6 [Wenhyun, Minrene special]

327 49 43
                                    

Vote dulu
Comment jangan lupaaa
.
.
.
Jangan jadi silent readers yaaak?!!!
.
.
.
"Baru kali ini ada wanita seperti ini. "
-Nam Taehyun

"Semoga ini keberuntungan,  semoga. "
-Son Wendy

"Namanya jatuh hati,  pasti luka.  Namanya juga jatuh.... "
-Song Minho

"I don't wanna boy,  I need a man!"
-Irene

.
.
.
.

Rambut coklatnya berantakan,  awutan kemana-mana. Mungkin salahnya juga tidak menuruti kata Sehun. Tapi rambut terkena angin menimbulkan sensasi tersendiri, apalagi angin pantai, menyegarkan.

Ia sendiri duduk di balkon hotel,  hari ini seharusnya menjadi hari bahagia.  Dimana dihabiskan dengan sahabat-sahabatnya. Walaupun tinggal berdekatan,  tapi karena kesibukkan masing-masing bergosip saja menjadi hal yang jarang.

Seulgi yang disibukkan dengan kegiatan menulis mengharuskan gadis itu berjam-jam duduk di depan laptop. Di usia nya yang ke-24 kurang lebih ada 3 naskah novel yang ia ciptakan, naasnya tak pernah lolos.

Sudah beberapa kali merasakan kegagalan dalam menulis,  hal itu menjadi pacuan untuk sukses kali ini.  Maka dari itu Wendy tidak berani mengganggu.

"Sibuk? " pernah sekali Wendy mencoba untuk mengajak Seulgi pergi.

"Aduh,  Wen, tau gak sih note aku yang warna coklat?  Ide aku disitu semua? "

Sejak saat itu ia sadar bahwa sahabatnya sudah tak se-bebas masa kecil. Banyak mimpi yang ingin mereka gapai.

Belum lagi Irene,  walaupun  pekerjaannya tak memerlukan banyak syaraf pikir di otak,  tapi gadis berambut hitam itu selalu pulang tengah malam. Bekerja di restautant milik ibu Sehun banyak menyita waktunya. Bahkan ia sempat tak pulang sekitar tiga hari karena sedang ramai-ramainya pelanggan.

Sehun?  Jangan tanya lelaki itu.  Bisnisnya ada dimana-mana.  Walaupun memiliki orang tua yang kaya dengan restaurant yang terkenal, ia tak pernah merasa puas diri,  ia mencoba hal lainnya.

Penyiar,  itu pekerjaannya saat ini.

Wanita yang sedang pms saja dapat melunak ketika mendengar sapaan malam dari Sehun. Acara bertemakan cinta yang disuguhkan dengan lagu-lagu ballad mampu membuat pendengar menjadi tenang,  ditambah suara penyiar yang aduhai. Siap-siap meleleh dibuatnya.

Bahkan teman kantor Wendy sering membicarakan soal Sehun,  namanya lebih dikenal Mr. Oh.  Ia menyembunyikan identitasnya.

"Kenapa nggak pake nama asli aja sih? " Tanya Wendy saat perdana Sehun menjadi penyiar pada tahun 2014.

"Kalau aku terkenal,  mereka tau siapa orang tuaku,  tau wajahku,  jadi apa aku?" Ditariknya nafas menjelang penjelasan berbelit-belit ala Sehun.

" Udah ganteng, pinter masak,  anak orang kaya,  pasti hidupku akan rusuh dikelilingi wanita."

"Jadi apa aku nanti?!  Seungyoon akan kalah tenar kalau begitu." Mendengar jawaban Sehun yang ngelantur itu membuat Wendy menjejalkan potongan kimchi ke mulut Sehun yang masih penuh dengan Ramyeon.

Kesal kadang menghadapi lelaki itu.

Itu-lah mengapa dia sering merasa kesepian. Ditambah lagi pekerjaannya,  sudah membuat kepalanya penyar,  rontok semua syaraf pikirnya.  Jangan bayangkan Wendy bekerja di perusahaan besar dengan direktur tampan seperti di drama korea atau fanfiction di wattpad.  Khayal.  Imaji. Ia hanya karyawati di perusahaan kecil. Sudah kecil  hampir bangkrut lagi!  terlilit hutang, itu alasannya.

My Ex (Boy)friendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang