02

1.1K 201 6
                                    


HAPPY READING ^^

.

.

.

.

.

.

Seorang namja yang sedari tadi sibuk dengan berkas berkas yang menumpuk diatas meja kerjanya mulai terusik begitu mendengar suara gaduh yang ia yakini bersumber dari luar ruangan.

"Ada apa ini-"

"Eo! Apa yang kau lakukan dikantorku Suzy-Ssi?" Myungsoo sedikit terkejut saat mendapati seorang gadis yang sangat ia kenali berada didalam perusahaannya dengan kedua tangan yang dipegang erat oleh petugas keamanan ditambah lagi penampilannya yang terlihat sangat berantakan.

"Maaf Kim Sajangnim jika kami mengganggumu, tapi gadis ini memaksa masuk kedalam ruanganmu hingga membuat keributan seperti ini" jelas sang security membuat dirinya mendapat tatapan tajam dari gadis yang berada dalam kekangannya.

"Yya! Kim Myungsoo-"

"Mengapa kau selalu berbicara informal padaku? Apa kita berteman?" Putus lelaki dihadapan Suzy tidak suka.

"Ani, karena aku hanya hormat padamu saat kau menjadi atasanku saja" Jawaban Suzy membuat Myungsoo mendengus kesal, hingga sebuah pikiran terlintas dipikiran namja itu.

"Apa kau mengemis pekerjaan padaku sekarang?" Tanya Myungsoo dengan nada mengejek.

"Bodoh! Aku hanya ingin meminta payung dan sapu tanganku yang kuberikan kemarin"

BAM!!

Ucapan Suzy barusan membuat lelaki dihadapannya malu, bahkan sangat. Belum lagi ia memergoki petugas keamanan yang sedikit tersenyum seperti mentertawakannya. Ia benar-benar merasa dipermainkan.

"Ini!! Sekarang pulanglah dan jangan kembali lagi !!!"

Baru saja Myungsoo berbalik setelah memberikan barang yang Suzy berikan padanya kemarin, tetapi sepersekian detik kemudian ia mendengar suara gaduh yang membuatnya sedikit penasaran akhirnya mau tidak mau ia kembali ketempat semula dan netranya membulat sempurna ketika menangkap tubuh seorang wanita yang terkapar dengan wajah yang mulai memucat.

"Bae Suzy!!!"

---------------------------------

Suzy POV

Aku mencium bau yang menyengat disaat udara sekitar masuk kedalam indra penciumanku, aku memaksakan diri untuk membuka kedua mataku yang jujur saja masih terasa berat.

Ini gila! perasaan ini muncul lagi, perasaan yang meletup-letup seakan membuatku ingin meledak selalu muncul ketika aku melihatnya. Aku tidak bisa menahan diriku dihadapannya, entah mengapa emosiku selalu bergejolak hanya dengan melihatnya.

Sesuatu yang aku takutkan adalah ketika ia berprasangka jika aku membencinya tetapi percayalah semua itu berkebalikan. Ya! aku menyukainya ah ralat aku bahkan sudah jatuh cinta padanya, seorang CEO muda yang arogan, angkuh , dan sombong aku sangat mencintainya.

"Kau sudah sadar?"

Aku tersentak begitu mendapati ia sudah terbangun dari alam bawah sadarnya dan dengan cepat aku mengangguk.

"Kau demam tapi, mengapa masih ingin menemuiku? apa payung dan sapu tanganmu begitu berharga hingga kau mengorbankan dirimu sendiri?"

Oh tuhan aku bisa gila! Bagaimana bisa lelaki angkuh sepertinya berbicara selembut ini? Kurasa otaknya membentur sesuatu saat membawaku kerumah sakit ini- eh? Apa? rumah sakit? Apa benar dia yang membawaku kemari? Dan tujuanku menemuinya adalah karena aku sedikit ingat hanya sedikit- merindukannya.

"Kau tau? Kau berat, jadi jangan pingsan lagi didepanku atau aku akan menyeretmu lain kali" Ucapnya sembari memijat pundaknya yang bidang membuatku terkekeh geli.

"Bodoh! Hey Kim Myungsoo ini juga karenamu aku jatuh sakit-"

Aku menghentikan ucapanku ketika tak sengaja melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 05.00 sore. Aku panik karena ini sudah terlambat 2 jam dimana aku harus menjemput adikku yang masih berumur 6 tahun dari kegiatan ekstrakulikuler yang diikutinya.

"Aku harus pergi"

Kataku sembari berlari setelah sebelumnya melepas selang infus yang melekat sempurna di tangan kiriku tak menghiraukan teriakan Myungsoo yang masih setia memanggilku serta memintaku untuk tetap tinggal.

Seketika aku merasakan seseorang menarik tanganku dengan paksa dan menghadapkan tubuhku kearahnya.

"Kau bilang kau akan menghormatiku jika aku adalah atasanmu bukan begitu?"

Ah ini terlampau dekat, kumohon jauhkan wajahmu dari wajahku Myungsoo, atau aku akan mati karena kehabisan oksigen saat ini juga.

"Maka dari itu aku akan kembali memperkerjakanmu kembali dengan syarat, katakan apa yang membuatmu pergi seperti ini??" Tanya Myungsoo serius masih dengan posisi yang sama.

"Aku terlambat menjemput adikku" jawabku cepat dan segera menjaukan diriku dari tubuhnya. "Baiklah kenakan sandalmu setelah itu aku akan mengantarmu"

Myungsoo menyodorkan sebuah sandal rumah sakit padaku dan aku baru sadar jika aku bertelanjang kaki tadinya tak hanya itu Myungsoo juga dengan cekatan melepas jas hitamnya dan menyampirkannya di bahu ku membuat aroma khas yang sangat aku sukai sedari dulu kini menyelimuti diriku.

Sebenarnya apa yang terjadi padanya?? Mengapa sifatnya berubah 180 derajat?? Apa karena dia merasa bersalah karena membuatku jatuh sakit??

Atau

'Karena dia jatuh cinta padaku?'

.

.

.

.

.

TBC


FalseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang