[2]

22 5 1
                                    

*****

Mobil itu berhenti di depan sebuah rumah yang sangat  besar bercat putih. Rumah itu terlihat indah, modelnya seperti gaya gaya gedung romawi kuno bertiang banyak. Halaman di depannya bisa dibilang cukup luas. Oh ralat, sangat luas. Banyak tanaman tanaman asing dan berbagai macam bunga berwarna warni menghiasi halaman itu. Membuat mataku sejenak merasa sejuk melihatnya. Ada juga pepohonan kecil yang dibentuk menjadi berbagai macam hewan, menambah kesan lucu di mata.

Pria botak tadi menggiringku menuju sebuah pintu kayu bercat perak, ia mengetuk pintu sebanyak tiga kali dan kejadian setelahnya adalah hal yang hampir saja membuat jantungku copot. Seorang perempuan mendadak berlari keluar dari pintu dan loncat memeluk tubuhku, aku yang tak siap dengan serangan mendadak seperti itu hampir saja kehilangan keseimbangan tubuh.

"Oh Shane, syukurlah! Kukira kau tak akan sadar selamanya"

Perempuan itu berseru tepat di telingaku, membuat telingaku agak berdenging karena suara melengkingnya. Perempuan itu manis, rambutnya sebahu berwarna hitam agak kecoklatan, matanya besar dan pupilnya berwarna hitam pekat, hidungnya mancung, tak lupa dengan wajahnya yang mulus tanpa bercak sedikitpun.

Entah mengapa, aku sangat yakin dia adalah Claire, perempuan yang pria botak tadi bicarakan. Melihat raut bingung ku, Claire menjadi sedikit lesu. Namun sepertinya ia paham kalau sebenarnya aku sedang mengalami lost half memories .

"Maaf Shane, kau pasti kaget mendapat pelukan mendadak seperti tadi. Aku lupa kalau kau kehilangan separuh ingatan mu sangking senangnya. Tapi tenang saja, aku, Alfread, dan Alex akan membantumu mengingat semuanya lagi!" Ucap Claire riang. Ia mempersilahkan aku dan pria botak yang ternyaya namanya adalah Alfread itu untuk masuk.

Aku  terpukau menatap isi rumah ini. Sungguh rumah yang estetik! Karpet merah terbentang di seluruh lantai, atap atapnya tinggi, disetiap tembok dihiasi lukisan-lukisan yang sangat indah. Tak lupa dengan semua dekorasi antik yang terpajang di setiap sudut ruangan.

Claire mempersilahkan aku dan Alfread untuk duduk di sebuah sofa empuk merah yang berada di tengah ruangan. Disana, sudah ada seorang lelaki yang tengah duduk menatapku. Wajahnya terbilang cukup tampan, tubuhnya kekar dan berotot. Ia berdiri menyambutku, memelukku hangat. Ia sangat tinggi! Tinggiku saja hanya sedadanya. Ia terlihat sangat manis ketika tersenyum. Aku yakin, dialah Alex yang tadi Claire sebutkan.

"Aku buat minuman dulu yaa" Setelah itu, Claire pergi ke dapur, menyisakan aku dan dua orang lelaki yang tengah menatapku.

"Jadi Shane, Alex lah yang akan menjelaskan semua yang telah kau lupakan" Ucap Alfread sambil menatap Alex.

"Ok Shane. Aku akan memulainya dengan memperkenalkan diri. Namaku Alex Anderson, sahabatmy sejak kecil. Pria botak disampingmu adalah Alfread Grenson, pengawal serta pelayan pribadimu. Perempuan bersuara cempreng tadi bernama Claire Luciana, ia adalah sepupumu sekaligus sahabatmu. Dan kau, adalah Shane Harrisonburg, putri dari kerajaan moonlight, anak tunggu dari pasangan raja Antonio dan ratu Anna, satu satunya penerus tahta yang sah dari kerajaan yang ada di bulan"

Claire datang sambil menenteng nampan berisi minuman, kemudian ia bergabung dengan kami. Alex berhenti sejenak, meminum es jeruk yang dibawakan Claire, sedangkan aku sibuk mencerna perkataan Alex yang agak terdengar tak masuk akal. Aku? Putri? Kerajaan di bulan? Yang benar saja! Alex menarik nafas, bersiap melanjutkan.

