LIMA

22 5 0
                                    

"Kemaren gue kedokter, kata dokter sih kebanyakan janji manis."

-Adara inara

------****------

"pelajaran ini sudah selesai, besok akan ada ulangan kimia ibu harap kalian belajar yang bener jangan keluyuran. Ibu akhiri selamat siang"

"siang bu" ucap anak anak murid serempak

"eh ra, gue bareng erik ya pulangnya, lo gak papa kan naik bus? "

Aku menghela napas "ya udah gakpapa lagian juga nanti gue juga mau mampir dulu ke toko buku"

"ya udah maaf sekali lagi ya ra"

"iya gak papa"

"yaudah gue cabut duluan ya"

"oke" ucapku

Hhh, kenapa ya akhir akhir ini ajeng sering banget sama pacarnya ya aku sih gak cemburu tapi.. Ah udahlah mending aku langsung ke toko buku aja daripada lama lama disekolah.

"ad!"

"ad!"

siapa sih berisik banget teriak teriak kaya gitu kaya di hutan aja.
Kurasa ada yang menepuk bahu ku aku segera menoleh
"gue panggil juga" ucapnya dengan muka dan nada yang datar.

"eh, elo tha lo manggil gue? Kapan?  Kok gue gak denger? Oh jangan jangan yang tadi teriak itu elo ya? "

"hm"

"kok lo manggil gue 'ad' sih kan nama panjng gue adara lo boleh manggil gue dara, ra, atau ara lah ini jelek amat gue dipanggil 'ad' "

"suka suka"

"yaudahlah up to you"

"mau kemana? " tanyanya

"ke tokbuk"

"tokbuk? "

"iya, toko buku"

"gue juga mau kesana"

"ohh"

"bareng yok"

"hah? Bareng lagi? "
Ia hanya mengangguk sebagai jawaban.

"ya udah lah, lumayan irit ongkos"

"Y"  ucapnya. Bahkan cuma satu huruf singkat padat dan jelas

At book store
'hmm, gue beli buku apa ya? ' aku bermonolog
"aha!  Buku romance aja lah gue butuh yang sedih sedih" aku pun ketempat novel bergenre romance
"gue beli ini ajalah judulnya dalem banget kaya sumur"
"udah nemu belom" tiba tiba ada suara mengagetkanku.

"allahu akbar!  Ah elo gue kira siapa"

"udah belom? "

"eh udah kok, ayo tha bayar"

"mana sini biar gue yang bayar"
Hah? Serius ini orang, kok dia yang bayar pemikiran gue nih ya dia aja ngomongnya pelit apa lagi buat ngeluarin duit

"oy! "
Aku tersentak
"eh, kenapa? "

"mana sini buku lo, biar gue yang bayarin"

"eh, gak usah"

"jangan nolak" behh keluarkan tuh sifat merintahnya

"y-ya udah makasih ya"

"hm"

Ia segera menuju kekasir untuk membayar

At adara home
"haduh, makasih banyak ya udah nganterin gue dan ngebeliin gue buku juga, gak ngerepotin kan ya? "

"gak kok"

"mau masuk? "

"emang boleh? " tanyanya polos

Aku tertawa
"bolehlah, atha lagian ini kostan punya emak gue"

"ohh gitu" ia mengangguk mengerti

"jadi masuk gak nih? "

"eh, gak papa kan? "

"gakpapa lah atha.. " ucapku gemas

"oke"

Kami segera masuk kekostan
"ayo masuk tha, anggap aja rumah sendiri tapi jangan dijual" ucapku

"hm"

"oh ya, mau minum apa? "

"apa aja"

"oke, tunggu bentar"

"nih, diminum ya" aku membawa sirup jeruk ke meja

"hm"

"sahabat lo kemana? " tanyanya

"hhh, palingan dia jalan sama pacarnya tuh si erik, emm lo gak jalan sama pacar lo? "

"pacar?" aku mengangguk

"gue gak punya"

"eh, gak punya ya? Sorry deh kan gue cuma nanya"

"kapan kapan gue main kerumah lo ya? Kan lo udah kerumah gue jadi boleh kali sekali kali kerumah lo ketemu sama bonyok lo" lanjutku dan ia hanya mengangguk mengiyakan

"gue pulang ya"

"eh, kok bentaran doang? "

"udah mau sore"

"oh, oke" aku mengantar atha sampai depan pagar rumah

"titi dj ya tha"

"hah? "

"iya, titi dj hati hati dijalan hehe"

"oh,"

"byee athaa" aku melambaikan tanganku ke atha dan atha pun menghilang dari penglihatanku.

--------***---------

Saat ini aku sedang membaca buku yang barusan ku beli ya untuk mengisi waktu luang aja

'toktok'

"oh ya pasti ajeng"
Aku membuka pintu dan benar ternyata ajeng.

"eh, hai jeng gimana jalan sama eriknya?" tanyaku

"gue senenggg banget ra"

"oh, baguslah berarti lo gak salah milih pacar"
Ia pun tertawa dan menggeleng gelengkan kepalanya "ra ra gue ini paling jago kalo milih pacar"

"iyain deh ya"

"udah sana mandi dulu, gue mao masak buat makan malem dulu"

"aaaa lo emang sahabat terbaik deh ra"

Aku tersenyum "iya iya gue tau"

"ya udah gue mandi dulu ya"

"oke"

Saat makan malam hanya ada suara dentingan garpu dan sendok yang berirama

Aku pun membuka suara "oh iya,  jeng tadi lo jalan kemana sama erik?"

"emm, gue ke taman pelangi ra haduhh gue seneng banget lah pokoknya lo kayanya harus kesana deh ra soalnya tuh tempatnya bagus banget"

'DEG'

"o-oh ya taman pelangi? boleh deh lain kali gue kesitu" ucapku sambil berusaha menahan tangisanku

Taman pelangi ya? Itu kan gue sama dia sering banget kesitu dulu main sepeda bareng, main bareng tuhkan gue jadi flashback.

"ra, ra lo kenapa?  Kok kaya ada pikiran kaya gitu? Gue kan sahabat lo ra jadi lo harus cerita sama gue kalo ada apa apa"

"thanks ya jeng tapi gue gak ada pikiran apa apa kok, ya udah gue nyuci piringnya dulu ya"

"bareng aja ra"

"oke" akhirnya kita pun menyuci piring bersama sama.

"gue kamar duluan ya" ucapku

"ya udah gue juga mau kekamar capek"

"nanti gue mau ke taman pelangi ah, kangen juga gak pernah kesana semenjak dia ngilang gitu aja siapa tau rasa kangennya bisa ilang" ucapku sebelum tidur dan aku berdoa terlebih dahulu tak lama kemudian aku tertidur dengan pulas

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 08, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

UnrequitedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang