Bab 3 : Running Away

296 17 0
                                    

Pagi yang cerah diselimuti oleh beberapa awan yang berlalu melewati matahari pagi ini aku terbangun dan melihat seseorang sedang duduk di sofa sebrang ranjangku

"Kak Sam ?"

"Udah sadar ?"

"Udah kak"

"Aku panggilin dokter"

Aku melihat muka Kak Sam yang masih terlihat datar,dingin dan ketus padaku. Kuharap aku bisa menanyakan kepada Kak Sam kenapa dia masih berperilaku seperti itu kepadaku padahal pada saat aku kekurangan darah dia malah khawatir

Kak Sam kembali dengan dokter dan suster yang sudah siap dengan alat pengukur tekanan darah serta yang lainnya bila sesuatu terjadi denganku dan aku sudah siap akan hal itu

"Dia akan baik-baik saja, besok dia sudah bisa pulang dan jangan libatkan dia pada hal-hal yang bisa membuat kondisi fisiknya menjadi lemah karena dia sangat banyak mengeluarkan darah dan kalau dia mengalami lemah seperti itu dia mungkin bisa pingsan atau muka pucat, mata berkunang-kunang dll selebihnya tidak membahayakan nyawanya"

"Terima kasih dokter, saya akan menjaga kesehatan tubuh saya sendiri"

Kak Sam kemudian duduk kembali di sofa sesekali melihatku dan memalingkan matanya kembali ke arah tv, aku sangat bingung sekali dan marah bila mengingat hal yang tadi pagi sudah dia lakukan itu

Aku sempat berfikir besok aku akan segera pergi dari sini sebelum Kak Sam datang dan pergi menghilang didalam kehidupannya dan kupikir aku tau akan pergi menghilang kemana untuk besok hari

*Keesokkan hari*

Pagi ini aku berkemas barangku sendiri dan dengan cepat aku menyelesaikan formulir di rumah sakit yang menandakan bahwa aku boleh pulang dan aku pergi dari hotel itu menuju ke lobby hotel. Ketika sampai di lobby hotel aku meliht bahwa Kak Sam sedang berjalan di lobby itu dengan cepat aku segera pergi masuk kedalam toilet lobby itu sambil mengintip Kak Sam yang berjalan menjauh dari tempatku berada

Aku segera berjalan cepat dan menggunakan jaket warna biruku dan topi hitamku dan masker agar Kak Sam tidak mengetahui bahwa aku sudah pergi dahulu sebelum dia sampai kamarku. Sesampainya di depan aku langsung memberhentikan sebuah taksi dan memintanya untuk mengantarkanku ke sebuah alamat yang aku inginkan, ya siapa lagi kalau bukan sahabatku yang bernama David

Aku sampai di sebuah apartemen yang bernama Flower dan benar kurasa apartemen ini belum ada perubahan David tinggal disini karena orangtuanya sudah meninggal dan dia adalah seorang pengusaha termuda yang sekarang sedang menimba ilmu untuk kedepannya nanti, aku langsung pergi menuju lantai 10 dan berjalan menuju ke dalam kamar nomer 453

TOK TOK TOK

"Siapa ?"

"Ini Val, Dav"

"Valerie ?! Kenapa kamu bisa disini, bukannya kamu harusnya balik ke rumah hari ini ?"

"Aku mau pergi dari rumah Dav soalnya Kak Sam jahat sama aku"

"Kamu.... ini masih pagi tau untung aja hari ini sekolah libur 1 bulan soalnya gurunya ada pertemuan untuk pembelajaran kurikulum baru, tapi kita dikadih tugas sih"

"Waw seneng banget nih, habis sakit malah dapet jakpot hehehehe"

"Ya sudah sini kamu masuk, aku buatin kamu minuman, kamu belum makan kan sekalian aku buatin makanan deh, kamu mau makan apa ?"

"Iya makasih, buatin aku apa aja deh yang bisa kamu masak bukannya kamu jago masak ya ?"