"Beberapa hari yang lalu, musuh bebuyutan kerajaanmu, Kevin Harison, melakukan serangan mendadak. Tentu saja raja Antonio yang tak mempunyai persiapan apapun kelabakan. Walaupun pertahanan kerajaan moonlight bisa dibilang cukup kuat, tetap saja, yang namanya serangan mendadak akan sulit dihadapi"

Sekelebat bayangan perang terlintas dikepalaku, memori memori yang buram mulai terlihat jelas, kepalaku mulai berdenyut mengingatnya.

Alex diam, ia dan Claire menatapku khawatir melihat wajahku yang terlihat pucat. Alfread menghembuskan nafas, bersiap melanjutkan.

"Tadinya, kau turut serta dalam peperangan. Namjn ketika keadaan mulai memburuk, ketika ratu Anna dinyatakan tewas, Damen Hudson, tunanganmu, menyuruhmu untuk berlindung"

"Menang dan kalah selalu ada dalam peperangan. Kerajaan moonlight kalah malam itu. Raja antonio dan Damen, di nyatakan tewas. Waktu itu, ketika kau melihat jasad tiga orang kesayanganmu, kau tidak menangis, amarahmulah yang keluar, dan disana, kau bersumpah akan menghabisi Kevin walau sampai mengorbankan nyawa. Lalu kau memrintahkan kami semua untuk pergi ke bumi karena ada kabar bahwa Kevin akan menghancurkan bumi juga. Kau berencana menggagalkan rencana Kevin dan membunuhnya disini, di bumi."

Aku mengingat semuanya sekarang. Kerajaan asri moonlight, ayahku, ibuku, Damen, Kevin brengsek, perang sialan itu, semua nya sudah menjadi jelas di ingatanku. Amarahku mulai memuncak, namun aku berusaha menahannya. Aku menatap tiga kawan terbaikku bergantian, tersenyum, dan mengangguk.

"Aku sudah mengingat semuanya sekarang. Terima kasih"

Claire langsung berhambur memeluk ku, Alex terkekeh senang, sedangkan Alfread menghembuskan nafas lega. Aku membalas pelukan Claire, tak lupa untuk memeluk Alex dan Alfread bergantian. Setelah itu, kami makan siang bersama. Ternyata, rumah besar nan Indah ini adalah rumah milik ayah Claire. Claire adalah anak blasteran. Ayahnya seorang manusia berprofesi sebagai pejabat negara sedangkan ibu Claire adalah adik dari ibuku, dari kerajaan moonlight.

Setelah makan siang, aku diajak beristirahat oleh Alfread. Aku yang merasa sedikit lelah pun menyutujui. Aku, Alex, dan Alfread akan tinggal di apartemen milik ayah Claire. Sebelum aku menaiki mobil, Claire manarikku untuk berbicara.

"Shane, sebelum aku pergi ke bumi, aku sempat menyelamatkan ini" Ia mengeluarkan sebuah buku bersampul coklat berlambang bulan purana dan memberikannya padaku. Aku tertegun, entah kenapa benda ini terasa asing.

"Ini adalah buku diary mu Shane. Bacalah, kuharap kau makin mengingat semuanya"

Dengan enggan, aku menerimanya samb tersenyum.

"Terima kasih Claire"

Setelah itu, aku menyusul Alfread dan Alex yang sudah menungguku didalam mobil.

*****

Enjoy? Wakakak
Rada panjang nih
Sori for typo
Votmen klo boleh

Makasih udah baca yee


Shavine

SpaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang