dalam rumahnya.

"Dia pergi, 

lagi. "

***

My Ex (Boy)friendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang