4 - pemberitahuan

0 0 0
                                    

"Nis lo beneran pacaran sama aji?"

Benar kata aja gosip semalam benar benar tersebar, siapa lagi yang tak lain tak bukan adalah melly yang menyebarkan semua nya sepupu aji

"Ya gitu deh" ucap annisa singkat karena ia tidak bersemangat untuk membahas topik ini

"Lo seharus nya seneng kali bisa pacaran dengan cowok yang lo gebet selama ini" ucap farah antusias

"Iya gue juga seneng kok"

"Mulut iya tapi hati lo berkata lain" kali ini sinta yang berbicara

Semua murid yang tadi nya heboh kini telah duduk di tempat masing masing karena guru yang mengajar datang lebih cepat tak sesuai dengan dugaan

Di kelas XI 5 suasana heboh bahkan ketua kelas saja tak bisa mengkondisikan anak buah nya kelas ini memang selalu heboh setiap hari sepanjang masa apalagi di tambah dengan berita hot pagi yang menceritakan aji berpacaran dengan annisa

"Gila ji lo beneran pacar sama annisa anak XI 1?" Ucap rendi penasaran karna dari tadi belum ada konfirmasi sama sekali dari aji

"Gila lo bisa dapet tu cewek, gue pernah lo mau deketin dia tapi gue liat dari cara nya dia nolak gue mentah mentah jadi gue langsung beralih aja" kali ini fahmi yang berbicara, aji hanya mendengarkan saja

"Ah lo pada kayak anak cewek aja suka gosip" sergah aji yang tak ingin mendengar berbagai pertanyaan dari teman nya ia lebih memilih keluar meninggalkan kelas

Ketika pandangan nya melihat sosok annisa keluar dari kelas dengan membawa setumpuk buku aji langsung menghampiri annisa dan menarik tangan nya hingga buku buku tersebut jatuh berserakan di lantai

"Eh sorry" ucap aji tapi bukan malah membantu ia malah memasukan tangan nya ke kantung celana dan berdiri di hadapan annisa yang lagi mengumpulkan kembali buku yang berserakan

"Ada apa" tanya annisa, ia sama sekalu tidak marah dengan perbuatan aji ralat bukan tidak marah melainkan menahan amarah

"Kalo ada yang nanyain tentang hubungan kita pacaran jawab aja iya"

Annisa menatap aji dengan tatapan datar dan aji berekspresi sulit di artikan

"Bukan nya semalem lo bilang lo nggk mau"

"Terserah gue dong, kenapa lo mau marah!" Annisa hanya menggeleng pelan

"Ya udah gue pergi dulu" ucap annisa pelan kemudian aji kembali menarik nya dan membuat buku buku yang di pegang nya kembali terjatuh untuk kedua kali nya

"Pergi aja sono" ucap aji lalu menendang satu buku itu dan kemudian pergi meninggalkan annisa

"Gue harus sabar ngadepin dia, pasti dia lagi ngerencanain sesuatu supaya gue nggk tahan dengan hubungan ini"

Buku buku sudah terkumpul di meja guru dan annisa langsung menuju ke kantin saat ia memasuki kantin semua orang menatap nya tak bersahabat namun ia sama sekali tidak memperdulikan itu semua

"Liat tuh semua cewek pada ngeliat lo kayak mau ngajakin berantem"

"Yaudah terserah mereka, mereka yang punya mata"

"Jadi nis omongan lo di kelas tadi bener?" Tanya sinta ketika ia mengingat ucapan annisa di kelas tadi, iya annisa menceritakan semua kejadian semalam di rumah aji tanpa ada yang terlewatkan, bahkan sinta pun sangat terkejut dengan cerita

"Iya, gue bahkan nggk nyangka kalo dia kayak gitu"

"Gue harap lo bisa ngadepin tu orang nis"

"Gue juga berharap gitu"

Annisa dan sinta makan dalam keadaan diam, kalo kalian nanya farah kemana kalian pasti tau jawaban nya dia lagi sibuk ngurusan dunia hiburan dan lagi lagi dia nggak masuk

Saat mereka sudah selesai makan dan ingin kembali ke kelas tiba tiba ada tangan yang menarik annisa hingga tak melanjutkan jalan nya

"Kenapa?" Tanya annisa pada cowok yang menarik tangan nya

"Ikut gue" annisa mengikuti kemana langkah kaki cowok itu melangkah tiba lah mereka di bawah pohon yang dekat dengan lapangan

"Lo liat itu?" Tanya nya, disana ada aji sedang duduk di bangku yang ada peneduh nya

"Iya"

"Lo disuruh kesana oleh aji" ucap nya lalu pergi

"Eh tunggu" laki laki itu terus melanjutkan jalan nya tanpa menoleh ke arah annisa yang sibuk memanggil nya

"Lo nyari gue"

"Sini" ucap aji sambil menepuk bangku yang di sebelah nya

Annisa mengikuti perintah aji untuk duduk di sebelah nya

"Beliin gue minum"

"Lo kan bisa beli sendiri"

"Lo itu budek ya, kalo gue suruh beli ya beli" nada bicara nya naik satu oktaf tanpa fikir panjang annisa pun mengikuti perintah nya

"Nih" annisa memberikan sebetol air mineral

"Ganti"

"Maksud lo"

"Dasar cewek bego"

"Ganti yang biasa"

"Lo tinggal tunggu beberapa menit ntar air nya nggak dingin lagi kok" annisa meletakan botol minum itu di samping aji sedangkan annisa langsung berjalan menuju ke kelas nya

"Woy" panggil aji tetapi annisa sama  sekali tidak menoleh ia tetap melanjutkan jalan nya karena habis ini adalah pelajaran guru kiler jadi jika terlambat masuk bisa bisa ia tidak menjamin nasib nya sendiri

"Lo budek atau tuli hah!" Sentak aji menarik tangan annisa dan membuat nya berhenti melanjutkan jalan nya

"Gue mau ke kelas"

"Emang gue peduli?" Sentak aji langsung menarik annisa dengan kasar gadis itu hanya menurut saja bahkan untuk berontak saja ia tak bisa

Annisa membuang muka karna dari tadi aji terus menatap nya tanpa beralih sedikit pun

"Jangan liatin gue kayak gitu"

"Siapa juga yang mau ngeliatin lo, geer amat" sergah aji

"Gue mau ke kelas"

"Duduk"

Annisa masih melanjutkan jalan nya dan melewati aji saat itu ia terhentak karena aji yang menarik nya

"Kalo gue bilang duduk ya duduk lo bego banget jadi cewek"

"Iya gue tau gue bego tapi gue mau ke kelas sekarang" annisa sengaja tidak ingin membuat keadaan semakin memburuk

"Lo mau ngapain ke kelas sampe segitu nya pengin ke kelas mau jadi cabe cabean kelas, mau godain cowok sana sini"

Annisa kembali duduk di hadapan aji

"Lo suka sama gue" ucap aji sambil mengaduk aduk minuman nya

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian vote&komen dari kalian sangat berharga😘

Fitri yanti
Senin
18 juni 2018

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 18, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

StatisloveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang