"Jika kamu mampu membuat aku tertawa,
Aku sudah 80% menyukai kamu."
*
Suara ringtone ponsel membuat Chanyeol terjaga dari tidurnya. Karena telah terbiasa mendapat panggilan dadakan dari abangnya yaitu Suho untuk membantu berjaga dikafe kopinya tersebutm kesadaran Chanyeol langsung kembali normal. Sambil menyambar ponsel, ia melirik jam tangan. Pukul 21.30 malam. Ia mengalihkan pandangan ke layar ponsel, dan keningnya berkerut menyadari mengapa ia bisa tertidur disaat jam yang masih dikatakan siang untuk para lelaki?
Belum sempat Chanyeol berjalan satu langkah, ponselnya telah kembali berdering ribut. Chanyeol mengerang pelang. Cepat ia mengeserkan tombol 'jawab' dan mendekatkan ke telinganya.
"Ini gue otw ya bang, rusuh banget idup lu," ujarnya kesal lalu mematikan panggilan itu secara sepihak
Abangnya itu benar-benar membuat gaya hidup sehat yang selalu Chanyeol terapkan dikehidupannya menjadi sia-sia. Ia yakin, jika seperti ini terus, ia tetap akan terkena insomnia yang berkepanjangan. Chanyeol segera melanjutkan lahgkahnya kembali, menuju mobil yang ia parkirkan didepan rumahnya.
*
Suasana telah sepi saat Chanyeol tiba di kafe kopi milik Suho. Terlihat dari luar hanya ada beberapa orang dan-ia menghela nafas kasar-di tempat ia memakirkan mobilnya. Chanyeol mulai melangkahkan kaki memasuki kafe. Hanya ada beberapa karyawan yang sedang membersihkan meja. Lampu yang menyara terang membuat Chanyeol dapat mudah menemukan abangnya yang sedang menulis diatas meja costumer.
Mengingat bahwa dirinya belum sempat mencuci muka dari sejak terbangun tidurnya tadi, sebelum menemui Suho, ia memutuskan untuk berbelok arah menuju toilet pria. Dengan langkahnya yang terkesan seperti orang terburu-buru, ia tidak sengaja bertabrakan dengan seorang wanita dari arah toilet juga. Melihat wanita yang ditabraknya itu langsung limbung, refleks Chanyeol memegang kedua lengan wanita tersebut hingga wanita itu terkejut dan mereka saling bertatap satu sama lain.
"Eh mba sorry," ucap Chanyeol masih memegang kedua lengan wanita tersebut
Tidak membutuhkan waktu lama untuk menyadari siapa wanita yang ia tak sengaja menabraknya, dengan membantu menegakkan tubuh wanita tersebut, Chanyeolpun segera menyadarkan wanita itu dengan ucapannya.
"Mbak bintang yah? Yang waktu itu lihat bintang bareng gue kan? Sorry mbak, gue tadi gak lihat," ucap Chanyeol lagi kepada wanita tersebut, jelas wanita itu adalah Seulgi
"Eh haha iya gak apa-apa, saya juga tadi jalannya gak lihat-lihat, sorry juga ya, permisi," jawab Seulgi seraya pamit lebih dulu
Untuk beberapa saat, jantung Chanyeol kembali berdetak seirama ketika ia bersama Seulgi berbincang dimalam tiga hari yang lalu. Ia masih ingat sekali bagaimana rasanya jantungnya itu tiba-tiba berdetak lebih cepat ketika bertatapan dengan Seulgi. Tersadar akan niat semula ia akan mencuci muka ke toilet, Chanyeolpun segera melangkah kembali.
Chanyeol menghela napas panjang . Ia melihat dirinya pada sebuah cermin panjang di toilet. Dipandanginya wajah dirinya sendiri dengan tatapan terkejut. Terlalu gembel-cenderung kucel-dengan kaus oblong berwarna hitam dan topi yang sama dikenakannya seperti saat pertemuan pertamanya bersama Seulgi malam itu. Sebentar, pertemuan pertama?
Begitu urusan pada wajahnya selesai, dengan tekad dari dalam diri ingin mengetahui siapa nama wanita yang telah dua kali ia bertemu secara tidak sengaja itu, bahkan anehnya secepat ini mampu membuat jantung Chanyeol berdetak seperti orang yang terkena serangan jantung. Bukan, ini bukan penyakit serius, bukan.

YOU ARE READING
Hello, Happiness
Fanfiction"Tuhan menciptakan segalanya secara berpasang-pasangan; Bumi dan Langit, Bulan dan Bintang, begitupun Aku dan kamu."