(PROLOG)

34 7 4
                                    

*****

Seorang gadis tengah duduk termenung di sebuah ruangan. Tangannya gemetar, matanya memejam ketakutan, raut wajahnya menunjukkan kecemasan, nafasnya yang memburu membuat dadanya naik turun.

Ruangan itu terlihat remang, hanya ada satu penerangan disana, sebuah lentera berwarna merah yang di letakkan di atas meja. Gadis itu bangkit dari kursinya, berjalan kesana kemari tak nyaman sambil menarik rambutnya sendiri, membuat rambut bergelombang keemasannya itu berantakan.

Tiba-tiba pintu terbuka, gadis itu diam. Seorang lelaki tak berambut masuk ke ruangan tersebut, mengangguk ke arah gadis itu seakan memberi kode.

"Sudah waktunya Shane"

Gadis itu mengangguk, ia keluar ruangan dan berjalan mengikuti lelaki tadi. Setelah menyelusuri beberapa lorong gelap, sampailah mereka ke sebuah tanah yang tandus. Suasana disana terlihat begitu kacau. Mayat bergelimpangan, darah bersimbah dimana-mana, pohon pohon tumbang di lahap api. Di tengah tanah tandus itu, terdapat sebuah peti berwarna hitam dihiasi gliter gliter keemasan di sekelilingnya. Ditutup peti tersebut, terdapat sebuah lambang bulan purnama yang tertusuk pedang. Itu adalah lambang kerajaan Moonlight, kerajaannya.

Didalam peti itu, terdapat sebilah pedang panjang bergagang perak, ujungnya tajam dan berkilat, di gagangnya dapat di temukan lambang yang sama dengan apa yang ada di tutup peti.

Gadis itu masuk ke dalam peti, berbaring, meletakkan pedang tadi di dekapannya. Ia menatap lelaki tak berambut itu dengan penuh arti. Kesedihan tersirat jelas di matanya. Lelaki botak itu tersenyum, mengangguk, tatapannya mengatakan bahwa semua akan baik baik saja.

"Sampai bertemu disana Shane"

Setelah itu, peti tertutup, bersamaan dengan mata gadis cantik tersebut. Menyisakan keheningan dan kegelapan di dalamnya.


*****

Enjoy yo..
Sori for typo..
Jangan lupa vote wkaka
Moga sukaaaaaa
:3

-shavine

SpaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang