[Prolog]

473 52 12
                                    

Switch.

by tapiokadaiki-ki

Ryosuke belongs to YURI!! —maaf dipaksa Ryosuke ngetik begituuuu~ ( ̄︿ ̄)

I don't own anything except the story line.

Warning: Typo(s). MAYBE OOC! SUPER GAK JELAS. ABSURD. BAHASA INGGRIS & JEPANG ACAK ADUL. DLL.

This is Ryosuke Yamada × Reader fanfiction inspired by Kimi no Nawa —But, of course it will be different.
Nggak akan sama seperti Kimi no Nawa kok.

Gak suka fanfic Ryo×You? Gampang, tinggal klik back atau close. Jadi, plis jangan flame soal pairing, kay? (Karena ini juga dibuat atas request seorang temanku, bukan aku yang ingin, lagipula ichiban ku Daiki, dan OTP ku YamaChine. Jadi, kalau ada yang tidak berkenan sama fanfic ini, maaf.)

.

A/N: Jadi ini Fanfic Ryosuke×Reader. Kalian senang? Saya tidak. /dislepet(?)/
Request dari seseorang yang namanya tidak ingin di sebut~~

So, noname-chan.. douzo~

NB:

◆ Disini Yamada Ryosuke tinggal di rumah bersama orang tua dan adiknya. (Entah aslinya dia benar tinggal dirumah atau di sebuah apartment.)
◆ Namamu, kubuat berdasarkan yang jarang dimiliki orang Indonesia. (Dan kebetulan adalah nama pasaran di jepang. HAHA.) Kenapa? Biar tidak ada kesenjangan sosial(?) /BUKAN.
◆ Bukan namaku (Aku gak punya nama yang aneh. Kecuali mungkin akan terdengar aneh kalau suatu saat namaku jadi Arioka Kiki 😂 *dihajar*)
◆ Tolong beritau aku jika ada nama seorang fans Ryosuke dari Indonesia yang sama seperti nama yang kubuat. Supaya nama di fanfic ini bisa ku ubah. Kenapa? Biar tidak ada kesenjangan sosial. (INI FANFIC ×READER. Jadi sebisa mungkin aku nggak mau terlihat mengkhususkan satu reader. Siapapun itu. Bahkan yg request fanfic ini. MAAF.)
◆ Menggunakan sudut pandangmu. (untuk saat ini.) Mungkin akan ada sudut pandang Ryosuke. (MUNGKIN.)
◆ Happy reading, dan jangan lupa voment~ 😘

.

.

***

[Prolog]

.

Seperti biasa, aku terbangun karena cahaya matahari memasuki kamarku, sedikit menyilaukan mataku yang masih terpejam.

Ini hari minggu. Aku tau dan aku sengaja ingin bermalas-malasan hanya untuk hari ini saja. Tapi seperti biasa juga, kurasa Mama tidak pernah mengizinkanku bermalas-malasan sedikitpun. Sekalipun di hari libur.

Dapat kurasakan dari suara tirai yang tengah tergeser, sepertinya Mama berusaha membuka jendelaku.

"Nii-san, asa dayo! Okite!"

Aku mengerang, sebelum membalikkan tubuhku memunggungi sumber cahaya, aku bahkan mendengar Mama membangunkanku dengan bahasa Jepang. Kurasa aku tengah bermimpi.

Lagipula Nii-san? Sejak kapan aku berubah gender?

Aku pun terkekeh sebelum menyusun kata dari bahasa Jepang ala kadarnya yang kupelajari dari anime ataupun dorama yang pernah ku tonton.

"Nii-san janai yo, Mama. Musume dayo, musume."

Lalu kutarik selimutku sampai menutupi kepalaku. Namun belum saja aku kembali ke dunia mimpi, dapat kurasakan tarikan pada selimutku hingga untuk pertama kalinya aku mengetahui jika terjatuh dari tempat tidur itu begitu menyakitkan!

Switch.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang