PART 1

181 33 64
                                    

"Sherly!! Cepetan bangun, nanti kita telat!!! Lo tega amat, nanti kalo kita telat lalu dihukum suruh lari lapangan gimana?" teriak Julieta yang daritadi sudah membangunkan si kebo dari kasur namun tak kunjung bangun.

"Lima menit lagi, masih ngantuk nih." ucap Sherly sambil mengeratkan selimutnya.

"Gila, lima menit lagi? Sekarang sudah jam 8! Lo mau kita dihukum?" teriak Julieta, sudah habis kesabarannya dibuat sahabatnya satu ini.

"Ha? Jam delapan? Kok lo baru bangunin gue sih?" Sherly langsung kelabakan, turun dari kasur, lari secepat Flash langsung mengambil handuknya yang tergantung lalu langsung ke kamar mandi.

"Daritadi gue teriakin lo itu apa sih? Aduh, bisa-bisanya hari pertama masuk gue malah dapat jadwal buat bangunin lo, bikin gondok." kesal Julieta karna dituduh tidak membangunkan Sherly.

Sherly pun keluar dari kamar mandi dan ia sudah siap dengan seragam serta perlengkapan MOSnya, tidak ada waktu untuk berdandan lagi. Padahal sebelum tidur, ia sudah merencanakan untuk berdandan, siapa tau dapet cogan.

"Feli dengan Novel mana?" tanya Sherly lalu langsung mengambil roti di meja dan dimasukkan ke mulut dengan satu kali lahap.

"Mereka sudah pergi daritadi, lo tu sih telat, gue juga yang kena." kesal Julieta lalu pergi menuju arah pintu asrama diikuti Sherly di belakang lalu mengunci pintunya.

"Oke deh, yuk cepetan!!" teriak Sherly sambil menarik Julieta.

Setelah berkeliling dikarenakan jarak asrama dan aula sekolah yang sangat jauh. Akhirnya, Sherly dan Julieta pun sampai di aula. Sesampai di aula, mereka langsung masuk dan langsung mengambil tempat duduk yang paling belakang.

"Hah- Kita-hah- telat-huh. Ini-hah- semua- hah-gara-gara-hah- lo." Kata Julieta sambil ngos-ngosan karena berlari marathon.

"Syuttt diem, ntar kita ketahuan gimana?" bisik Sherly.

Julieta yang masih ngos-ngosan pun menghela nafas kasar sambil melirik Sherly sinis. Baru saja membuka tutup botol minumnya terdengar teriakan yang kurang enak didengar telinga.

"Hey! Kalian berdua yang di belakang!" teriak salah satu OSIS yang tinggi, kece, kurus, idaman semua murid, ketua osis, Andrew.

"Mampus, ketahuan nih kayaknya." batin Sherly sambil melirik ke arah Julieta yang sedang menyenggolkan tangannya sambil menatap Sherly dengan tatapan kita-ketahuan-telat-nih.

Novelyne dan Felicia yang duduk didepan sontak melihat ke arah belakang dan menggelengkan kepala mereka lalu mereka membuat eye contact, lalu mereka jatuh cinta. Eh, maksudku mereka bertelepati sambil mengatakan kawan-kita-bodoh-banget-sih-bisa-telat.

"Ayo ke depan sini, ngapaiin masih duduk manis disitu?" tanya Andrew garang.

"Kan kakak cuman bilang 'Hey! Kalian berdua yang di belakang' kan kakak gak ada suruh kami maju ke depan." ceplos Julieta asal langsung saja dihadiahi injakan kaki dari Sherly. Kerumunan murid-murid baru pun tertawa mendengar ucapan Julieta.

"Diam! Sudah telat masih juga ngelawan! Ayo maju ke sini!" Andrew kesal sepertinya, jika ini komik maka sudah ada dua tanduk di atas kepalanya. Mengerti keadaan yang sedang menengang membuat murid-murid yang tertawa tadi pun diam lalu menundukkan kepalanya karna takut.

Novelyne dan Felicia pun bertelepati kembali seraya mengatakan sumpah-itu-bukan-sahabat-gue-ogeb-banget.

"Bentar kak, gue mau minum dulu, capek tau lari marathon dari asrama sampai ke aula sini." Ucap Julieta dengan polosnya lalu menegak air untuk membasahi tenggorokannya yang sudah kering seperti gurun Sahara. Calon siswa-siswi disana pun tertawa kembali mendengar balasan Julieta yang melawan ketua osis yang ditakuti sejagat raya itu.

Senior and JuniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang