LEGENDA MALIN KUNDANG
Dengan berat hati,ibunya melepas anak semata wayangnya itu.Ingin rasanya menahan malin untuk pergi,namun karena tekad malin yang begitu kuat,sang ibu tak kuasa melarangnya
Ibunya berkata"Hati-hatilah di tanah rantau ya nak.Bersikaplah baik kepada semua orang,selalu rendah hati,dan jangan lupa pada tuhan yang maha kuasa"pesan ibu malin."iya mak..malin akan selalu mengingat nasehat emak.Kelak malin akan membawa harta yang banyak.Malin akan menjadi orang kaya,sehingga emak tak usah lagi bekerja.Malin pamit mak"Kata malin berpamitan dengan di iringi air mata ibunya.Setelah hari itu,setiap hari ibu malin selalu berdiri di pantai memandang cakrawala,berharap malin segera pulang.Setiap ada kapal yang singgah,ibu malin selalu berlari menghampiri,berharap anaknya ada di kapal itu.Namun selalu saja kekecewaan yang dia dapat,anaknya tidak ada di kapal itu.
Bertahun-tahun sudah berlalu,ibu malin masih menunggu kepulangan anaknya dengan setia.Dia selalu berdiri di tepi pantai memandang cakrawala di pagi hari dan sore hari,berharap anaknya segera pulang.Hingga pada suatu hari,para penduduk tampak ramai berlari-lari ke pelabuhan.Ibu Malin kundang yang saat itu sudah tua renta dan sakit-sakitan bertanya kepada salah seorang penduduk.Ternyata pelabuhan tengah berlabuh sebuah kapal yang sangat mewah dan besar.Pemiliknya adalah seorang pemuda yang tampan dan kaya raya,mereka membawa barang dagangan yang sangat banyak.
Mendengar hal itu,ibu Malin lansung ikut berlari menuju ke pelabuhan.Langkahnya terlihat lemah dan tertatih-tatih karena tubuhnya yang renta dan sakit-sakitan.
Setelah sampai di pelabuhan ,terlihat banyak sekali orang-orang berkumpul.Di atas kapal terlihat sepasang muda mudi dengan pakaian mewah sedang membagi-bagikan uang kepada orang miskin.Betapa gembira hati ibu malin,karena begitu dia melihat,dia sangat yakin bahwa pemuda gagah itu adalah anaknya.Dia dapat langsung mengenalinya berkat tanda lahir yang dimiliki malin kundang.Segera ibu malin kundang naik ke atas kapal dan memeluk si malin.Namun perlakuan malin sungguh di luar dugaan,dia melemparkan perempuan itu hingga terjengkang."Siapa kau??Berani-berani mengotori baju ku yang mahal ini?"Bentak malin."Malin.....ini aku nak,ibu mu.Kini kau benar-benar sudah menjadi orang kaya nak.Kini ibu sangat senang kau sudah pulang."kata ibu malin.Malin terkejut mendengarnya,tak disangka wanita dengan pakaian lusuh itu adalah ibunya yang sudah lama dia tinggalkan
"Benarkah pengemis ini adalah ibu mu bang?Kata mu kau yatim piatu,ternyata dia masih hidup sebagai pengemis...".Kata isteri malin kundang dengan nada ketus.Karena malu dengan istrinya,Malin kundang pun membantah,Dan berkata bahwa itu adalah pengemis yang hanya mengaku-ngaku sebagai ibunya untuk mendapat uang lebih.
Lalu malin kundang meminta awak kapal untuk mengusirnya dengan kasar,dan segera mengangakt sauh dan berlayar meninggalkan tempat itu.Menerima perlakuan yamg sudah keterlaluan dari anaknya,ibu malin kundang merasa sangat kecewa.Rasa sakit di hatinya sungguh tiada terkira.Akhirnya dia berdoa pada yang maha kuasa..."Ya...tuhan engkau adalah dzat yang maha adil,dan mendengar setiap do'a hambamu.Jika benar dia bukan malin anak ku maka berilah dia keselamatan dan kebahagiaan.Tapi jika dia benar-benar malin kundang anak ku yang telah lama pergi,maka aku kutuk ia menjadi batu.
Seketika langit yang tadinya cerah menjadi gelap.Angin berhembus kencang,datanglah hujan badai yang menerjang kapal itu.Petir bersautan,ombak mengamuk.Melihat hal itu malin menjadi sangat menyesali semua perbuatanya.Namun minta ma'af kini sudah terlanbat.Tiba-tiba kapal mewah itu dihantam petir
Yang sangat besar hingga pecah berkeping dan karam.Dan konon malin kundang berubah menjadi sebuah batu karena berani durhaka kepada ibunya.Teman-teman apakah kalian menyukai ceritanya?? jika kalian suka like ceritanya dan ambil hikmah dari cerita ini yaitu kita tidak boleh durhaka kepada orang tua,yaa temann nanti sperti malin kundang lohh...
KAMU SEDANG MEMBACA
Malin kundang
SpiritualKisah ini menceritakan tentang seoranf anak durhaka kepada ibunya dan iapun dikutuk oleh ibunya menjadi batu karena durhaka. JIKA KALIAN AMATI CERITA INI BAHWA MENJELASKAN KITA TIDAK BOLEH DURHAKA KEPADA ORANG TUA KITA KITA HARUS MENYANYANGI MEREKA...