Chapter 7

6.8K 479 12
                                    

Dalam sehari, nama Agatha Putri Meiline dikenal oleh banyak orang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dalam sehari, nama Agatha Putri Meiline dikenal oleh banyak orang. Terutama, di rumahnya, di Indonesia.

Siswa pertukaran pelajar? Itu hal mengagumkan, tetapi tak terlalu mengejutkan. Terutama bagi Agatha yang memang dikenal cerdas Itu bukan lagi menjadi pusat perhatian, apalagi setelah berita bahwa Agatha malah terlibat ke peristiwa pembunuhan.

Orang tua Agatha gusar. Seakan rasa panik dan khawatir akan anak mereka tak cukup, perhatian dari orang-orang memperburuk itu semua. Perhatian mereka bahkan bukan karena mereka memang khawatir, melainkan hanya karena penasaran.

"Ya ampun. Kenapa bisa, sih?"

"Apa kubilang. Anak perempuan jangan dibiarkan pergi sendirian. Keluar negeri pula."

"Amerika memang tempat yang buruk. Kenapa kalian tidak menjemputnya langsung?"

Mereka bahkan tidak menanyakan kondisi anak mereka. Walaupun keduanya pun belum tahu apapun tentang itu. Jadi, itulah yang sedang keduanya perbincangkan. Mungkin, lebih tepatnya mereka perdebatkan.

"Kita harus ke sana, Mas! Masa' kita di sini aja saat anak kita nggak jelas nasibnya di negeri orang?!"

"Menteri Luar Negeri meneleponku. Menteri Luar Negeri. Kau dengar aku? Dia melarang kita keluar karena khawatir kita akan menjadi sasaran selanjutnya dan itu hanya memperkeruh semuanya!"

"Terus, Agatha gimana? Dia gimana?!"

Perempuan itu tak menunggu jawaban. Ia, ibunda Agatha, Gita. Ia tahu suaminya sama gundahnya dengan dirinya.

Tiba-tiba, ia teringat sesuatu. Ia mengabaikan pertanyaan suaminya sampai ia menemukan kertas berisi informasi keluarga tempat Agatha tinggal di Los Angeles. Seorang perempuan bernama Lisa Scherer. Ia belum sempat menghubunginya dan sekarang adalah waktu yang tepat.

"Halo? Lisa? Lisa Chance?"

"Mom, this isn't U.S number."

Gita tahu ini bukan Lisa karena siapapun yang berbicara suaranya terdengar lebih muda, mungkin seusia dengan Agatha atau beberapa tahun lebih tua.

"Halo?" selanjutnya ia berbicara dengan bahasa Inggris. Mungkin ia tak sefasih suami maupun anaknya, tetapi ia masih ingat betul dasar-dasarnya. "Aku Gita. Aku Ibu Agatha, dari Indonesia."

"Oh, ya tuhan. Astaga. Mrs. Gita, aku minta maaf. Aku sangat minta maaf. Dia bahkan belum seminggu di sini, tetapi aku gagal. Aku gagal—"

Gita menghela nafas dalam-dalam. Sepanik dan segusar apapun ia tentang situasi ini, ia tidak pernah menyalahkan keluarga Scherer.

"Ini bukan kesalahanmu, Mrs. Scherer—"

"Chance," itu membuat Gita mengerutkan keningnya bingung. "Maaf, nama keluargaku Chance. Aku Lisa Chance."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ACTION!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang