You Belong To Me.

2.9K 203 15
                                    

"Brak."

Pintu tempat Lisa disekap di dobrak. Beberapa orang polisi juga ikut masuk kesana.

Tampak seseorang disana, Jungkook memegangi perutnya namun sudah tak sadarkan diri.

Lalu seorang pastur yang ikut diikat.

Sehun berlari melepaskan pastur itu karena tak ada Lisa disana.

"Kemana dia?." Bentak Sehun.

"Ma-ma-maafkan aku." Ujar Pastur itu.

Sehun terdiam. Apa yang sudah terjadi.

Pastur itu memberikan cincin ketangan Sehun. Cincin pernikahannya dan Lisa.

Sehun menatap pastur itu tajam.

"Apa yang kau lakukan?." Bentak Sehun.

"Mereka sudah menikah." Kata Pastur itu.

Polisi terdiam. Begitupun pastur itu.

"Bajingan. Dia pasti memaksa Lisa." Ujar Sehun.

"Kemana mereka pergi?." Tanya Sehun.

"Mereka lari kehutan, Pria itu menggendong wanita tersebut." Ujar Pastur itu.

Sekali lagi Handphone sehun bergetar. Entah sudah berapa kali, orang-orang terdekat Lisa menelponnya.

Sehun memukul dinding lalu pergi dari tempat itu tanpa polisi, meski polisi berteriak, "Jangan Gegabah." Sehun tetap berlari.

Sebuah jejak kaki menarik perhatiannya. Untunglah jalan berlumpur. Jadi, jika bajingan itu lari, jejak kakinya akan tercetak jelad di tanah.

"Bajingan kau." Desis Sehun.

Sehun mengikuti jejak kaki tersebut. Semakin lama dia masuk kehutan, Semakin banyak pula semak yang menutup jejak kaki itu.

Lalu Seseorang muncul dari semak. Gadisnya. Lisa. Sekujur tubuh penuh luka. Wajahnya pucat. Bibirnya berdarah. Tubuhnya kurus kering dan, dia lupa cara berjalan mungkin.

"Lisa?. Waeyo?." Tanya Sehun.

"Sialan kau!." Sebuah teriakan menyusul Lisa.

Sehun menarik Lisa berdiri di sampingnya. Namun, gadis itu seperti lupa caranya berdiri, dan dia terlihat sangan lemah.

Akhirnya, Sehun menggendongnya ala bridal style.

"Sehun-Sehun. Pergilah dari sini. Tinggalkan aku. Dia akan menbunuhmu. Kau jangan mati, kenapa kau tetap mengingat ku. Lupakan saja aku. Kemana suzy?. Aku sudah menyuruhnya membuatmu melupakan aku?. Kemana dia?. Pergilah." Ujar gadis itu ketakutan.

"Aku takkan pergi jika tanpa kau, jika kau mati, aku juga harus mati." Ujar Sehun.

Lalu cincin di jari manis Lisa menarik perhatian Sehun, "Kau betulan sudah menikahinya?." Ujar Sehun.

Lisa menangis lalu seseorang datang.

"Oh. Sehun-Sunbae. Kau sudah bertemu istriku?." Ujarnya.

"Bajingan kau, Kau memaksanya kan?." Ujar Sehun.

Bambam tertawa, "Ah, andwae. Dia tanpa ragu berkata Ya, tanpa kupaksa tentunya. Dan dia tak berontak ketika kucium. Kurasa dia menikmati ciuman kami." Ujarnya.

Sehun menatap Lisa.

"Benarkah?."

"Maafkan Aku." Dua kata yang keluar dari mulut Lisa.

Sehun terdiam, dia menurunkan Lisa dari gendongannya. Gadis itu mencoba untuk tetap berdiri sambil memegang lengan Sehun. Namun, dia jatuh terduduk ketanah.

Sehun menatapnya. Antara Sebal dan Kasihan. Lisa menatap kosong kedepan. Hanya pasrah akan nasibnya.

"Kau milikku Lisa." Ujar Bambam lalu sesudahnya mengeluarkan pistol dan menembakkan pelurunya ke Sehun.

Sehun yang menatap Lisa tak menyadari hal itu, tapi Lisa sadar dan tahu. Gadis itu mencoba berdiri dan berhasil, kakinya memihaknya. Lalu, peluru itu,

Peluru itu salah Sasaran.




Lisa yang tertembak.

"Akhh." Gadis itu kesakitan lalu akhirnya terjatuh ketanah dengan senyuman paling manis.

"Apa yang kulakukan?." Ujar Bambam lalu jatuh terduduk.

Tak lama polisi datang dan menangkap Bambam.

"Kenapa kalian lama sekali!." Bentak Sehun lalu meletakkan kepala Lisanya di atas pahanya. Gadis itu masih sadar.

"Lisa." Panggil Sehun lembut.

"B-bisakah hal t-tadi me-m-mbuat mu memaafkan aku?." Tanya Lisa terbata-bata.

Sehun menangis, "Bodoh. Kenapa kau selalu mengorbankan diri. Aku tak akan memaafkan dirimu jika kau menutup matamu. Aku tak akan memaafkan dirimu atas tindakan mu tadi. Aku tak akan memaafkan dirimu Lisa, maja teruslah bangun." Sehun berteriak parau.

"K-kurasa, Aku akan m-menutup ma-tt-ta tanpa k-k-kata maaf. T-t-tapi Ma.." Ambulance datang, sirenenya meraung-raung menembus hutan.

Entah bagaimana cara mereka menembus hutan. Yang jelas, Sehun hanya ingin Lisa-nya selamat. Beruntunglah gadis itu belum menutup matanya.

Lalu gadis itu dinaikkan ke Ambulance bersama Sehun. Dia tersenyun sebelum akhirnya menutup matanya.

°
"Bagaimana dok?."

Dokter keluar dari ruangan Lisa sesudah operasi pengangkatan peluru.

"Peluru mengenai hatinya, tapi masih bisa diselamatkan. Namun, terjadi komplikasi. Kurasa, dia sakit Magh Akut. Luka di sekujur tubuh akibat goresan pisau perlu waktu untuk sembuh dan..."

"Kenapa?." Tanya Sehun.

"Entah bagaimana, Sendi-sendinya kaku. Kurasa dia gak dibolehkan bergerak waktu disekap. Tapi, aku menemukan sikunya, pergelangan tangannya, lututnya dan pergelangan kakinya bengkak dan membiru. Mungkin dia gak bisa berjalan dan melakukan sesuatu untuk sementara." Ujar dokter tersebut.

Sehun terduduk di kursi tunggu lalu mengacak-acak rambutnya.

Sehun kembali menangis, entah kenapa rasanya mudah sekali menangis ketika bersama Lisa.

Lalu ponselnya berbunyi. Dia mengangkat panggilan telpon tersebut.

"Pak, Suzy sudah ditahan." Ujar Sebuah suara dari balik telpon.

Tbc...

Heol, gak kebayang Mbak Suzy abis BAB di borgol sama polisi di depan toilet. Ngakak Jirr. Wkwkw.

Tenang, Hunlis gak akan karam wkwkwk.

Maaf kalo ada typo..

Bae (Oh Sehun Old Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang