Vero dan Dini berlari keluar kelas menuju ke toilet dibawah tangga tempat Aysilla 'dibully' setelah sebelumnya mereka menarik 2 petugas pmr untung berjaga-jaga. Mereka berhenti tepat didepan pintu toilet dan berdiri dengan santai.
"Sill, lo udah selse belum? Lama amat aelah" teriak Dini yang mulai tidak sabar.
Tak lama itu geng cogamut alias Cowok Ganteng Imut dateng yang tak lain pesertanya ya Azka, Gilang, dan Kevin.
"Kalian ngapain berhenti disini ayo cepet masuk, perlu didobrak ya ini pintu?" kata Azka khawatir, sontak Kevin dan Gilang menghalangi Azka yang hampir saja menghancurkan pintu didepannya.
"Woles bro, ntar juga Aysilla keluar" kata Kevin.
Tepat setelah Kevin berbicara pintu toilet terbuka dengan keras disusul keluarnya Aysilla dengan baju acak-acakan, Aysilla menatap kedua petugas lalu mengalihkan pandangannya kedalam toilet. Kedua petugas pmr yang peka langsung saja masuk ke dalam toilet.
"Sialan gue khilaf lagi" kata Aysilla dengan muka bete-nya dan hanya diketawai oleh semuanya kecuali Azka, tak lama setelah itu kedua petugas pmr keluar dengan geng cecil yang badannya sudah mengenaskan.
'Mampus lo, lawan sono juara 1 karate tingkat nasional' batin Dini.
'Jangankan mereka gue aja wassalam kalo ngelawan Aysilla' batin Vero.
Mereka berjalan kembali ke kelas dengan tertawa sepanjang jalan.
"Kok mereka bisa gitu si, kamu apain mereka Ay?" tanya Azka ke Aysilla yang berada disebelahnya.
"Jangankan 3 orang tadi, sampe di geroyok 20 orang juga ni anak gabakalan kenapa-kenapa" kata Vero menyahuti omongan Azka, sedangkan Azka hanya menggerutu karena Aysilla tetap diam.
Sesampainya dikelas Aysilla disapa oleh anak osis yang diperintah untuk memanggilnya ke ruang kepala sekolah.
'Gils bakalan diapain nih gue kalo papi tau' batin Aysilla.
Dengan langkah gontai Aysilla berjalan ke ruang kepala sekolah setelah ditertawai oleh Vero dan Dini. Sesampainya disana sudah ada geng Cecil yang menangis disebelah kepala sekolah.
'Kenapa Dini sama Vero gabilang kalo kepala sekolahnya jelek, gendut kek buntelan kentut gini' batin Aysilla.
"Ekhm" deheman kepala sekolah didepannya karena jengah dengan tatapan menilai dari Aysilla.
"Daddy dia orang yang bikin aku gini, aku mau daddy hukum dia" kata Cecil manja.
"Jadi bagaimana ceritanya" kata kepala sekolah yang bername tag, Budiono.
"Kenapa bapak tidak tanya ke anak kesayangan bapak?" kata Aysilla dingin.
"Dia yang salah dia nampar Cecil sampai pipi Cecil merah" kata Cecil mengadu ke ayahnya itu.
"Waktu saya jadi terbuang banyak disini jadi lebih baik bapak cepat kasih saya surat teguran ke orang tua saya. Saya gapunya banyak waktu untuk melihat drama keluarga bapak" kata Aysilla masih sama seperti tadi, dingin dan datar.
"Baiklah karena orang tua kamu itu donatur terbesar sekolah ini saya hanya memberi surat teguran kepada orang tua kamu, dan saya harap mereka besok menghadap kepada saya" kata pak Budi sembari menyodorkan surat kepada Aysilla
Cecil terlihat kaget melihat ayahnya tidak memberi hukuman kepada Aysilla, Aysilla langsung saja mengambil surat didepannya dan keluar dari ruangan itu.
"10 menit lagi bel pulang nih, mager banget kalo harus duduk dengerin guru, gue juga dah pinter dari lahir kali. Duh gue kasih nih surat kemana dums" gumam Aysilla, meratapi surat panggilan orang tuanya.
Disaat Aysilla sibuk dengan dunianya seseorang tiba-tiba menabraknya dengan buku-buku tebal di tangannya, sontak semua buku itu berhamburan di lantai koridor.
"Masyaallahhhhh" pekik orang itu.
Aysilla yang sadar ia menabrak seseorang langsung melihat orang yang dia tabrak.
'Mampus! Ngapain gue nabrak gajah duduk si' batin Aysilla.
Yupp orang yang ditabrak Aysilla adalah pak Yanto guru kesiswaan yang galaknya ngelebihi cewek pms, dengan body gajah duduk, plus kumis sangarnya yang buat dia keliatan kaya om-om jahat kek penculik gitu kalo di drama-drama yang suka diliat emak-emak di tv Indonesia.
"Aduh pak maaf bangett saya galiat bapak tadi" kata Aysilla.
"Kebetulan ada kamu, saya lagi bete dan butuh orang buat kena semprot. Sekarang kamu bawa semua tumpukan buku ini ke perpustakaan dan catat semua buku-buku ini di pembukuan perpustakaan" kata pak Yanto sembari pergi dari hadapan Aysilla.
Setelah melihat pak Yanto menjauh Aysilla mengeluaran semua kekesalannya, mau tidak mau dia membereskan buku-buku ini dan membawanya ke perpustakaan.
"Gile aje nih guru bawa buku setebel ensiklopedia gini suruh gue yang bawa. Perasaan di novel-novel romance kalo cewek tabrakan sama cowok itu cowoknya cogan, lah ini cowoknya jauh dari standar dah tuir lagi lebih parahnya gue harus jadi anak baik disini, ah sial!" gerutu Aysilla, tanpa ia sadari Azka sudah berdiri didepannya.
'Pengin ketawa tapi ntar diomelin' batin Azka.
"Lo lagi ngapain?" tanya Azka, Aysilla mendongak untuk melihat siapa yang berbicara padanya.
'Sialan ekspektasi gue tentang novel ambyar semua, mulai dari tabrakan sama guru jelek ini ketemu murid nyebelin, untung temen' batin Aysilla.
"Aduh Ay-angku malah bengong, gue emang ganteng kok gaperlu mantengin gue segitunya tapi" kata Azka ke-pd-an ditatap Aysilla, padahal dalam hati dia ketar-ketir ditatap makhluk secantik Aysilla.
"Au ah bikin mood ancur aja" kata Aysilla berlalu begitu saja.
****
Maaf semuanya kalo ada yang masih nunggu cerita ini updatenya lama maaf banget, karena waktu lalu hari hari sibuk jadi belum sempat update baru hari ini.
See you next chapt
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken
Roman pour AdolescentsAzka Ardian Bagaskara, badboy disekolahnya tetapi saat dirumah dia seperti anak bayi yang meminta perhatian kedua orang tuanya. Aysilla Adia Pradipta, perempuan dengan sikap tenang (re: galak) menghadapi siapapun tetapi beda cerita kalau Aysilla ber...