"Aku masakin spagethi deh"

"Eh iya ngomong-ngomong kamu kenapa kok bisa masuk rumah sakit gitu sih aku jadi khawatir loh, kan kamu tau sendiri kamu udah aku anggep adikku"

"Itu.. ceritanya"

Valerie mulai bercerita mengapa dia bisa masuk ke dalam rumah sakit itu dan dia juga menceritakan dari kronologis awal dan sampai akhir mulai dari Kak Sam yang sangat membencinya dan juga Valerie yang memutuskan untuk kabur dari rumah saat itu juga.

"Astaga Val, kamu kenapa baru cerita sama aku sih ?"

"Ya mau gimana hpku juga dirumah, aku mau ke rumah juga bingung soalnya ada mama papa pasti mereka cariin aku kalau aku kabur"

"Ih kamu sih gimana coba, nih ada iphone 6 ku ga kepake buat kamu aja aku masih ada hp lagi nanti kalau butuh sesuatu telpon aja itu ada pulsa dan nomerku kok"

"Oke deh Dav makasih ya, ngomong-ngomong kamu kan manager di perusahaan kamu nih, aku bisa dapet kerjaan ga ? Soalnya aku butuh buat biaya in kehidupanku sendiri"

"Nih makan dulu, ow iya kebetulan kemarin juga sekertarisku keluar karena katanya dia sebentar lagi akan menikah dan harus pindah keluar kota jadi kamu bisa jadi sekertarisku"

"Makasih Dav, beneran aku bisa kerja di perusahaan kamu ? Aku ga bakal ngerepotin kamu kan ?"

"Engga dong kamu ga bakal ngerepotin tenang aja kalau kamu ga bisa nanti aku bisa bantuin kamu kan kita 1 ruangan"

"Ow gitu makasih banget ya Dav karena kamu udah terima aku"

"Iya sama-sama adik angkatku sayang, tapi apa kamu ada larangan dari dokter buat kesehatanmu itu ?"

"Ada Dav, aku ga boleh capek-capek dan kalau capek bisa ada kendala-kendala seperti yang udah aku ceritain tadi sama kamu"

"Ow begitu cuman itu doang selain itu apa ada makanan yang harus kamu pantang ?"

"Selain itu ga ada kok Dav makanan juga engga ada"

"Okay lah mumpung ini masih pagi kamu mandi dulu sehabis ini nanti aku tunjukkin kamar kamu sehabis itu kita pergi ke toko baju deket sini buat beli baju kamu untuk kerja besok dan sehari-hari biaya aku yang tanggung"

"Okay Dav makasih banget"

Aku segera menghabiskan makanan yang dibuatkan oleh David ini kurasa makanan yang dibuat oleh David sangat enak dan membangkitkan nafsu makanan ku kembali, aku juga senang karena bisa bekerja dan memenuhi kehidupanku sendiri mulai besok

Seperti yang dikatakan oleh David tadi bahwa sesudah makan aku langsung mandi dan David menunjukkan kamar untukku dan juga memberikan Iphone yang dia punya kepadaku dan seperti biasa tidak lupa aku mengatakan terima kasih padanya

Selesai dengan semua yang diminta oleh David tadi aku bersiap-siap dan David memberi tahuku bahwa dia izin agar tidak pergi ke kantor karena harus menemaniku pergi mencari baju dan keperluanku untuk besok, kami berjalan menuju ke area parkir dan pergi menggunakan mobil sport merahnya itu dan ya banyak mata tertuju kepada kami dan David karena siapa sih yang tidak tahu dengan David seorang pengusaha muda yang hidupnya mewah itu

Kami sampai disebuah toko dan David meminta agar para pelayan membantu mencarikan baju untukku, kulihat satu per satu baju yang menurutku sangat cockk dan menarik untukku dan aku memberi tahu itu kepada David dan tentu saja dia juga menyetujuinya

Dia membayar semua kebutuhan yang aku perlukan dan kami kembali untuk pulang karena David akan mengajariku untuk menjadi seorang sekertaris

Stay With MeWhere stories live. Discover now